![]() |
Foto ilustrasi : Perahu nelayan |
WWW.SKRINEWS.COM - SENIN(29-01-2018) Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan masih adanya nelayan asing yang ber KTP Indonesia, khususnya di wilayah perairan Sulawesi Utara
Hal tersebut diketahui dengan adanya informasi dari berbagai sumber yang masuk ke Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP )
Menteri Susi Pujiastuti berujar " Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber, terdapat beberapa kapal perikanan Indonesia terindikasi mempekerjakan tenaga kerja asing (ABK) berasal dari Philipina, namun sudah mempunyai KTP-Indonesia "
Pemalsuan KTP merupakan modus bagi pemilik kapal ikan Indonesia untuk mempekerjakan WNA-Philipina yang memang dikenal ulet dalam menangkap ikan.
Tindakan tersebut sebenarnya pernah dibongkar Satgas 115 bekerja sama dengan Polda Sulawesi Utara di Bitung, dengan melakukan proses hukum terhadap Denis Luas dan Nancy Sinombor, petugas Dukcapil Bitung dan sudah divonis bersalah masing masing 5 bulan dan 6 bulan penjara oleh PN Bitung
Satgas 115 saat ini masih terus membongkar modus modus penggunaan ABK asing dengan cara memalsukan dokumen kependudukan.
Terakhir, sedang dilakukan upaya membongkar modus-modus serupa di wilayah Sulawesi Tenggara. Diduga ada ratusan ABK asing yang memalsukan dokumen kependudukan yang tersebar diberbagai wilayah Indonesia
Terhadap indikasi di atas, kami akan memanggil segera para pemilik kapal tersebut, karena penggunaan ABK asing melanggar Pasal 35A ayat (1) UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan dan akan menjatuhkan sanksi terhadap pemilik kapal tersebut apabila terbukti menggunakan ABK Asing
"Saya berpesan kepada seluruh pengusaha perikanan untuk jangan coba-coba menggunakan nelayan asing, apalagi disertai dengan pemalsuan dokumen. Pemerintah akan menindak tegas para pelaku melalui penegakan hukum pidana, dan pencabutan izin kapal perikanan"
" Laut Indonesia adalah untuk nelayan Indonesia. Kita memiliki banyak nelayan handal, dan juga sumber daya manusia terampil lulusan sekolah perikanan yang tersebar diseluruh penjuru tanah air yang siap dan mampu menangkap ikan di Indonesia secara bertanggungjawab " Tutup Susi melalui pembicaraan singkat pesan whatsapp
( Tzr )