BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Slider

latest
randomposts4

SULAWESI UTARA

Sulut/block-7/#E4D932

PAPUA

Papua/block-2/#5351E5

JAKARTA

JAKARTA/block-2/#00A0A2

POHUWATO

Pohuwato/block-1/#235FB6

NUSA TENGGARA

Nusa%20Tenggara/block-2/#0019A2

GORONTALO

Gorontalo/block-2

KESEHATAN

Kesehatan/block-1/#45B623

RIAU

Riau/block-2

SULAWESI SELATAN

Sulsel/block-2/#1200EF

OPINI

Opini/block-7/#990505

KALIMANTAN TIMUR

KALTIM/block-2/#C603AB

ACEH

Aceh/block-2/#C60350

KRIMINAL DAN HAM

Kriminal%20Dan%20Ham/block-5/#FF0000

NASIONAL

Nasional/block-8

DAERAH

Daerah/block-9

EKONOMI

Economy/block-3/#229304

OLAH RAGA

Olah%20Raga/block-5/#FF0000

JABODETABEK

Jabodetabek/block-1

GLOBAL

internasional

Latest Articles

Akibat Kibijakan Larangan Penambangan Pasir Laut, Pembangunan Rumah Tinggal Warga Tertunda



Kodi SBD-SuaraIndonesia1 .Com. Sejak dari bulan maret sampai april 2025 pasca larangan penambangan pasir laut oleh Pemda Sumba Barat Daya. Mengakibatkan pembangunan rumah tinggal warga dan lain-lainnya tertunda. Keberadaan pasir laut di Sumba Barat Daya sangat vital untuk kebutuhan warga sebagai  warisan leluhur yang harus di manfaatkan dalam kemajuan rumah tangga.

Seperti: membangun rumah tinggal, sanitasi, bak penampung air hujan (PAH) dan pembuatan batu kubur. Perjalanan sejarah kehidupan, masyarakat lokal Sumba Barat Daya di zaman Sumba Barat.

Pasir laut sudah menjadi bahan dasar langkah yang harus di gunakan untuk kebutuhan pembangunan rumah tinggal. Saat ini, semenjak kebijakan penertiban pasir muncul. Warga terpaksa menunda pembangunan dengan harapan dalam balutan penuh pertanyaan.

Kapan dan dimana lokasi yang di ijinkan untuk penambangan pasir laut di buka kembali. Hal ini membuat animo warga untuk membangun mengalami patah semangat. 


Seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat untuk membangun rumah layak huni sudah mulai tumbuh dan bersaing bagus. 

Perntanyaannya akankah semangat membangun warga tersebut di jamin oleh pemda Sumba Barat Daya. Sebuah kebijakan yang memberikan kemudahan ataukah pemda malah semakin menambah beban kehidupan masyarakat atas akses galian C penambangan pasir laut yang tak kunjung ada solusi baik. 


Harapan saya, pemda jangan lamban mengabil keputusan untuk menjamin kemudahan pengambilan pasir laut atau pasir kali yang terpusat di Sumba Barat Daya. Kasihan masyarakat tertunda pembangunan untuk kemajuan rumah tangganya. Hanya karena kebijakan yang belum jelas. Jangan membuat warga resah dan patah semangat menjemput bola kemajuan. Harapan pemerintah, warganya harus tinggal di rumah layak huni. Tetapi Jangan sebaliknya warga tetap nikmati gubuk rewotnya. Padahal bukan karena tidak ada bahan untuk membangun cuman karena kebijakan yang belum ada solusi baik. 


Tidak boleh menciptakan kebijakan dengan ada yang  di rugikan dan di untungkan. Dampaknya rakyat harus sejahtera. Langkah kemajuan jangan kendor di tangan pemerintah. Rakyat terus di dorong dengan kebijakan yang mempermudah bukan semakin di persulit atau di tekan. Apalagi terjerat dengan urusan APH karena di anggap melanggar. Semestinya edukasi kebijakan terus gebyarkan di tengah masyarakat sebelum kebijakan penertiban di eksekusi. Pemda semestinya menciptakan dahulu kebijakan letak lokasih mana yang layak untuk tempat penambangan pasir sementara. Agar warga tidak di anggap liar dalam mengambil pasir. Serta tidak terhambat untuk pembangunan rumah tinggal sebagai kebutuhan primer. Larangan tersebut sangat terkesan sekali keluhan warga. Melarang secara umum mengambil pasir tetapi alternatif belum ada. Pada akhirnya warga yang di salahkan dan terpaksa kemauan untuk membangun rumah dan lain-lain tinggal dalam harapan. 


