Skrinews - Gorontalo,
Salah satu Aktivis Mahasiswa Boalemo Fadli Thalib menuturkan pendapat melalui MEDIA SUARA KEDAULATAN RAKYAT INDONESIA BOALEMO tentang bagaimana kondisi para petani saat ini Pada Momentum Hari Tani Nasional besok 24 September 2018:
"Menghadapi momentum hari tani nasional HIN 2018, kita kembali mereviu ingatan kita soal kondisi petani Indonesia saat ini. Kaum tani Indonesia muncul pertama kali di masyarakat feodal, dimana posisi kaum tani sebagai tani hamba dari tuan tanah feodal yang menguasai tanah, hingga masuknya Indonesia dalam perjanjian agreement of agriculture (AOA) WTO tahun 1995, telah membuat liberalisasi pertanian berlangsung massif hingga sampai dengan saat ini.
Di Era Presiden Joko Widodo dengan Program Nawacitanya yang menjanjikan redistribusi 9 juta hektar tanah, yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019. Dalam hal ini pokja di bidang-bidang tersebut, tidak berjalan menurut hasil survei kepuasan publik. Per 2017 Serikat Petani Indonesia (SPI) telah mempermasalahkan mekanisme Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang di canangkan oleh pemerintahan Jokowi.
Melihat kondisi Nasional saat ini, maka persoalan ini berefek hingga ke Daerah-Daerah di Indonesia. khususnya Daerah Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Daerah Boalemo dengan mayoritas masyarakatnya adalah petani, keadaannya sangat miris dibawah pemerintahan Bupati Darwis Moridu dan Wakil Bupati Anas Yusuf.
Hal ini bisa dilihat dari realita yang terjadi saat ini dimana kabupaten Boalemo adalah salah satu Daerah di Gorontalo dengan tanaman komoditinya yaitu jagung, mengalami berbagai macam persoalan di mulai dari pembagian bantuan bibit yang tidak merata bahkan terkadang bibit yang disalurkan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani.
tidak sedikit para petani yang mengalami gagal panen hampir disetiap sudut kota Kabupaten, tidak mencerminkan dengan apa yang menjadi jargon pemerintahan Darwis Moridu dan Anas Yusuf sebagai panglima petani kabupaten Boalemo.
Jika mengacu pada program pemerintah pusat dengan redistribusi tanah dan program kesejahteran rakyat yang dicanangkan oleh Bupati Boalemo masih jauh dari harapan masyarakat terutama Masyarakat petani. berbicara soal petani kita tidak cukup berkutat pada tuntutan sektoralnya. Untuk menjawab persoalan struktur Agraria kita yang kacau ini, tidak bisa hanya dengan redistribusi tanah dan program-program pembagian batuan bibit ataupun benih, melainkan mendorong maju lemahnya perkembangan tenaga produktif di sektor pertanian dan pedesaaan.
Harapannya adalah, rezim yang memimpin Indonesia hari ini sampai kepada kepala-kepala Daerah harus lebih berfokus pada sektor pertanian, mengingat sejarah panjang kaum tani Indonesia sampai dengan saat ini masih berjuang melawan penjajahan yang menjarah hasil-hasil pertanian Indonesia. dengan momentum HARI TANI NASIONAL HTN 24/9/2018, semoga bisa menjawab persoalan yang dihadapi oleh para petani dengan mengkombinasikan program sektoral tani dan program tuntutan untuk jalan keluar dari situasi ekonomi politik yang di kuasai imperialisme.
GANTI HALUAN EKONOMI, MENANGKAN PANCASILA, TEGAKAN PASAL 33 UUD 1945, MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR TUJUANNYA."_ Tutup Fadli Thalib (RG)
@AMR
Postingan Populer
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Telah terjadi musibah kebakaran yang menimpa warga desa Mali iha kecamatan Kodi Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tengg...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com--Tak Terima Namanya Dicatut Dan Dipalsukan Tanda Tangannya 2 (dua) Warga Desa Bandar Setia Dusun Karang R...
-
Salah satu penerima manfaat RLH 2023 hingga 2024 haknya belum diberikan oleh pemerintah desa waitaru SBD - SuaraIndonesia1.Com, Kementerian ...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com- Terkait Pemberitaan Pemalsuan Tanda Tangan 2 (dua) Warga Bandar Setia Dusun Karang Rejo Yang Berinisial S...
-
Nasional-Skrinews.Com.Bitung. Seiring terjadi Kejadian perkelahian antar kampung tinombala atas dan bawah, kecamatan maesa, kelurahan p...
-
GOWA - JAKARTA | SKRINEWS. COM/ Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan, "Alumni dari SMA Salis angkatan 85 Sung...
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Program pemasangan meteran listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu di Desa WeeKabala, Kecamatan Loura Sumba Bar...