MEMALUKAN KETUA GWI KAMPAR DIDUGA MENJADI ALAT OKNUM KEPSEK SMAN 3 MENGHALANGI WARTAWAN
suaraindonesia1
-
4/23/2019 04:04:00 PM
SKRINEWS SUMATRA
KAMPAR- Selama ini sering kita mendengar setiap pengusaha / pejabat tertentu dan merasa harus memiliki pelindung diri dan keluarga maka perlu menyewa "bodyguard", untuk membantu membersihkan rumahnya maka disewanya "babunya" agar keluarga yang di cintainya menikmati hasil jerih payahnya yang didapatnya dari berbagai sumber dan dengan segala cara.
Istilah diatas layak disematkan kepada oknum kepala sekolah sma n 3 tapung, kabupaten, kampar-riau, bernama "Aldela" yang diduga sengaja mengintervensi awak media melalui oknum ketua Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Cabang Kampar, berinisial "RBT".
Menurut Aldela melalui suruhannya
dari oknum ketua GWI Kampar berinisial "RBT", alasan menghindar dari awak media, karena kasusnya sudah ditangani oleh pihak dinas pendidikan provinsi riau.
"Konfirmasi saja ke pihak dinas pendidikan provinsi Riau terkait lanjutan kasus tersebut" kata RBT pahlawan kesiangan dadakan itu
kepada awak media, Senin (22/04).
Awak media pun merasa heran dengan ucapan oknum pahlawan kesiangan dadakan tersebut, sehingga timbul pertanyaan "ada apa dengan oknum ketua GWI Kampar mau jadi suruhan Kepsek SMA 3 Tapung - Kampar bernama Aldela, untuk menghalangi awak media untuk konfirmasi berita? Apakah mereka ini sudah kerja sama?. Seharusnya oknum ketua GWI Kampar yang juga wartawan lebih paham tugas jurnalistik sebagai kontrol sosial, bukan sebaliknya.
Awak media yang tidak terima dengan pernyataan oknum pahlawan kesiangan dadakan itu langsung di beritakan melalui sejumlah media online.
Anehnya, setelah diberitakan, oknum pahlawan kesiangan ini malah berdalih dan merasa namanya tercemar sebagaimana yang di beritakan www.medianasional.id dan sejumlah media online lainnya dengan "Dituduh Lindungi Oknum Pungli, Ketua GWI Kampar Geram".
Diharapkan kepada ketua umum DPP GWI Pusat dan DPW GWI Riau, untuk mengevaluasi kinerja oknum ketua GWI Kampar yang diduga sengaja menghalangi tugar pers di Kampar, atau memberikan pelatihan serta mendidinya agar lebih paham lagi tugas pokok pers yang sesungguhnya. Sehingga oknum ketua GWI Kampar tidak menjadi alat penguasa atau pejabat tertentu.
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu, sejumlah Siswa dan Siswi SMA N 3 Tapung - Kampar, melakukan unjuk rasa untuk menuntut kepala sekolah bernama Aldela segera kembalikan uang keringat orang tua mereka yang dipungut selama ini.
Menurut mereka, pungutan itu sudah melampaui batas dan sangat meresahkan para orang tua/wali siswa/i.
Parahnya lagi, setiap ada pungutan pihak sekolah selalu mengancam akan menahan rapor jika terdapat yang tidak membayar pungli tersebut.
"Kami selalu diancam dengan menahan rapor jika tidak kami bayar. Sehingga mau tidak mau harus kami turuti apa kemauan kepala sekolah tersebut" seru siswa yang demo.
Kasus pungli itu di kabarkan telah ditandatangani oleh dinas pendidikan provinsi riau. Namun, hingga kini belum diketahui tindakan / sanksi seperti apa yang diberikan kepada oknum terduga pelaku pungli di Sekolah SMA N 3 Tapung-Kampar tersebut. (Tim)
Postingan Populer
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Telah terjadi musibah kebakaran yang menimpa warga desa Mali iha kecamatan Kodi Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tengg...
-
Salah satu penerima manfaat RLH 2023 hingga 2024 haknya belum diberikan oleh pemerintah desa waitaru SBD - SuaraIndonesia1.Com, Kementerian ...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com- Terkait Pemberitaan Pemalsuan Tanda Tangan 2 (dua) Warga Bandar Setia Dusun Karang Rejo Yang Berinisial S...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com--Tak Terima Namanya Dicatut Dan Dipalsukan Tanda Tangannya 2 (dua) Warga Desa Bandar Setia Dusun Karang R...
-
Nasional-Skrinews.Com.Bitung. Seiring terjadi Kejadian perkelahian antar kampung tinombala atas dan bawah, kecamatan maesa, kelurahan p...
-
GOWA - JAKARTA | SKRINEWS. COM/ Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan, "Alumni dari SMA Salis angkatan 85 Sung...
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Program pemasangan meteran listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu di Desa WeeKabala, Kecamatan Loura Sumba Bar...