Warga Sumba Barat Daya, sangat mengharapkan kebijakan pemerintah daerah yang memberikan kemudahan kedepannya. Banyak kekuatiran yang tengah di perbincangkan warga semenjak adanya larangan penambangan pasir laut. Kekuatiran pertama apakah penambangan pasir laut di beberapa titik di SBD masih di ijinkan kembali atau jangan sampai pengambilan pasir laut sudah di luar daerah. Jika demikian maka warga akan mengalami kesulitan akses. Baik dari persoalan harga pasir dan biaya angkut yang tidak mudah. Kedua, warga sebagai penyedia jasa angkut di tempat pengambilan pasir laut. Terpaksa kehilangan mata pencaharian mereka. Doa dan harapan warga di pertaruhkan di punda pemimpinnya yang bisa menjamin kesejahsteraan atas kebijakan profesional. 


Penulis : Lambertus Wora Deilo

Komitmen bersama untuk menjaga keamanan kota bitung, aliansi LSM GTI dan LIN sambangi kodim 1310/bitung


Bitung, LSM Garda Timur Indonesia dan lembaga investigasi Negara Sambangi KODIM 1310 Kota bitung guna menjalin silaturahmi dan serta membangun sinergitas antar TNI dan Lembaga Swadaya Masyarakat bertempat di kodim 1310/bitung hari senin (28-04-2025). 


Sambutan hangat dari Dandim Letkol Czi. Hanif Tupen.,ST.,MIP menyampaikan situasi yang ada di kota bitung Terkait dengan isu isu miring yang terjadi akhir-akhir ini sebenarnya tidak seperti itu bahkan terlalu berlebihan penggiring opini di medsos, maka dari itu sinergitas dari pihak organisasi masyarakat yang berada di kota bitung perlu di aktifkan fungsinya guna untuk menciptakan situasi bitung yang kondusif, 


LSM GTI ketua umum DPP bapak Fikri alkatiri melalui ketua DPD kota bitung menjelaskan kesiapan untuk membantu TNI POLRI serta pemerintah kota bitung untuk dapat berpartisipasi dalam hal pengamanan kamtibmas, di ikuti oleh ketua DPD LIN bapak Ligon mengucapkan kesediaannya LSM LIM, dalam memberikan rasa nyaman untuk kota bitung 


Turut menghadiri Pembina DPD kota Bitung bapak abdul gafur bawoel dan ketua DPD kota bitung Ardi dimiliki bersama anggota LSM GTI, Serta anggota DPD kota bitung LSM LIN 


Pembina DPD bitung juga menambahkan agar sinergitas yang sudah terjalin saat ini di harapkan akan berjangka panjang, sehingga program progam dari pemerintahan terutama mandat presiden RI PRABOWO SUBIANTO bisa sampai ke masyarakat kota bitung "tutup beliau"

Tim Audit Inspektorat,Turun Periksa Fisik Program Pemerintah Desa' Secara Diam-Diam Patut di Pertanyakan



Kodi Balaghar SuaraIndonesia1 .Com Pemilik Keuangan Negara tidak lain tidak Bukan adalah Masyarakat Desa

 

Masyarakat yang Merupakan Emas yang tak Pernah Pudar hingga Dunia Tua tetap di Sebut Rakyat,

Rakyat Yang Merupakan Pemberi Tongkat Kepercayaan,Lewat Pemilihan Umum yang di Selenggarakan Setiap Lima Tahun Sekali


Kedaulatan ada di tangan rakyat (popular sovereignty) berarti bahwa kekuasaan tertinggi dalam suatu negara berasal dari rakyat dan berada di tangan rakyat. 


Rakyat memiliki hak untuk menentukan bagaimana negara mereka akan dijalankan dan siapa yang akan memerintah. 


Kekuasaan Tertinggi:

Kedaulatan rakyat berarti bahwa rakyat, bukan pemerintah atau lembaga lain, adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara. 


Hak Menentukan:

Rakyat berhak menentukan bentuk pemerintahan, undang-undang, dan kebijakan negara. 


Pemilihan:

Dalam sistem demokrasi, kedaulatan rakyat diwujudkan melalui pemilihan umum, di mana rakyat memilih wakil-wakil mereka yang akan mewakili kepentingan mereka dalam pemerintahan. 


