BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Di Balik Cahaya Kebenaran dan Gelapnya Fitnah



Gorontalo Utara - SuaraIndonesia1.com .Menjelang akhir dari proses pemilihan surat suara ulang, media sosial, khususnya Facebook, kembali menjadi arena panas. Bukan panas karena adu gagasan atau program, melainkan karena isu yang diputar, fitnah yang ditebar, dan drama yang direkayasa demi menjatuhkan pihak lawanya


Apa yang tengah terjadi? Mengapa mereka yang tak bersalah justru menjadi sasaran? Dalam situasi yang seharusnya menjadi panggung demokrasi sehat, justru muncul narasi yang sengaja dibentuk untuk merusak citra pribadi sese orang yang tidak pernah bermasalah


Renungilah: Apa salahnya sese orang yang tak pernah menjelekkan kalian, dan mengapa mereka harus dihantam oleh opini tanpa dasar, di mana nilai kemanusiaan dan keadilan ketika seseorang dijatuhkan hanya karna ingin memegang kekuasaan


Fenomena ini menjadi cermin buruk bagi wajah demokrasi. Ketika martabat seseorang bisa diremehkan hanya demi ambisi menang kembali, maka yang sesungguhnya hilang bukan sekadar suara rakyat—tetapi nurani kita sendiri


Ingatlah, bunga tak selamanya segar dan daunnya pun akan kering dan gugur. Begitu pula kekuasaan, ia tak kekal. Maka, bersikaplah seperti lilin yang rela tubuhnya ralut di hantam api demi memberi cahaya dalam gelapnya malam


Janganlah demi kepentingan duniawi, kita putus tali persaudaraan. Kita semua hanyalah tamu di dunia, yang suatu saat akan kembali ke alam kubur, dan di dalam keabadian nanti, hanyalah kebenaran dan niat yang tulus yang akan menjadi saksi


Hukum alam itu nyata. Karma tidak pernah lupa Siapa yang menyebarkan kebencian, kelak akan dipertemukan dengan konsekuensinya di alam kubur. Dan siapa yang memilih untuk tetap dalam kebenaran, akan disinari oleh cahaya yang tak pernah padam


Pemilu memang akan berakhir. Tapi nilai dan sikap manusia akan tetap dikenang. Maka pilihlah untuk tetap menjadi terang dan bercahaya, meski orang lain itu terus memfitnah kita

« PREV
NEXT »