GOWA | SKRINEWS.COM/ Saat itu pagi menjelang siang "abdi (16) lagi berada dirumah, tiba tiba terdengar ketukan kalau ada yang ingin bertamu siang itu, spontan saja Abdi membukakan pintu, dan ternyata tamu abdi yaitu muslimin yang juga warga sekampungnya Abdi, tak lama duduk muslimin lansung mengajak abdi untuk ikut kesuatu tempat yang sudah dipersiapkan muslimin, gunanya ingin mengintorogasi Abdi, sebap Abdi dicurigai telah mengambil mesin air dan leptop milik Dg mabe salah satu warga desa bonto kassi.
Tak lama kemudian Muslimin pergi kesuatu tempat bersama abdi lalu menyuruh abdi untuk mengaku, bahwa dia yang melakukan perbuatan jahat alias mencuri, yang sementara itu belum jelas dilakukan abdi ,dengan ajakan dan rayuan muslimin, abdi (16) berhasil dibawa kelokasi yang sudah dipersiapkan oleh muslimin.
Sesampainya dilokasi yang dituju, muslimin lalu mengatakan sesuatu kepada abdi, "mengakumako Abdi" kamu yang mengambil Leptop dan mesin air kepunyaan dg mabe warga desa yang hilang waktu itu.
"Usai disampaikan oleh muslimin, "Abdi" sontak kaget dan mengatakan bahwa tuduhan itu tidak benar dan tidak berdasar fakta dan bukti, saya tidak pernah mengambil apalagi mencuri yang bukan milik saya itu, "jangan paksa saya untuk mengaku" merasa abdi tidak mau mengaku, muslimin yang tadinya sudah merasa jengkel dan emosi ,akhirnya melakukan pemaksaan kepada abdi dengan cara mengancam akan dibunuh dan dimutilasi.
Dari informasi yang diperoleh awak media Skrinews kalau paman korban yang bernama baharuddin dg bali, "sangat membenarkan kejadian itu, setelah dikonfirmasikan prihal pengancaman ini, paman abdi mengatakan kalau musliminlah yang melakukan pengancaman itu.
"Ini bentuk ancaman muslimin"
"Kalau saya tikam kamu apakah orang tuamu akan marah !" lama lama ini saya mutilasiko" itu ucapan dari Muslimin kepada abdi dengan nada tinggi , saat awak media konfirmasi kepada paman korban baharuddin dg sibali, Sabtu 3/8/2019.
"Si abdi yg merasa di ancam akan dibunuh dengan bahasa mutilasi , saat itu Abdi buru buru kembali pulang kerumah lalu menyampaikan prihal ancaman dirinya dari pelaku kepada kedua orang tuanya. orang tua korban "Abdi" menolak, marah dan tidak terima putranya diperlalukan seperti itu, juga orang tua korban khawatir kalau anaknya saat ini dalam bahaya.tutur paman koban.
Paman korban lalu melaporkan prihal ini kepemerintah setempat yaitu kepala desa, paman korban bersama abdi lalu dibawah kekantor desa,harapan agar dapat masalah ini selesai dan tak ada rasa dendam.akhirnya pelaku pengancaman diminta kepada paman abdi agar muslimin segera datang kekantor desa hari itu juga.
Namun karna Muslimin tidak mau hadir, akhirnya pihak keluarga abdi membawa kasus ini ke pihak kepolisian Polres Gowa untuk melakukan pelaporan terkait pengancaman dan tuduhan pencurian.
(Hariadi talli)