Kontrol:

Rakyat juga memiliki hak untuk mengontrol pemerintah, baik melalui partisipasi aktif dalam proses politik maupun melalui mekanisme seperti pemakzalan atau reformasi. 


Contoh Konkret:

Pemilihan umum, keterbukaan informasi publik, dan demonstrasi


 adalah contoh tindakan yang menandakan bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat. 


Pentingnya Kedaulatan Rakyat:

Kedaulatan rakyat adalah prinsip dasar dalam pemerintahan yang demokratis, menjamin bahwa kekuasaan tidak terkonsentrasi pada satu pihak dan bahwa pemerintah bertanggung jawab kepada rakyat. 


Teori Kedaulatan Rakyat dan Penerapannya di Kabupaten Sumba Barat daya Yang Memiliki 11 Kecamatan dan 173 Desa' 

 Pada dasarnya, teori kedaulatan rakyat adalah teori yang menerangkan bahwa kedaulatan negara dipegang oleh rakyat. Dengan demikian, rakyat menjadi  Aset bangsa 


Teori Kedaulatan Rakyat: jika kita  Maknainya 

Teori ini memberikan pengertian bahwa kedaulatan negara dipegang oleh rakyat. Artinya, rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara tersebut


Sangat di Sayangkan Seorang Kepala Desa' di Panenggo Ede'Kecamatan Kodi Balaghar,Mengandalkan KekuasaannJahatnya Mengadudimbakan Masyarakatnya hingga Terjadi Cekcok Mulut,Hingga Memakan Korban ,bukan Lain adalah Hermanus Heka Ate, Kena Potong Saat Inspektorat Turun Periksa  Program Fisik Berupa Jalan Desa' yang Bersumber dari Dana Desa'.


Karena takut Ketahuan Kedok Keburukan Marthen Mete,Selaku Kepala Desa'  di Desa' Penenggo Ede


Ia Mengumpulkan Masyarakat yang Pro Keburukan dalam Pengelolaan Dana Desa'


Ia kasih Minum Minuman Keras yang Beralkohol,hingga Terjadi Korban Kena Potong dariParang Sumba  Kepada Korban ,(Liputan Tibo Media . SuaraIndonesia1..Com

Perkuat Kebersamaan dengan Rakyat, Yonif 400/Banteng Raiders Adakan Giat Cukur Rambut Gratis



Nduga, Papua Pegunungan - Suaaindonesia1, Dalam rangka mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, Yonif 400/Banteng Raiders melaksanakan kegiatan komunikasi sosial (komsos) dan bintertas (pembinaan territorial), sekaligus memberikan layanan cukur rambut gratis kepada warga di sekitar pos satuan tugas. Kegiatan yang dilakukan oleh Yonif 400/Banteng Raiders ini benar-benar mencerminkan semangat kebersamaan antara TNI dan masyarakat.


Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 26 April 2025, lalu itu disambut antusias oleh warga, terutama anak-anak dan remaja, yang merasa terbantu dengan adanya layanan tersebut. Komandan Titi Kuat wilayah Dal, Nduga, Letda Inf Sugeng menyampaikan bahwa: “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya TNI untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, serta memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat.”


Komunikasi sosial dan bintertas seperti ini sangat penting, karena selain meningkatkan hubungan baik antara TNI dan warga, juga membantu meringankan beban masyarakat, terutama di wilayah yang lebih terpencil seperti Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. “Kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran kami bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang ada di wilayah Papua khususnya di Kabupaten Nduga Provinsi Papua Pegunungan,” tambah Sugeng.


Layanan cukur rambut gratis ini, meskipun terdengar sederhana, bisa memberikan dampak besar bagi warga, terutama anak-anak dan remaja yang mungkin sulit mendapatkan akses ke layanan serupa. Aktivitas seperti ini juga menunjukkan bahwa kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat bukan hanya terbatas pada tugas-tugas keamanan, tetapi juga pada upaya meningkatkan kesejahteraan sosial dan mempererat ikatan persaudaraan antara TNI dan rakyat.


Apa pendapatmu tentang kegiatan semacam ini? Seperti apa menurutmu dampaknya bagi masyarakat di sana? Berikan komentarmu di bawah yaa. (TIM/Red)

Lokasi Galian C untuk Pengambilan Pasir di Sumba Barat Daya, Menunggu Keputusan Gubernur NTT.



