SULAWESI UTARA
Sulut/block-7/#E4D932
Bekasi, suaraindonesia1.com, Selasa, 18 Februari 2024, PEWARNA Indonesia (Persatuan Wartawan Nasrani) sukses menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Acara ini bertempat di GBI Mawar Saron/Yayasan, yang menjadi saksi bisu kegiatan yang sangat penting bagi organisasi wartawan ini.
Rakercab PEWARNA Indonesia dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi Murfati Lidianto SE., MA dan PD Jawa Barat Kefas Hervin Devananda, pengurus cabang, juga anggota PEWARNA Pusat dan DKI. Acara ini menjadi kesempatan bagi seluruh anggota untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan memantapkan strategi kegiatan organisasi di masa mendatang.
Dalam sambutannya Ida Napitupulu menyampaikan bahwa Rakercab ini menjadi momentum penting bagi organisasi untuk memperkuat kegiatan dan meningkatkan kualitas anggotanya. Beliau juga menekankan pentingnya kerja sama dan sinergi antara pengurus pusat, cabang, dan anggota dalam mencapai tujuan organisasi.
Selain itu, Rakercab PEWARNA Indonesia juga diisi dengan berbagai kegiatan, seperti pelatihan jurnalistik, diskusi panel, mcu kesehatan dan pembahasan kegiatan yang akan di adakan selanjutnya. Acara ini juga menjadi kesempatan bagi anggota untuk memperluas jaringan dan memperkuat solidaritas di antara sesama anggota.
Rakercab PEWARNA Indonesia berjalan dengan sukses dan lancar, berkat kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh anggota. Acara ini menjadi bukti bahwa PEWARNA Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme anggotanya, serta memperkuat peran organisasi dalam mendukung kemajuan jurnalistik di Indonesia.
Dengan demikian, Rakercab PEWARNA Indonesia dapat dikatakan sebagai kegiatan yang sangat bermanfaat bagi organisasi dan anggotanya. Acara ini menjadi langkah awal bagi PEWARNA Indonesia untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas kegiatan di masa mendatang.
Report, Jp
SUARAINDONESIA1.COM – Rektor Universitas Stella Maris Sumba, Drs. Aleksander Adis, MM mengingatkan agar para sarjana dan diploma yang lulus dari kampus itu bisa memanfaatkan ilmunya atau mengakses pendidikan dan kita dari lembaga berusaha mendekatkan pelayanan khususnya di bidang pendidikan sehinggah anak anak kita, Regenerasi kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi proses pembangunan yang berkembang maju serta bagaimana mereka bertanggungjawab.
Kemudian point yang kedua, ia mengungkapkan bahwa mendekatkan pelayanan pendidikan karena melihat jangkauan antara kampus induk dengan kecamatan Kodi dan sekitarnya cukup jauh, sebutnya.
Sehingga dengan demikian kita terkadang kesana bagaimana kebutuhan sesuai harapan masyarakat yang ada di kodi . Dan ini kalau di wujudkan, bahwa masyarakat di sana bagaimana membuka cakrawala berpikir bagaimana mereka siap menghadapi tantangan kedepan untuk menjadi bidang Ite dan dibilang bidang yang lainnya.
Sekarang sebutnya, bahwa sudah pasar bebas.bahwa semua lini dapat masuk baik Autput dari dalam Negri dan luar Negeri , dan itu akan masuk serta kita akan membuka pasar.Nah bagaimana kesiapan masyarakat khususnya generasi generasi kita yang ada di wilayah timur terutama di daratan Sumba.
Jadi salah satu langkah Yayasan pendidikan St..Yosef Freinademen untuk mendekatkan pelayanan ke Kodi, membuka salah satu Program Studi khususnya bidang Ite yakni Prodi informatika. Dengan demikian, kita berharap " masyarakat itu tidak melek dengan teknologi dalam rangkah mempersiapkan diri kedepan dan ini hal yang pertama.
Kemudian hal yang kedua sebutnya, Kalau kita melihat pendidikan saat berada di daerah kita sendiri apalagi di kodi, saya akan menekan biaya yang dikeluarkan atau keluar dari tanah Sumba itu sendiri. Dan kalau kita berhitung matematix secarah ekonomis, katakan 100 orang x 1juta per orang sudah menghasilkan 100 juta. Belum lagi dalam Skala jumlah besar beberapa tahun kedepan kita akan memberikan peluang untuk dana kita ini lari keluar daera: kita rugi, ungkapnya.
Dan kemudian bahwa anak anak kita jika kita didik sendiri disini, tentunya banyak efisiensi seperti ekonomi, pemondokan,transportasi, gaya hidup dari aspek mentalitas, rasa kekuatiran orang tua terhadap anak anak mereka dan itu banyak hal yang dipertimbangkan.
Oleh kerena itu terangnya, bahwa langkah yang diambil oleh lembaga Yayasan Pendidikan St.Yosef adalah berupaya bagaimana anak anak kita perlu dipersiapkan secarah dini untuk menghadapi pasar bebas kedepan.karena kedepan punya prospek yang luar biasa termasuk pariwisata saat ini sudah semakin exis termasuk sektor sektor yang lain.
Dan saya sebagai Rektor : Terpanggil untuk bagaimana mendekatkan ( Buka salah satu Prodi ) yang ada di Kampus induk untuk ke Kodi.dan ini yang menjadi dasar pertimbangan kami supaya anak anak kita semakin mengetahui bagaimana masa depan mereka itu sudah dapat terukur kesana.
Dan untuk Prodi yang lain, karena lembaga kita ( Stella Maris Sumba ) memiliki 7 Prodi 4 Fakultas. Dan yang kita hadirkan kesana ada satu Prodi: khususnya di bidang Ite,ekonomi, manajemen informatika. Untuk sementara kita maju itu dulu sambil lihat langkah langkah kedepan. Dan bagi mahasiswa sebutnya yang punya niat prodi S1 dan prodi lain seperti : kesehatan, Teknik Lingkungan,informatika,Keguruan, mereka ke kampus induk. Tinggal lagi kita melihat kedepan bagaimana kodi dengan ada masuk perguruan tinggi khusus Prodi manajemen informatika baru kita evaluasi kembali sepertii apa kedepan dan kalau kita tidak lakukan sekarang, Kapan lagi, terangnya.
Memangnya banyak perguruan tinggih yang pikiran punya niat baik, tetapi itu hanya sekedar conser. Dan saya berpikir satu langkah maju untuk kita bisa melakukan terobosan khususnya di bidang pendidkan dan saya rasa tidak merugikan siapa siapa karena kita siap secarah institusi lembaga perguruan tinggi Unifersitas Stella Maris Sumba dengan tenaga tenaga Dosen yang cukup sesuai dengan persyaratan: S2,S3 dan kenapa kita kuatir dan takut ?
