Pelalawan,SKRINEWS.COM – Saat melakukan tugas investigasi di Dinas Perhubungan, Intelijen LPPN-RI (Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia) Kab.Pelalawan, Abdullah Sani mendapat perlakukan tidak terpuji dari oknum Aparat Sipil Negara (ASN) Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan.
Tindakan tidak terpuji ini diterangkan Abdullah Sani (33) selaku korban penganiayaan oknum Dishub Pelalawan, kepada media ini di Jalan Lintas Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci, Jumat malam (22/11/2019).
Abdullah Sani (korban), menceritakan bahwa kejadian brutal oknum dishub Pelalawan ini, terjadi tanggal 20 November 2019 saat hendak melakukan investigasi tentang persoalan KIR ke Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan.
Dalam keterangannya Abdullah Sani (korban), menghubungi Kepala Dinas Perhubungan, Drs. Syafruddin M.Si pada hari Rabu tanggal 20 November 2019 dengan tujuan mau melakukan tugas kontrol sosial (Investigasi) di Dishub. Namun, berhubung Kadishub tidak berada ditempat sehingga Kadis menyarankan korban menjumpai Sekretaris Dishub atau bendahara penerimaan KIR.
“Benar, saya menjumpai Sekretaris di ruang kerjanya sesuai saran Kadishub. Tapi tidak berhasil karena yang bersangkutan tidak berada ditempat sehingga saya menjumpai bendahara bernama Ijal,” jelasnya.
Lebih lanjut Korban menjelaskan bahwa saat berlangsungnya pertemuannya dengan staf dishub yang akrab disapa Ijal dan disaat itu juga membuat kesepakatan dengan kita (LPPNRI-Red) untuk kembali datang keesokan harinya agar segala sesuatunya data yang diminta dapat diberikan, setelah duduk bersama dengan petugas penguji KIR. Celakanya, setelah saya kembali datang ke dinas tersebut pada hari Kamis 21 November 2019 sekira pukul 11.00 Wib sdr. Ijal sedang tidak berada di ruangannya dan secara tiba-tiba oknum PNS berinisial WR menanyakan kepada saya “ Apa tujuan kedatangan kau di dinas ” sambil berlagak emosi.
Atas pertanyaan WR kemudian saya jelaskan bahwa tujuan saya disini karena sudah membuat janji kepada Sekretaris Dinas melalui sdr Ijal.
Anehnya, secara spontan Oknum ini memegang tangan kiri saya dengan berkata “ Kamu mau mengangkat kasus pungli disini dan ingin memenjarakan saya ya " Belum sempat saya menjawab pertanyaan WR dan dia langsung meninju muka saya. Tapi tidak kena karena saya sempat mengelakkan pukulan itu.
Kemudian, WR tidak cukup sampai disitu bahkan kembali menendang dada saya dan tetap saya menangkisnya dengan tangan kiri. Lalu dia kembali menendang bagian kiri rusuk saya. Namun dengan pukulan WR itu tidak mengenai sasaran sehingga amarahnya tambah memuncak dengan berusaha memukul dan menendang kearah saya. Tapi selalu gagal dikarenakan sejumlah rekan kerjanya (ASN) berusaha menahannya.
“Benar, dalam kejadian tersebut, saya sebagai kontrol sosial ( LPPN RI ) yang menerima perlakuan tidak terpuji dari oknum ASN Dishub pelalawan ini telah saya laporkan kejadiannya di Polres Pelalawan.
Alhamdulillah laporan penganiayaan yang dilakukan inisial WR telah diterima di unit 4 Reskirm Polres Pelalawan melalui Jefri.
Sebagai korban penganiayaan oknum Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan, saya berharap dapat segera diproses secara hukum. Segala sesuatu mengenai prosesnya saya percayakan sepenuhnya kepada penyidik Polres Pelalawan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan, Drs. Syafruddin M.Si saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, Sabtu (23/11/2019 sekira pukul 15.29 Wib.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan ini, membantah adanya terjadi pemukulan oleh salah seorang oknum Dishub kepada anggota LPPN RI di kantornya.
Dikatakannya, “Mengenai pemukulan anggota LSM LPPN-RI di kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan pada tanggal 20 November 2019 itu, Drs. Syafruddin M.Si mengaku tidak mengetahui. Beliau hanya mendapat informasi bahwa sempat terjadi keributan di kantor,” jelasnya singkat.
Maaf ya, saya tidak bisa lama-lama melayani konfirmasi rekan-rekan wartawan karena posisi saya saat ini sedang di Mesjid " ujar Kadis Dishub Kab.Kampar menutup telp selulernya
Editor : Nefrizal Pili
Sumber : Nawacitapost Riau