BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - Mata Uang Indonesia Di Tengah Pandemi Covid-19



Skrinews.com_
Covid-19 atau dengan nama lain Virus Corona telah masuk ke Indonesia dan World Health Organization atau yang disingkat dengan WHO memberitahu atau masayarakat Indonesia untuk tetap tenang dan menjada kebersihan.

Dr. Paranietharan menyatakan bahwa Covid-19 biasanya menyebabkan penyakit ringan dan jika anak anak terserang diketahui tidak berkembang menjadi penyakit yang labih parah.

Dr. Paranietharan juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan bahwa lebih besar infeksi berubah menjadi penyakit parah jika virus tersebut menyerang orang yang berusia 60 atau lebih terutama yang memiliki penyakit lain seperti peyakit jantung dan diabetes.

Dengan masuknya Covid-19 memberikan dampak secara langusng dan tidak langsung untuk Indonesia yang paling terasa adalah dampak dari Perekonomian dari Negara Indonesia. Survey yang dilakukan oleh facebook menjukan dengan masuknya Virus Corona ( Covid-19) di Indonesia, hamper 80% responden dari negara Indonesia takut tertular penyakit virus Covid-19, tentunya hal ini didasari oleh belum adanya vaksin untuk mengatasi Virus Covid-19 ini di seluruh Dunia.



Masyarakat Indonesia saat ini sedang mencara alternative lain seperti, melakukan belanja online atau pengiriman kerumah, bayak juga warga Indonesia yang menghabiskan waktunya untuk pembelian online dalam 2 minggu terakhir karena perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah meberlakukan Work From Home (WFH),  sehingga masyakarat memanfaatkan jasa pesan makanan seperti Grab Food, Go Food dan lain-lain sebagai jasa pengiriman makanan yang dipesan lebih sering oleh masayarakat  Indonesia.

Sebuhungan dengan itu pula, pemerintah menghimbau agar masyarakat untuk dapat mengurangi kegiatan diluar ruangan. Masyarakat akhirnya banyak yang beralih untuk menghabiskan waktunya secara online. Seperti yang kita ketahui, Youtube mengalami peningkatan yang signifikan selama terjadinya virus Covid-19 dimana ada 41% penacarian Youtube untuk berita local terkait perkembangan virus Covid-19.

Dampak perekonomian Indonesia sendiri, salah satu dampak dari virus Covid-19 ini adalah menyebabkan kurs dollar terhadap rupiah meninggi hingga mencapai Rp 16.019/ 1$US. Bahkan laporan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukan terjadi penurunan dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Harga Saham Gabungan merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia.

Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan bahwa penerimaan pajak tahun 2020 ini akan melemah dikarenakan efek samping dari virus Covid-19. Berdasarkan rilis APBN, realisasi penerimaan pajak per 31 Januari 2020 tercatat senilai Rp 80,22 triliun atau 4,88% dari Rp 1.624,57 triliun. Jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya, performa taahun ini tercatat turun sebanyak 6,86%. Dirjen pajak Suryo Utomo menjelaskan bahwa wabah virus Covid-19 menambah tantangan bagi Dirjen Pajak dalam mengumpulkan penerimaan pajak tahun ini.

Penerimaan pajak di sektor perdagangan juga mengalami penurunan padahal perdangan memiliki kontribusi yang lumayan besar terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan data Bada Pusat Statistik (BPS), ekspor migas dan non-migas mengalami penurunan yang disebabkan karena China merupakan importer minyak mentah terbesar. Selain itu, penyebaran virus Covid-19 juga menyebabkan penurunan produksi di China, yang dimana China merupakan pusat produksi barang dunia. Dan apabila china mengalami penurunan produksi global supply chain akan terganggu dan dapat menggangu proses produksi yang membutuhkan bahan baku dari China, Indonesia juga sangat bergantung dengan bahan baku dari China terutama bahan baku plastic, bahan baku tekstil, elektronik, computer, dan furniture
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang melarang atau menghentikan perjalanan ked an dari China untuk mengurangi penyebaran Virus Covid-19 dan ini menyebabkan penurunan di sector pariwisata. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa wisatawan asal China mencapai 2,07 juta orang di tahun 2019 yang merupakan 12.8% dari total wisatawan asing sepanjang tahun 2019. Penyebaran virus Covid-19 menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan berkurang. Sektor-sektor lain yang sebagai penunjang pariwisara sperti hotel, restoran maupun pengusaha retail pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus Covid-19.


Di tulis oleh:
Nur Sabrina
Universitas Muhammadiyah Malang

« PREV
NEXT »