Secara aturan " Ya " sangat dibenarkan. Seperti kemarin ada wisuda sekitar 286,, saya rasa sudah sangat membuka terobosan terobosan baru pidang pendidikan khususnya di Ite. Dengan demikian Rektor berharap: Bahwa kita bekerjasama, ajak semua elemen yang ada di Sumba Barat Daya baik pemda, LSM, Tomas, Toga, maupun Tokoh Politik sekalipun agar bekerjasama dan berupaya bagaimana memajukan " SUMBA " secara umum kita bisa berusaha untuk. mempersiapkan sumber daya sebaiknya " KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI " tutupnya.
Diupayakan untuk memajukan Sumba: perlu membutuhkan pikiran banyak orang , sumbangan baik Moril mapun materil tidak dengan gagasan dan Sumba tidak bisa dibangun kalau cuman satu orang tetapi secarah bersama sama serta ini menjadi Prinsip saya paparnya.
Menurutnya bahwa dibanggunnya universitas stlla maris Sumba selama 17 tahun, tantangan seperti apapun saya sudah alami. Dan uji Tuhan semuanya berjalan baik dan semua Prodi sudah terakreditasi, sebutnya.. Dan kemarin juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 15. Dimana bahwa banyak hal yang disampaikan terutama bagaimana mempersiapakan SDM di tanah Sumba serta kami sudah sangat siap, Sementara Prodi S3 tengah berjalan, ungkapnya menambahkan.
Juga terkait dengan UNMARIS kedepan yang akan dibangun di wilayah Kodi Utara, menurutnya dilihat dari jarak atau jangkauan. Yang pertama sebutnya adalah Akses Dosen langsung ditempat proses pembelajaran dan jaraknya masih bisah dijangkau. Yang kedua sebutbya adalah Bahwa Kodi Utara itu adalah Sentra yang bisa mengakses ke kecamatan kecamatan atau desa yang lain yang ada disana memudahkan masuk disana.
Kemudian Kodi Utara tambahnya, bahwa kedepan menjadi satu titik sentra fokus pembangunan yang ada disana apalagi sudah ada Hotel dan membuat satu penilaian tersendiri apalagi secara kritorial wilayah, Ekonomi, Budaya pasola dan banyak hal untuk Kodi utara khususnya dibidang pendidikan, tinggal bagaimana masyarakat melihat dan mendukung pembangunan dan saya pastikan anak anak secarah reguler akan datang namun akan disayangkan bagi mereka seperti aparat desa kemudian ada mahasiswa yang putus kuliah beberapa tahun, sudah tamat beberapa tahun akan mempunyai peluang kesitu, “Ilmu yang sudah diperoleh merupakan harta tidak ternilai yang menjadi bekal sepanjang hidup,” ujar Aleksander.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa kampus hadir adalah untuk mendidik kaum muda Sumba menjadi entrepreneur yang sigap dan mandiri, Alex mengungkap kalau saat ini SUMBA sangat menarik di mata dunia dan SUMBA jadi rebutan orang luar.
Alexander mengimbau seluruh Elemen terutama kaum muda tanah Sumba agar agar menanamkan kesadaran serta yakin kalau orang sumba juga bisa membangun " SUMBA " dengan Sumber Daya yang kita miliki, BIARKANLAH HUJAN BATU DI NEGERI SENDIRI DAN HUJAN EMAS DI NEGERI ORANG " tutupnya.
**** Eman Ledu ****
( SUARAINDONESIA1.COM ).
Sarolangun_SuaraIndonesia1.com, Dr. Bahri Pejabat Bupati Sarolangun mengadakan acara Malam Keakraban dan pamitan. Acara diadakan di Rumah Dinas Pejabat Bupati Sarolangun Senin, 17/02/2025. Suasana yang dipenuhi semangat kebersamaan dan kekeluargaan, dihadiri Letkol Inf Suyono, S.Sos, Dandim 0420/Sarko.
Acara Malam Keakraban dan pamitan Pejabat Bupati Sarolangun, Dr. Bahri, yang juga dihadiri oleh unsur Forkopimda dan SKPD Kabupaten Sarolangun, serta Pejabat-Pejabat Kabupaten Sarolangun. Hadir dalam acara ini antara lain AKBP Budi Prasetya, S.I.K., M.Si Kapolres Sarolangun, Ir. Dedi Hendri Pj. Sekda, Linda Novita, SH Kepala BKPSDM, Saharudin Kadis DPMPTSP dan Arsyad, SH. Kadis Pendidikan Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk apresiasi atas kerjasama yang telah terjalin selama masa tugas Dr. Bahri, Pejabat Bupati.
Letkol Inf Suyono, S.Sos dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap kinerja Pejabat Bupati Sarolangun, Dr. Bahri, selama menjalankan tugasnya. “Selama Pak Bahri bertugas, saya sangat mengapresiasi kinerjanya selama memimpin Sarolangun. Tak ada gading yang tak retak. Saya juga menyakini perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal untuk kemajuan Beliau dalam meniti karir dan kemajuan kita bersama-sama yang hadir pada malam ini,” ujarnya Suyono.
Dr. Bahri juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Kapolre Sarolangun dan Dandim 0420/Sarko, “Kepada Pak Kapolres dan Pak Dandim, saya pribadi mengucapkan ribuan terima kasih atas sinergitas kita selama ini dalam menjalankan roda pemerintahan di Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko,” ungkap Bahri.
Dalam kegiatan ini menjadi momen penting menjalin hubungan baik antar instansi serta sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi Pejabat Bupati Sarolangun dalam menjalankan tugasnya. Semoga perpisahan ini menjadi awal dari langkah baru bagi kemajuan Kabupaten Sarolangun ke depan.
Pewarta : Djarnawi Kusuma
SBD, SUARAINDONESIA1.COM -- Com-Ketua Grib Jaya cabang Sumba Barat Daya ibu Esty Bili bersama Wakil Ketua Gusti Loba dan Sekretaris 1 Johanes Geli, dalam Jumpa pers yang digelar di kediamannya,di Desa Poga Tena, Kecamatan Loura, kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.(Senin,17-02-2025).
Dalam keterangan Pers, ketua Grib Jaya Ibu Esty Bili mengaku bahwa ia di datangin oleh Pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN )untuk melakukan minta maaf atas kejadian itu.
Dalam keterangan pihak Badan Pertanahan Nasional mendatangi saya, menurut informasinya beliau di minta oleh kepala kantor BPN untuk melakukan permintaan maaf,"Ujar Ibu Esty Bili.
Jadi Secara kekeluargaan saya menerima,cuman permintaan untuk take down untuk menghapus postingan dari pemberitaan saya belum mengiakan,"Tegas Ibu Esty Bili.
Karena saya masih berkonsultasi dengan ketua organisasi dalam hal ini Grib Jaya, karena sudah terlanjur persoalan itu saya sampaikan keatas,"Ucapnya.
Dalam hal ini saya harus kembali menginformasikan persoalan ini,atas permintaan mereka dan hasilnya seperti apa nanti pak Wakil Ketua Grib Jaya Gusti Loba bisa menyampaikan,"Jelas ibu Esty Bili.
Lanjut Gusti Loba,bahwa hadirnya Grib Jaya di Sumba Barat Daya ini untuk mewakili seluruh masyarakat Sumba Barat Daya yang pernah berurusan dengan kantor Badan Pertanahan Nasional kabupaten Sumba Barat Daya.
