Bantuan demi bantuan terus dikucurkan dari berbagai Daerah hingga dari mancanegara, guna membantu para korban yang ditimpa Gempa, tsunami dan likuifaksi yang sangat mengerikan itu. 28 Oktober 2018, menjadi lembaran sejarah pilu yang sangat luar biasa membuat manusia harus memanusiakan manusia, harus memperdulikan manusia, serta harus menolong sesama manusia (AMR).
Sebelum melebar coretan ini, di informasikan terkait penyaluran bantuan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kab. Boalemo yang dinilai oleh HPMIB Palu tidaklah profesional serta tidak tepat sasaran.
Adapun bantuan yang jumlahnya sebanyak satu truk tersebut diantaranya adalah pakaian bekas dan popok bayi.
Menurut Ramly syawal, bantuan yang disalurkan oleh BPBD Boalemo itu terkesan hanya dipindah tempatkan. Pasalnya, bantuan yang seharusnnya diberikan langsung kepada para korban, malah hanya dititip di asrama Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Boalemo HPMIB Palu-Sulteng pada kamis, (28/11/2018).
"Bukannya membantu mengobati rasa traumah para mahasiswa asal Daerah Boalemo yang sedang menimbah ilmu di kota kelor ini, malah menambah beban teman-teman yang masih proses perbaikan Asrama (Sekretariat). padahal penyaluran tersebut setahu saya ada alokasi Dana, apalagi itu adalah kewajiban mereka." Ungkap ramly
Ramly menegaskan melalui media ini, bahwa BPBD Boalemo tidak memperlihatkan sikap profesionalisme dalam tugas pokok dan fungsinya selaku Badan Penanggulangan Bencana. "Selain lambat, bantuan yang disalurkan juga tidak tepat sasaran, tentunya kami mengecam BPBD Boalemo dan secepatnya kami akan melaporkan masalah ini hingga tembusan Bupati Boalemo, sebagai bahan evaluasi pemerintahan Boalemo kedepan". Tegas ketum Hpmib palu itu
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Boalemo Delvi Yusuf saat dimintai keterangannya Via sellular mengatakan bahwa dirinya saat ini lagi sibuk pembahasan anggaran di DPRD.
Majid R
