BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

krinews - PIMPINAN ORMAS ISLAM SAMPAIKAN ORASINYA DI BALIKPAPAN KECAM TIDAKAN INTIMIDASI TAEHADAP MUSLIM UYGHUR


Skrinews.com,Balikpapan, Kaltim   -   Pimpinan Ormas islam menyampaikan orasinya di Balikpapan kecam tidakan intimidasi terhadap umat islam Uyghur.
Massa aksi damai bela Islam Uyghur telah berada di simpang tiga Balikpapan Plaza.

Para peserta langsung merapikan barisannya memisahkan diri antara perempuan dan laki-laki agar tidak tercampur.
Kordinator aksi juga terus memperingatkan massaa agar tetap menjaga ketertiban supaya tidak menggangu pejalan umum. Disambut dengan terik matahari yang panas para aksi damai terus melanjutkan aksinya di bawah jembatan simpang tiga plaza Balikpapan.
 Sementara itu sebagian orasi pertama Ustadz Masyhud menyampaikan kepada sebagian warga Indonesia wajib hukumnya untuk memiliki rasa kemanusiaan. Bangsa Indonesia adalah umat Islam. Negara Indonesia adalah Negara berdasarkan Pancasila , di anataranya kelima sila telah di sebutkan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap. Maka apabila ada orang yang tidak memiliki rasa keadilan, itu bukan orang Indonesia, ujar Ustadz Masyhud, Minggu (29/12/2019).
Ustadz Masydud, menambahkan apabila terdapat kebiadapan atau tragedy kemanusiaan, maka sebagai bangsa Indonesia harus perduli dan memperjuangakan , terlebih jika yang mengalami tragedy tersebut adalah saudara kita seumat islam.
Sementara itu aksi yang mengecam terkaet penindasan bangsa komunisini diwarnai dengan orasi-orasi yang terus diserukan  para pimpinan ormas-ormas islam.
Ditemui dilokasi aksi, Ustadz Fajar Sidik selaku Ketua Aliansi Muslim Bersatu Balikpapan yang menginisiasi acara ini juga mengatakan pihaknya ingin pemerintah bersikap aktif dala menyuarakan keadilan.
Jelas pembantaian terhadap umat islam Uyghur ini bukan rekayasa Media Sosial,mereka bertujuan menghilangkan symbol-simbol islam dan sekaran kenapa pemerintah tdak aktif lagi mnyuarakan keadilan dan kebenaran, ini kenapa bisabegitu,” ujar Ustadz Fajar.
Dalam kesempatan ini ia pun menuntut Pemerintah untuk melaksanakan amanat sebagaimana suda diatur dalam pembukaan Undang – Undang di alinia satu sampai tiga.
Ia juga menuturkan Indonesia sebagai Negara promotor gerakan non blok yang memperkuat dasasila bandung pada Konfrensi Asia Afrika, harus bisa membebaskan dunia dari kolononiallisme maupun neakolonialisme.
Kita ingin rakyat Indonesia tidak perduli apapun agamanya karena ini berkaetan dengan masalah kemanusiaan  yang tidak ada kaitannya , maka kita ajak semua untuk berjuang menolok penjajahan apapun bentuknya,” pungkas Ustadz Fajar. (spr)
« PREV
NEXT »