Begitu banyak persoalan masyarakat yang mengendap di kantor badan pertanahan Nasional ( BPN),"Ucap Gusti Loba.
Sehingga dengan persoalan kemarin dari ibu ketua Grib Jaya atau Ibu Esty Bili itu bukan akhir tetapi itu adalah awal,"tegas wakil ketua Grib Jaya Gusti Loba.
Awal dimana Grib Jaya itu menunjukkan bahwa Organisasi Grib Jaya bukan sebuah organisasi abal-abal,Grib Jaya bukan sebuah organisasi kesiangan yang ada di kabupaten Sumba Barat Daya,"Jelas Gusti Loba.
"Grib Jaya akan siap pasang badan selama persoalan kemasyarakatan di Sumba Barat Daya ini yang terkait dengan hubungan masyarakat dan juga BPN itu belum ada realisasi sampai dengan saat ini,"Tegas wakil ketua Grib Jaya.
Grib Jaya akan siap memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil itu Jelas,"tutur Gusti Loba sebagai wakil ketua.
Jadi terkait dengan permintaan lobi-lobian dari pihak badan pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan take down dan lain sebagainya, penghapusan pemberitaan, penghentian pemberitaan.
Itu Fersi mereka, tanpa mereka sadari bahwa kehadiran seorang Esti Bili di kantor BPN Sumba Barat Daya,menurut mereka hanya hadir perorangan saja,"Tegas Gusti Loba.
Tetap mereka tanpa sadari bahwa aksi nyata dari Grib Jaya itu sendiri,"ucap wakil ketua Grib Jaya Gusti Loba kepada awak media.
Lalu permintaan take down dari Badan Pertanahan Nasional bahwa sertifikat tanah sudah di serahkan,kalau bisa itu pemberitaan demi pemberitaan bisa tepat,"Ujar Gusti Loba.
Grib Jaya akan bersedia meminta kepada Badan Pertanahan Nasional kabupaten Sumba Barat Daya, kalau bisa selesaikan semua sertifikat tanah se-Sumbar Barat Daya dari tahun ke tahun sampai saat ini,"Tegas wakil ketua Grib Jaya.
Tolong kepada kepala BPN kabupaten Sumba Barat Daya segera menindak lanjuti,jika ingin nama baik institusi BPN Sumba Barat Daya kembali terpilih,"tegas wakil ketua.
Sementara terkait dengan jalur hukum saat ditanya dari awak media,kami sebagai organisasi Grib Jaya itu sudah pastikan kami tempuh jalur hukum,"tegasnya.
Apabila permintaan Grib Jaya tidak di respon dengan baik oleh pihak badan pertanahan Nasional Sumba Barat Daya itu sendiri.
Kami akan menempuh hukum, karena kehadiran organisasi Grib Jaya di kabupaten Sumba Barat Daya secara vertikal dan bergerak secara nasional,"Tutup Gusti Loba sebagai wakil ketua Grib Jaya.
**** Eman Ledu ****
( SUARAINDONESIA1.COM ).
SUARAINDONESIA1.COM — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB JAYA) Sumba Barat Daya (SBD ), bersama Dewan Pembina dan Dewan Penasihat menggelar konferensi pers terkait kasus sertifikat yang berproses lambat yang kemudian berujung rupiah.
Kegiatan Konferensi Pers tersebut yang berlangsung di kediaman ibu Esti Bili atau Sekretariat Grib Jaya Desa Pogo tena Kecamatan Loura Sumba Barat Daya NTT ( 17/2/2025 ) siang dihadiri Wakil ketua 1, Agustinus C.Loba dan Sekretaris 1, Johanis Geli,adalah terkait sertipikat tanah yang menuai banyak persoalan dan bahkan berujung negosiasi.
Dalam Konfrensi Pers yang berlangsung disekret GribJaya , Ketua GRIB JAYA Sumba Barat Daya, Esti Bili didampingi Sekretaris 1, Yohanis Geli bersama wakil ketua 1, Agustinus C.Loba mengatakan bahwa pihaknya dalam konferensi pers terkait dengan persoalan kemarin di BPN Sumba Barat Daya, bahwa sehari setelah diviralkan informasi itu, besoknya pagi sekitar jam 9:00 WITA sudah di informasikan kalau sertipikatnya sudah terbit, ungkapnya.
Dan terkait dengan viralnya dalam satu hari setelah itu, saya di datangin oleh seseorang dari pihak BPN untuk meminta maaf atas kejadian tersebut.
Dan menurut informasi sebutnya bahwa beliau diminta oleh kepala BPN untuk melakukan permohonan maaf. Dan secarah kekeluargaan sebut ibu Esti Bili, ia menerima permohonan maaf. Namun untuk permintaan TachDown atau hapus postingan dan memberhetikan berita, dirinya belum mengiakan karena ia masih berkonsultasi dengan organisasi, dalam hal ini sebutnya adalah Grib Jaya karena sudah terlanjur persoalan itu disampaikan ke atas dan saya kembali menginformasikan persoalan ini atas informasi mereka, sebutnya.
Dan hasilnya seperti apa, Esti Bili memberi kepercayaan wakil ketua 1, Agustinus C Loba untuk menyampaikan:
Agustinus C.Loba sebagai wakil ketua 1 dalam konfrensi Pers menyampaikan bahwa atas nama GribJaya Sumba Barat Daya mewakili seluruh masyarakat SBD yang pernah berurusan dengan kantor BPN SBD bahwa begitu banyak persoalan persoalan masyarakat yang mengendap di kantor BPN. Sehingga dengan persoalan kemarin dari ibu ketua adalah ". Bukan Akhir tetapi Persoalan Awal, sebutnya.
Menurutnya, bahwa Awal yang dimaksudnya adalah bagaimana GribJaya menunjukan bahwa GribJaya bukanlah sebuah organisasi Abal abal atau Kesiangan yang ada di SBD dan GribJaya akan siap pasang badan selama persoalan kemasyarakatan di SBD terkait hubungan masyarakat yang belum ada realisasi sampai dengan sekarang, GribJaya siap pasang badan, perjuangkan hak hak orang kecil dan ini menjadi misi dari pada GribJaya itu sendiri, tegasnya.
Jadi terkait dengan permintaan oknum dari BPN untuk TackhDown dan lain sebagainya, penghapusan berita, penghentian penghentian pemberitaan serta pemostingan, itu versi mereka, tegasnya. Dan tanpa disadari bahwa kehadiran seorang Esti Bili di kantor BPN SBD ( individual ) tetapi tanpa menyadai bahwa itu adalah aksi nyata dari GribJaya. Lalu terkait dengan permintaan TackhDown dari pihak BPN, Bahwa sertifikat sudah diserahkan, lalu sebisa itu pihak BPN minta TackhDown , tidak semudah itu,terangnya.
GribJaya akan siap meminta kepada BPN kalau bisa selesaikan semua sertipikat tanah se SBD dari tahun ke tahun sampai detik ini dan tolong kepala BPN SBD segerah menindaklanjuti jika ingin nama baik, institusi DPR SBD kembali pulih.
