Skrinews1 - Boalemo
Salah seorang tersangka yang menjadi titipan Jaksa di Polres Boalemo mendapat pembinaan dari salah satu anggota Polisi yang bertugas menjaga para tahanan di polres Boalemo karena melakukan pencurian barang milik tahanan lain, dan kejadian ini sempat menuai banyak kritikan karena sempat menjadi salah satu postingan di Media Sosial.
Dalam postingan yang di muat oleh akun Facebook Liesna Malango menyatakan bahwa pembinaan tersebut merupakan penganiayaan berat sehingga mengakibatkan tersangka mengalami leher bengkak dan membiru, gigi dan rahang bergoyang, serta menyebabkan tersangka mengalami Pusing.
"Ass.. Wr. Wb dan Selamat Malam Pak
Izin Melaporkan Bahwa pada tgl 14 Oktober 2020 hari rabu siang telah terjadi penganiayaan berat terhadap tahanan yang merupakan titipan jaksa diPolres Boalemo atas Nama Isran Malango yang merupakan Ayah Saya yang dilakukan oleh oknum Anggota Polres Boalemo atas Nama dedyanto Goha, dan mengakibatkan ayah saya tersebut mengalami Leher Bengkak dan membiru, gigi dan Rahang bergoyang dan Sampai sekarang Merasakan Pusing". (Postingan Liesna Malango di Facebook)
Terkait dengan persoalan ini Tim Investigasi Skrinews mendatangi langsung salah satu Anggota Polres Boalemo tersebut, dirinya mengatakan bahwa ini tidaklah seperti yang di posting oleh salah satu akun penggunaan facebook tersebut sehingga persoalan ini telah diselesaikan secara musyawarah dan sudah ada surat pernyataan Damai yang ditandatangani di atas materai oleh kedua belah pihak, sehingga hal ini dianggap telah selesai.
Sebagaimana pula dari hasil investigasi tim Skrinews, Pelaku yang merupakan korban pemukulan tersebut menyampaikan bahwa terkait persolan gigi yang jatuh maupun bergoyang tidaklah benar, hal ini disampaikan kepada keluarga agar pihak Keluarga mau datang menjenguknya, bukan malah di besar-besarkan seperti ini, dirinya juga mengaku bahwa persoalan ini bukan urusan keluarga melainkan dirinya sebagai korban, kejadian itu terjadi sebagai bentuk pembinaan terhadap kesalahan yang saya lakukan demi menghindari amukan tahanan lain.
Hal ini juga diperkuat dengan adanya pernyataan dari Erni Pakaya salah satu LSM Lakip PRI yang ikut memantau persoalan tersebut, dirinya mengatakan bahwa apa yang disampaikan oleh anak pelaku berbeda dengan yang disampaikan oleh pelaku, sehingga kejadian tersebut sudah di lebih-lebihkan.
"Anaknya menelpon ke saya katanya bahwa ayahnya dipukul sampai giginya jatuh dan setelah itu ayahnya juga menelpon ke saya katanya bahwa dia dipukul dan giginya bergoyang, saya melihat bahwa anaknya menyampaikan hal yang berlebihan sebab pernyataannya berbeda". Ungkap Erni Pakaya
Penulis : Izan