Dan terkait kasus ini, akan menepuh jalur hukum apabila permintaan GribJaya tidak direspon dengan baik pihak BPN.
Dan GribJaya hadir di SBD secara vertikal bergerak secara Nasional dan terkait permintaan Tackh Down itu tidak bisa, lalu ada apa dibalik itu sehingga BPN minta TackhDown , atau perlu kita lakukan Vulgan ? tegasnya.
GribJaya berharap, bahwa atas nama GribJaya meminta supaya apa yang menjadi persoalan masyarakat SBD terkait dengan status kepemilikan tanah di BPN yang masih terkandas, Esti Bili berharap agar menjadi satu prioritas dalam persoalan ini dan mungkin saya menjadi satu prioritas dalam persoalan ini dan mungkin saya menjadi perwakilan persoalan kemarin. Masih banyak hal hal yang masih antri, tandas Ibu Esti Bili.
Yohanis Geli sebagai sekretaris 1 GribJaya dalam konfrensi Pers terkait kasus sertipikat tanah di SBD, mengatakan GribJaya tetap siap pasang badan terkait kejadian kemarin. Dan terkait dengan TackhDown, itu agak berat.
Dan dengan adanya GribJaya ini masyarakat pada hari kemarin itu sangat mendukung karena benar sebelum sebelumnya ada GribJaya, kami juga selaku sekretaris merasa bahwa berbagai macam soal bahwa secarah pribadi dalam rangkah Prona,Proda hinggah saat ini masih ada rasa pengeluhan serta masyarakat sangat mendukung dan juga seperti ada permintaan untuk menghapus semua itu, ya kira kira terlalu sulit untuk kami dan tidak segampang membalik telapak tangan : Hari kemarin terjadi, langsung esoknya langsung hilang.
Dan seperti yang disampaikan oleh wakil ketua, Agustinus C.Loba, bahwa dengan adanya tindakan dari ketua dan juga atas nama pribadi bahwa menyangkut sertipikat tanah yang sekian lama, dengan adanya ruang BPN disana, nyata dalam tempo yang tidak lama tiba tiba sertipikat keluar jika tidak ada hal hal seperti kemarin. Saya berharap setiap oknum atau desa perindividu menyampaikan hal seperti itu baru terbit ? Dan inilah pengalamanpengalaman pengalaman dari kepala Kakan yang lalu. Dan mungkin hal seperti ini serta kami juga selaku badan pengurus disini, bukan saja hanya mengharapkan supaya kami dihargai dan lain sebagainya, tetapi ini kami menanti tatapan muka antara petugas lapangan bersama kami, kalau bisa bertemu, tetapi langsung menyatakan atau WA sama ibu ketua tolong hapus, sebagai badan pengurus kami tidak respon, ungkapnya singkat.
**** SUARAINDONESIA1.COM ****
Jayapura – Suaraindonesia1, Sebagai salah satu upaya untuk tetap menggelorakan semangat pengabdian dalam rangka pemupukan disiplin, jiwa korsa dan loyalitas serta kebersamaan, Kepolisian Daerah (Polda) Papua menggelar Upacara Hari Kesadaran Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 17 tiap bulannya.
Upacara tersebut dilaksanakan di Polda Papua Koya Koso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Senin (17/02/2025) dan dipimpin oleh Wakapolda Papua Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H. yang diikuti oleh PJU Polda Papua dan seluruh personel Polda Papua.
Selain memimpin upacara, Wakapolda juga memberikan penghargaan Kapolri kepada delapan anggota tim pembebasan sandera Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Martens. Penghargaan ini berupa kenaikan pangkat luar biasa, promosi Pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP), serta Pin Emas Kapolri.
Dalam kesempatannya, Wakapolda mengatakan penghargaan ini tidak hanya merupakan bentuk apresiasi institusi, tetapi juga wujud pengakuan negara atas dedikasi, keberanian, serta pengabdian luar biasa yang telah mereka tunjukkan dalam melaksanakan tugas.
“Operasi penyelamatan ini adalah cerminan nyata dari ketiga tugas pokok personel Polri. Dengan semangat Tribrata dan Chatur Prasetya, delapan anggota yang kita hormati hari ini telah menunjukkan keteguhan, profesionalisme, dan keberanian dalam menghadapi tantangan yang penuh resiko,” ucap Wakapolda Papua.
Wakapolda menyampaikan penganugerahan ini bukan sekadar simbol, melainkan amanah untuk terus mengemban tanggung jawab dengan lebih baik, lebih profesional, serta lebih berintegritas dalam setiap tugas ke depan.
“Momentum ini juga menjadi refleksi bagi kita semua bahwa pengabdian sebagai Anggota Polri adalah tugas mulia yang menuntut dedikasi tanpa batas,” ujar Wakapolda.
Ia juga menekankan kepada seluruh Personel Polda Papua agar menjadikan penghargaan ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas diri, disiplin, serta loyalitas terhadap tugas negara.
“Keberhasilan tim ini harus menjadi teladan bagi kita semua, bahwa setiap langkah yang kita ambil harus selalu berlandaskan semangat pengabdian yang tulus kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tuturnya.
“Saya juga berharap agar setiap anggota Polri, khususnya yang berada di wilayah Papua, senantiasa meningkatkan kapasitas diri, menjaga soliditas, serta terus berinovasi dalam menjalankan tugas,” imbuhnya.
Reporter Hasim Law
Jayapura — Suaraindonesia1, Personel Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Keerom gencar melakukan pemasangan spanduk himbauan di beberapa titik rawan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) dan pelanggaran di wilayah Kabupaten Keerom, Minggu (16/02).
Salah satu lokasi pemasangan spanduk berada KM 212, Distrik Senggi, yang dikenal sebagai kawasan rawan dengan kondisi turunan curam. Spanduk ini bertujuan untuk mengingatkan pengendara agar lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatan demi keselamatan bersama.
Kapolres Keerom, melalui Kasat Lantas Polres Iptu Zeth Paondanan, S.H menyampaikan bahwa pemasangan spanduk ini merupakan bagian dari pelaksanaan Ops Keselamatan Cartenz 2025 dan juga sebagai upaya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam berkendara serta mematuhi aturan lalu lintas.
"Dengan adanya pemasangan spanduk imbauan ini, kami berharap dapat menekan angka pelanggaran serta mengurangi risiko kecelakaan di wilayah Keerom," ujar Iptu Zeth.
Selain itu, Personil Sat Lantas juga melakukan pengaturan dan razia kendaraan.
"Pengendara yang melanggar kami berikan teguran humanis dan kami ingatkan untuk melengkap kendaraannya dan mengutamkan keselamatan dalam berkendara," kata Kasat Lantas
Diharapkan melalui langkah preventif ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan dalam berkendara dan senantiasa menerapkan tertib berlalu lintas di setiap perjalanan.
Reporter Hasim Law
Gorut - Suaraindonesia1, (17/02/2025), "Ketua gerakan Aktivis Milenial GAM-PG Amin Suleman Akan Melaporkan Dugaan Kasus Penjualan Manggrove pemalsuan Dokumen Dan Pungli Hasil Pembayaran Lahan Masyarakat, ke Kejaksaan Tinggi Gorotalo
polemik masalah lahan Manggrove yang di jual ke pihak perusahaan PT. AGIT ( ANGGREK INTERNASIONAL TERMINAL ) kini semakin menimbulkan tanda tanya, terhadap masyarakat publik, pasalnya Oknum aparat pemerintah desa terlibat dalam penjualan lahan(Manggrove), kususnya Oknum kepala desa Di Gorontalo Utara(anggrek)
",Menurut informasi dari Ketua GAM Amin Suleman, oknum kepala desa dan istrinya tidak mempunyai lahan di areal titik koordinat pembebasan lahan tersebut, adapun lahan tersebut hanyalah hutan bakau, "Tutur Amin
Dugaan ini telah di perkuat dengan adannya hasil laporan masyarakat yang enggan di sebutkan namanya, bahwa benar adanya penjualan lahan(manggrove) ,yang di lakukan oleh oknum kepala desa Bersama istrinya dan kepala dusun kepada pihak perusahaan PT AGIT, "Tutur Amin Suleman
"Amin Suleman Menambahkan bahwa, Dana Hasil Pembayaran PT. AGIT untuk pembebasan lahan tersebut Di potong Oleh Pemerintah Desa seharga Rp 1000 Rupiah per Meter, dan hasil pemotongan tersebut di duga melibatkan Bank Rakyat Indonesia cabang Anggrek Gorontalo Utara(Gorut)
berdasarkan informasi dari Kepala Dusun, Amin menduga persoalan ini masuk dalam kategori Mafia Tanah yang melibatkan beberapa Oknum kepemerintahan dan Oknum Institusi Aparat Penegak Hukum Kabupaten Gorontalo Utara, "pungkas Amin Suleman,
OPN.
Jakarta - Suaraindonesia1, Kehadiran Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (PERATIN) di Indonesia bisa menjembatani berbagai pemangku kepentingan dalam menyajikan informasi yang faktual terhadap permasalahan hukum kepada para pihak aparat penegak hukum (APH) yang terjadi di masyarakat sehingga dapat mendukung ekosistem penegakan hukum di bidang teknologi informasi komunikasi yang aman dan berdaya saing.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi & Digital Republik Indonesia Dr. Ir. Ismail, M.T. saat menerima jajaran Dewan Pimpinan Nasional PERATIN di ruang pertemuan kantor Kementerian KOMDIGI RI, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, (5/2) baru-baru ini.
Sekjen Kementerian KOMDIGI RI Ismail mengapresiasi kehadiran PERATIN dalam upaya mendorong penegakan hukum terhadap pelaku kriminal di dunia maya. Disamping itu, Ia berharap, PERATIN dapat berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam memberikan pemahaman luas bagi masyarakat di seluruh pelosok tanah air akan pentingnya menerapkan sikap waspada terhadap perkembangan digital saat ini.
Dr. Ismail menandasakan, pihaknya akan tegas dengan ketentuan peratuan penggunakan frekuensi dalam hal ini contohnya untuk kereta cepat atau pesawat terbang, karena ini taruhannya adalah nyawa manusia.
"Berbeda dengan pemanfaatan teknologi baru seperti artificial intelligence (AI), tentu kami berharap PERATIN bisa menjembatani kepada APH termasuk sampai kepada Hakim terkait permasalah hukum di bidang TIK yang semakin komplek dan perkembangannya sangat cepat,” ucap Ismail.
“Diharapkan, langkah ini dapat memperkuat kapasitas nasional dalam menghadapi tantangan digital di masa depan,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini Ketua Umum PERATIN Kamilov Sagala, SH., MH. didampingi Sekretaris Jenderal PERATIN Ir. Soegiharto Santoso, SH., Bendahara Umum Sulistyo Wimbo Sosodoro Hardjito., Ketua Dewan Pengawas Jemy Tommy SH., SE., MM., Ph.D., Ketua Komite PKPA Syaiful Bachri,SH.,MH., Ketua DPD Provinsi Jakarta Ir. Hj. Mariana Harahap, SH., MBA., dan Wakil Ketua PKPA PERATIN Ridwan Pasorong, SH.
Ketum PERATIN Kamilov Sagala sempat menyampaikan langsung kepada Sekjen Komdigi bahwa di satu sisi, penerapan teknologi AI ini banyak manfaatnya, namun di sisi lain banyak bahayanya juga yang hadir secara bersamaan.
“Untuk itu dibutuhkan pengawasan dan pemahaman penggunakan AI dengan bijak dan dibutuhkan pengawasan serta tidak secara langsung mengambil tindakan hukum,” ungkap mantan Anggota Komisi Pengawas Kejaksaan RI tahun 2010-2015.
Kamilov juga memaparkan eksistensi PERATIN yang saat ini sudah mampu menciptakan kurang lebih 1000 calon Advokat, serta telah berkolaborasi dengan 60 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.
“Termasuk upaya mengantisipasi permasalahan kejahatan dunia maya, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor hukum dan teknologi,” ujarnya.
Dengan semakin komplek dan cepatnya perkembang teknologi digital, KOMDIGI dan PERATIN sepakat menjalin kerja sama dan komunikasi yang erat di bidang hukum dan teknologi informasi dengan melibatkan Lembaga Bantuan Hukum Digital Informasi Teknologi (LBH DIGITEK) dalam menyelenggarakan berbagai pelatihan dan workshop guna meningkatkan pemahaman tentang hukum dan regulasi di bidang teknologi informasi.
Audiensi PERATIN dengan Komdigi kali ini ditutup dengan penyerahan plakat dan pengalungan selempang kehormatan dari organisasi dari Ketum PERATIN Kamilov Sagala kepada Sekjen KOMDIGI Dr. Ismail. ***
Jakarta – Suaraindonesia1, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, menegaskan bahwa satu-satunya solusi untuk menyelesaikan polemik di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) adalah memproses hukum Hendry Ch Bangun, pecatan Ketum PWI Pusat. Menurutnya, Hendry harus segera ditetapkan sebagai tersangka dan diadili atas dugaan tindak kejahatan yang merugikan masyarakat, menggarong uang negara, dana hibah BUMN.
"Hanya satu obatnya, Hendry diproses hukum segera, tetapkan sebagai tersangka, dan terdakwa, yang divonis bersalah sesuai bukti fakta kejahatan merampok uang rakyat yang dilakukannya. Semua yang terlibat harus dipenjarakan," ujar Wilson dalam pernyataannya, Minggu malam (16/2/2025) menanggapi berlarut-larutnya kisruh yang menimpa organisasi pers tertua di Indonesia itu.
Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu menilai bahwa aparat penegak hukum terlihat tidak memiliki kemauan dan kemampuan untuk menyelesaikan kasus ini. Ia menduga ada faktor lain yang membuat proses hukum berjalan sangat lambat. "Aparat tidak punya kemauan dan kemampuan menyelesaikan kasus itu, karena Hendry Bangun punya kartu as rahasia para pejabat dan aparat," tambahnya.
Selain itu, Wilson mengkritik adanya upaya untuk mengalihkan perhatian publik dengan berbagai retorika yang menurutnya tidak relevan. Ia menegaskan bahwa fakta hukum sudah sangat jelas dan tidak memerlukan berbagai alibi lain yang justru memperkeruh keadaan.
"Proses hukum terhadap dedengkot korupsi danah hibah BUMN, Hendry cs, ni akan membereskan semua kemelut di PWI itu. Tidak perlu retorika sana-sini, putar sana putar sini. Semuanya sudah sangat jelas, terang-benderang, tidak perlu alibi macam-macam," cetus Tokoh pers nasional yang dikenal sangat anti korupsi ini.
Lebih jauh, ia menuding bahwa PWI telah berubah menjadi "sarang mafia" di dunia pers, yang berkolusi-busuk dengan aparat dan pejabat, yang perlu segera dibersihkan. Menurutnya, tanpa langkah hukum yang tegas, kepercayaan publik terhadap organisasi tersebut akan semakin tergerus habis..
Hingga berita ini diturunkan, pihak PWI maupun aparat penegak hukum belum memberikan tanggapan atas pernyataan Wilson Lalengke tersebut. Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari pihak berwenang dalam menangani kasus yang menjadi sorotan ini. (TIM/Red)
Sulsel, Suaraindonesia1 - Ketua DPW Garda Timur Indonesia provinsi Sulawesi Selatan muslimin daeng Ngilan, bersama Kepala desa pucak kecamatan Tompobulu kabupaten maros Bapak Abdul Razak dan Binmas Desa Pucak bapak IPTU Haji Nurdin Menghadiri silaturahmi keluarga besar LSM Garda Timur Indonesia yang dirangkai kan Prosesi Mattompang atau pembersihan Pusaka 16 Februari 2025 di kediaman Asnur daeng tombong (Panglima Adat GTI sulsel) Turut hadir Sekretaris Jenderal LSM GTI firman ari subekti, S.Pd dan Ketua-ketua dpd yang ada di Sulawesi Selatan.
Mattompang adalah sebuah ritual adat yang sakral untuk menyucikan benda-benda pusaka yang dilakukan oleh leluhur kita Sulawesi Selatan dan saya merasa bangga dan mengucap kan terimakasih ke LSM Garda Timur Indonesia karena telah mengadakan kegiatan budaya yang di sebagian daerah sudah mulai terkikis.Tutur kepala desa Pucak.
Tidak lupa binmas desa pucak menyampaikan agar LSM Garda Timur Indonesia menjadi wadah yang dapat bermanfaat untuk pemuda desa pucak dan bisa bersama-sama menjaga keamanan bersama untuk kenyamanan kita bersama.
Mattompang ini dilakukan dalam rangka Hari Jadi LSM Garda Timur Indonesia, Mattompang tidak hanya penting secara budaya, tetapi juga sebagai cara untuk merawat dan melestarikan sejarah serta identitas kita kegiatan ini kami mengusung tema menghidupkan budaya meluruskan niat, mengapa kami menggunakan tema ini karena menurut kami budaya mulai terkikis dan sudah banyak yang memiliki niat melenceng dalam memegang pusak badik dan Kawali. Tutur muslimin daeng ngilan.
"Hari ini kita berkumpul dalam suatu harapan kebaikan dimana kebersamaan akan terus terjaga," kata Firman Ari Subekti..
Lebih dari itu ketua umum LSM GTI Fikri Alkatiri singkat kata, merasa bersyukur dan berterima kasih acara yang luar biasa yang di buat oleh DPW suksel yang bertujuan untuk kepentingan Leluhur dan kepentingan masyarakat untuk menjadi berkah di hari ini, saya berharap hal ini menjadi kesan yang baik ke depan untuk persatuan, tuturnya.
Jayapura – Suaraindonesia1, Satuan Reserse Narkoba Polresta Jayapura Kota kembali mengamankan ratusan botol/kaleng minuman keras (miras) berbagai merk yang dijual tak berizin atau secara ilegal bersama dengan pemiliknya saat lakukan giat hunting di seputaran Abepura, Jumat (14/2) malam.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kasat Resnarkoba Polrest Jayapura Kota AKP Febry V. Pardede, S.T.K., S.I.K didampingi KBO Satresnarkoba Ipda Sunoto bersama personelnya menindaklanjuti atensi Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Dr. Victor D. Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si guna menjaga Kamtibmas tetap kondusif terutama jelang pengumuman hasil MK terkait gugatan Pilkada 2024.
"Kami laksanakan hunting terhadap para pelaku penjual miras tak berizin ini dengan tujuan agar stabilitas Kamtibmas jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilkada tahun 2024 di Kota Jayapura tetap terjaga dan kondusif tentunya," terang AKP Febry.
Kasat Satresnarkoba AKP Febry menerangkan pihaknya saat melaksanakan giat hunting berhasil mengamankan 465 botol miras dengan berbagai jenis merk beserta 2 orang pria selaku pemilik di wilayah Pasar lama Abepura.
"Pemilik miras yang turut diamankan masing-masing berinisial MF (18) dan WP (22) yang saat ini berada di Mapolresta guna dimintai keterangan lebih lanjut oleh penyidik kami guna diambil langka-langkah Kepolisian selanjutnya," ujar Kasat Resnarkoba.
Dirinya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat yang masih menjual miras tanpa surat izin dan mengkonsumsinya agar berhenti karena akan berdampak pada kondusifitas Kamtibmas, dimana berdasarkan hasil anev Kamtibmas, sebagian besar pemicu terjadinya kecelakaan atau tindak pidana didominasi karena pelaku dalam pengaruh alkohol.
"Kiranya seluruh elemen masyarakat juga dapat membantu dan bersinergi dengan Polri dalam memberantas penjualan miras secara ilegal yang ada di Kota Jayapura agar keamanan dan kenyamanan bersama dapat terus terjaga di Kota Jayapura." pungkas Kasat Resnarkoba Polresta Jayapura Kota AKP Febry Pardede.
Reporter Hasim Law
Banda Aceh – Suaraindonesia1, Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) mendesak Walikota Banda Aceh, Illiza-Afdhal, untuk menjadikan persoalan air bersih sebagai prioritas utama dalam program kerja ke depan.
Pasalnya, hingga kini keluhan masyarakat terkait layanan air bersih masih belum terselesaikan dengan baik dan terus menjadi masalah di ibu kota Provinsi Aceh.
"Masalah air bersih di Banda Aceh sudah bertahun-tahun menjadi keluhan warga, namun hingga saat ini belum ada solusi nyata. Ini harus menjadi perhatian serius bagi Walikota Illiza-Afdhal. Air bersih adalah kebutuhan dasar, tapi di sini justru menjadi persoalan yang selalu berulang dan membebani masyarakat," ujar Ketua SAPA, Fauzan Adami, Minggu 16 Februari 2025.
Menurut Fauzan, banyak warga terpaksa begadang di tengah malam hanya untuk menampung air. Ironisnya, air hanya mengalir lancar pada jam-jam istirahat, sementara di siang hari aliran air sangat minim bahkan tak jarang sama sekali tidak mengalir.
"Bayangkan, warga harus menunggu air mengalir di tengah malam, waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk beristirahat. Sebagian besar wilayah Banda Aceh menghadapi kondisi ini, dan mirisnya, masalah ini sudah berlangsung lama tanpa penyelesaian yang jelas," ungkapnya.
Tak hanya itu, Fauzan juga menyoroti meningkatnya biaya listrik akibat penggunaan pompa air (sanyo) yang harus dinyalakan lebih lama akibat aliran air yang tidak stabil.
"Sanyo harus dinyalakan terus-menerus, listrik membengkak, tapi air yang diharapkan justru keluar tidak normal. Lebih parahnya lagi, meski air mengalir kecil atau bahkan tidak mengalir sama sekali, meteran air tetap bergerak, sehingga tagihan yang harus dibayar warga menjadi tidak sesuai dengan layanan yang diterima," jelasnya.
Untuk membuktikan permasalahan ini, Fauzan mengundang Walikota Banda Aceh bersama Direktur PDAM Tirta Daroy untuk datang langsung ke Kantor SAPA di Punge Blang Cut sekitar tengah malam.
"Kami mengundang Ibu Walikota dan Direktur PDAM datang ke kantor kami sekitar jam 12 malam, agar mereka bisa melihat langsung bagaimana kondisi air di sini. Tengah malam baru air mengalir, itu pun tidak normal. Dan anehnya, meski air tidak mengalir lancar, meteran tetap berputar. Ini sering dikeluhkan warga, tapi tidak pernah ada solusi konkret," tegas Fauzan.
Selain meminta perhatian serius dari Walikota, SAPA juga mendesak Pemerintah Kota Banda Aceh untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap PDAM Tirta Daroy. Audit ini penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas perusahaan dalam memberikan layanan air bersih kepada masyarakat.
"Kami meminta Pemko Banda Aceh segera mengaudit PDAM Tirta Daroy. Perusahaan ini adalah milik daerah, bukan milik pribadi. Jika kinerjanya buruk dan terus merugikan masyarakat, sudah saatnya dilakukan evaluasi dan penyegaran di jajaran manajemen," kata Fauzan.
Ia menekankan bahwa air bersih merupakan kebutuhan mendasar masyarakat yang harus menjadi prioritas pemerintah kota. Oleh karena itu, SAPA mendesak Walikota Illiza untuk tidak menutup mata terhadap keluhan warga yang telah berlangsung bertahun-tahun.
"Air bersih bukan sekadar kebutuhan, melainkan hak dasar setiap warga. Pemerintah harus mengambil langkah tegas dan nyata agar masyarakat tidak terus dirugikan. Selamat memimpin untuk lima tahun ke depan, semoga di bawah kepemimpinan Illiza-Afdhal, Banda Aceh semakin maju dan sejahtera." tutup Fauzan.
Jakarta, suaraindonesia1.com – Rumah produksi Anak Muda Jago dan Dapur Film sukses menggelar Gala Premiere film terbaru mereka, Rahasia Rasa. Bertempat di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta pada Kamis (13/02/25), acara ini menjadi malam istimewa yang dipenuhi antusiasme dan rasa penasaran akan sebuah kisah yang tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga menggugah selera!
Film yang siap tayang mulai 20 Februari 2025 ini mempersembahkan perpaduan antara cinta, ambisi, dan rahasia kuliner Nusantara yang tak lekang oleh waktu. Acara ini semakin meriah dengan kehadiran para pemain utama, termasuk Jerome Kurnia (Ressa), Nadya Arina (Tika), Valerie Thomas (Dinda), Ciccio Manassero (Alex), Slamet Rahardjo (Subroto), dan Yati Surachman (Mbah Wongso), serta produser Arsa Linggih dan sutradara Hanung Bramantyo.
Acara ini memberikan kesempatan kepada media dan tamu undangan untuk menyelami lebih dalam dunia Rahasia Rasa, yang menghadirkan keindahan budaya dan kelezatan masakan Indonesia dalam satu narasi sinematik yang memikat.
Film ini mengisahkan perjalanan Ressa, seorang chef ambisius yang hidupnya berubah drastis setelah kehilangan indra pengecapnya. Dalam pencariannya untuk menemukan kembali makna rasa, ia bertemu kembali dengan Tika, sahabat masa kecil yang membawanya pada rahasia terbesar dalam dunia kuliner Nusantara.
Di balik buku legendaris Mustikarasa, tersimpan kisah lama yang mengikat banyak takdir, termasuk pengkhianatan dari orang yang paling dipercayainya. Film ini bukan sekadar drama romantis, tetapi juga eksplorasi mendalam tentang bagaimana makanan menyimpan sejarah, emosi, dan bahkan jawaban atas pencarian jati diri.
Dalam sesi konferensi pers, Arsa Linggih, selaku produser, berbagi visi dan misinya. “Anak Muda Jago hadir untuk memberikan sesuatu yang baru dan berbeda bagi industri perfilman Indonesia. Kami ingin menghadirkan cerita-cerita segar yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pengalaman sinematik yang unik. Rahasia Rasa adalah langkah awal dari perjalanan panjang kami, dan kami berharap setelah film ini, akan lahir lebih banyak karya yang berani mengeksplorasi tema-tema menarik dan memberikan pilihan tontonan berkualitas bagi penikmat film Tanah Air.”
Sementara itu, Jerome Kurnia, pemeran utama, mengungkapkan tantangannya selama produksi. “Memerankan Ressa bukan hanya tentang akting, tapi juga belajar memahami dunia kuliner. Saya harus benar-benar belajar memasak dan memahami teknik seorang chef,” ujarnya.
“Selain itu, mas Hanung sebagai sutradara juga totalitas saat pengerjaan film ini, sampai mengajak Gregory, seorang food stylist terkenal untuk mendampingi saya dan para cast, agar bisa memberikan yang terbaik untuk film ini. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, dan saya harap penonton bisa ikut merasakan perjalanan emosional Ressa,” ucap Jerome menambahkan.
Tak hanya di Jakarta, Rahasia Rasa juga akan menggelar gala premiere di Bali pada 15 Februari 2025. Sebagai destinasi kuliner dan budaya yang kaya, Bali menjadi tempat sempurna untuk memperkenalkan film ini lebih awal kepada para penonton yang siap terhanyut dalam cerita dan visual yang menggoda.
Respon positif yang mengalir dari para tamu undangan dan media menandakan bahwa Rahasia Rasa telah sukses membangkitkan rasa penasaran. Film ini akan resmi tayang di bioskop mulai 20 Februari 2025, membawa penonton ke dalam dunia di mana makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga kisah, kenangan, dan rahasia yang tak terduga.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari perjalanan penuh rasa ini! Ikuti akun resmi @rahasiarasafilm untuk mendapatkan update terbaru mengenai jadwal tayang dan aktivitas promosi lainnya.
Report, Wati
Jakarta, suaraindonesia1.com – Setelah sukses menggelar Grand Premiere di TGV Suria KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia (6/2/2025), film horor "ANAK KUNTI" produksi Drias Film Production bersama aplikasi KipasKipas dengan beberapa Executive Producer yaitu Gito Huang, Nuon Digital Indonesia, Blueray Cargo, dan Bangun Pagi Pictures menggelar Press Screening & Press Conference dan Gala Premiere di Jakarta pada 11 Februari 2025 di Epicentrum XXI.
Acara ini akan dihadiri produser Avesina Soebli serta para pemain dari film Anak Kunti, Gisellma Firmansyah, Nita Gunawan, Selvi Kitty, Abun Sungkar, Iwa K, Wavi Zihan, Ruth Marini dan aktor senior Jajang C Noer, sekaligus sutradara film Bambang Drias.
Gito Huang, selaku salah satu Excutive Producer menyampaikan harapannya agar film ini tidak hanya menawarkan tontonan yang menegangkan, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang kasih sayang seorang ibu yang abadi sepanjang masa. “Film Anak Kunti selain punya elemen menegangkan, harapannya punya pesan mendalam tentang kasih sayang seorang ibu, sehingga bisa menjadi refleksi dan renungan bagi para penonton” tambah Gito.
Film “Anak Kunti” akan tayang secara serentak pada tanggal 20 Februari 2025 di Bioskop Indonesia dan Malaysia, Brunei, Singapura sekaligus menyusul di bulan April di negara India, Pakistan, Bangladesh.
Film "ANAK KUNTI" menghidupkan cerita urban legend tentang Kuntilanak dalam latar tahun 1990-an. Di Film ini mengisahkan Sarah (Gisellma Firmansyah), santriwati yatim piatu yang kembali ke Desa Wonoenggal untuk mencari jati dirinya dan mengungkap masa lalu keluarganya. Kedatangannya memicu teror kuntilanak yang kemudian diyakini sebagai arwah ibu kandungnya, yang tewas saat melahirkan di tengah kerusuhan desa.
Tak hanya menceritakan kisah horor semata, film Anak Kunti juga bercerita mengenai hubungan keluarga, dan menunjukan tentang kasih sayang seorang ibu yang kekal. Dengan durasi 94 menit, sutradara menjanjikan memanjakan penonton tidak hanya dengan audio Dolby Atmos tapi juga dengan sinematografi dan pemilihan beauty shot “Film horor biasanya identik dengan gelap, disini saya berani mengatakan film ini tidak gelap“ ucap Bambang Drias sebagai sutradara.
Sebelum penayangan serentak pada 20 Februari 2025, film “ANAK KUNTI” akan mengadakan roadshow di 17 Kota mulai tanggal 13 - 19 Februari 2025, tiket sudah bisa didapatkan di m-tix /aplikasi bioskop .
Report, Wati
Jakarta – Suaraindonesia1, Skandal dugaan perselingkuhan kembali mengguncang Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Kali ini, seorang senator asal Kalimantan Tengah berinisial SA, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI, diduga kembali terlibat kasus asusila. SA dituduh berselingkuh dengan anggota TNI, Sertu HDD, yang bertugas di Pusat Penerbangan Angkatan Darat (PUSPENERBAD).
Menurut laporan berita media kaltengpedia.com, kasus ini bukan pertama kalinya menyeret nama SA. Sebelumnya, ia juga diperiksa Polisi Militer (POM) TNI karena diduga terlibat perselingkuhan dengan Pratu SRR.
Insiden terbaru terjadi pada 24 Januari 2025, ketika istri Sertu HDD mencurigai suaminya tengah bersama SA di sebuah apartemen di Pluit, Jakarta Utara. Wanita tersebut kemudian menghubungi suami SA yang berinisial PSA, memberitahukan dugaan perselingkuhan yang tengah berlangsung.
Mendapat laporan itu, PSA langsung berkoordinasi dengan pihak PUSPENERBAD. Tidak butuh waktu lama, tim dari satuan militer tersebut mendatangi lokasi dan melakukan penggerebekan.
"Saya mendapat info dari istri Sertu HDD kalau SA sedang berduaan dengan HDD di apartemen. Istri HDD melaporkannya kepada saya, lalu tim dari PUSPENERBAD langsung bergerak dan melakukan penggerebekan," ungkap PSA, Kamis (6/2/2025).
Benar saja, saat pintu kamar apartemen dibuka, SA dan Sertu HDD ditemukan berduaan. Akibat kejadian ini, PSA melaporkan Sertu HDD ke Polisi Militer Kodam (POMDAM) Jaya, dengan nomor registrasi STLL/A-13/II/2025/Jaya.
Kasus ini semakin menguatkan dugaan bahwa SA berulang kali terlibat skandal yang mencoreng nama baik lembaga negara. PSA mengaku kecewa dan mempertanyakan integritas SA sebagai pejabat publik.
"Kelakuan SA ini benar-benar di luar akal sehat. Bayangkan, tanggal 23 Januari dia diperiksa karena dugaan perselingkuhan dengan Pratu SRR, lalu tanggal 24 Januari malah digerebek lagi dengan Sertu HDD dalam kasus yang sama," tegasnya.
Publik pun mulai mempertanyakan, masih layakkah SA menduduki jabatan senator?
Dugaan pelanggaran etika ini semakin menekan Badan Kehormatan (BK) DPD RI untuk bertindak tegas. Sebagai lembaga yang berfungsi menjaga martabat dan kode etik senator, BK kini didesak untuk memberikan sanksi berat terhadap SA.
Kasus ini juga mencuatkan perdebatan di kalangan masyarakat. Banyak yang menilai bahwa perselingkuhan berulang kali ini telah merusak citra lembaga legislatif serta mengkhianati kepercayaan rakyat.
Kini, publik menunggu apakah BK DPD RI akan menjatuhkan sanksi tegas, atau justru membiarkan kasus ini berlalu tanpa konsekuensi serius. Apakah BK DPD RI layak menyandang label “Kehormatan” ketika wakil ketuanya adalah pelanggar kode etik, pelanggar norma kesusilaan alias amoral, bahkan melanggar pasal pidana Pasal 284 KUHP berulang kali?
Publik mendesak pemecatan yang bersangkutan, tidak hanya dari jabatan sebagai Badan Kehormatan (BK) DPD RI, tapi juga dari keanggotaan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. (Tim/Red)
suaraindonesia1 Adalah media online yang menyajikan informasi terkini serta terpercaya. Dibawah naungan badan hukum PT. SUARA KHARISMA BINTANG INDONESIA terdaftar legal di Kemenkumham dengan nomor: AHU-0117306.AH.01.11.TAHUN 2019
suaraindonesia1 berkantor pusat di PLAZA ALDEOS Jl. Warung Buncit Raya No. 39, Warung Jati Barat, RT 001/RW 09, Kalibata, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, Indonesia
Email : redaksi.skrinews@gmail.com
Telp/WA : 0822 250000 24
COPYRIGHT © SUARA INDONESIA 1