Sumba Barat Daya, SUARAINDONESIA1.COM -- Lokasi galian C untuk pengambilan pasir di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) masih menunggu keputusan Gubernur NTT walau deskresi 6 bulan, namun keputusan Gubernur masih sangat dinantikan.


Menurut Misna, Kepala Bagian Ekonomi tingkat Kabupaten SBD, lokasi pengambilan pasir berlokasi di Marupu, Desa Waimaringi, Kodi Balaghar, Sumba Barat Daya. Lokasi ini dipilih berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, tetapi masih menungguh keputusan Gubernur, sebut Misna.


Lebih lanjut ungkapnya, bahwa Pemerintah SBD juga tengah melakukan kerjasama dengan dua kabupaten lain, yakni Kabupaten Kupang dan Kabupaten Ngada, untuk mendatangkan pasir. Pasir ini nantinya tidak hanya akan digunakan oleh pemerintah, tetapi juga oleh masyarakat. Semua proses pengambilan pasir masih menunggu keputusan Gubernur NTT.


Misna mengungkapkan bahwa keputusan Gubernur sangat penting untuk menentukan langkah selanjutnya dalam pengambilan pasir di Kabupaten SBD.


Masyarakat berharap agar keputusan Gubernur dapat segera dikeluarkan sehingga proses pengambilan pasir dapat berjalan lancar dan masyarakat dapat memanfaatkan pasir tersebut untuk kebutuhan mereka.


Kepala Bagian Ekonomi Kabupaten Sumba Barat Daya yang di sambangi di ruang kerjanya terkait Galian C yang marak di perbincangan di tengah masyarakat terutama kaitan lokasi Tempat pengambilan pasir : disebutkan kalau pada tahun 2022 dan 2023 memang pernah ada surat edaran terkait dengan lokasi pengambilan pasir Laut, semuanya sudah di cabut berdasarkan juga surat edaran,dalam artian masyarakat dilarang mengambil pasir/explorasi pasir di pantai, sebutnya.

Dan kalaupun ada oknum yang diproses, itu kesalahan mereka, karena memang sudah dilarang mengambil pasir yang sudah di buat plang ( tanda larangan ).pertama di tahun 2022 larangan tersebut di mulai di Kodi, Kodi Balaghar dan Kodi Bangedo hinggah tahun 2023 kemarin, dan di tahun 2024 kami juga sudah melakukan himbauan juga serta memasang plang pada setiap titik atau lokasi pantai, sebutnya.


Terkait dengan lokasi penetapan pengambilan pasir yang saat ini marak di perbincangan di kalangan masyarakat sebutnya, kami ada mau mengajukan permohonan kepada Gubernur, dimana nantinya akan mendapat persetujuan dari Gubernur. Untuk itu juga, kami memang di lema, di sisi lain kita dilarang mengambil pasir di pinggir pantai karena takut pantai jadi Abrasi dan beberapa pantai yang sudah abrasi antara lain seperti: Mananga Aba, Oro dan Kaghona dan hampir semua pantai di SBD pada Abrasi, ungkapnya.


Oleh karena itu ungkap Misna, memang seminimal mungkin kita agar terhindar atau tidak terjadi lagi pengambilan pasir di pantai, kemudian juga kami belum berani membuat perda karena memang di wilayah SBD tidak ada tempat pengambilan pasir oleh rakyat, tandasnya. 


Berdasarkan kejadian baru baru ini menjadi PR bagi pemerintah untuk menentukan tempat serta dua minggu kemarin kami barusan rapat bersama Bupati terkait dengan pengadaan pasir serta kami rencana untuk kerjasama dengan Kabupaten Kupang dan Kabupaten Ngada dalam pengadaan pasir yang di peruntukan : pembangunan di kabupaten SBD dan juga terkait dengan Oknum okknum yang di proses, memang kemarin kami juga diminta oleh Polres untuk datang, tapi hinggah saat ini belum ada surat untuk kami, ungkapnya.


Terkait pasir yang merupakan kebutuhan masyarakat, memang kami bersama Bupati sudah survei lokasi. Sehinggah berdasarkan hasil survai tersebut kami agendakan di Marapu, begitupun bukan untuk pembangunan karena pasir laut tidak di rekomendasikan untuk sebuah bangunan yang bersumber dari pemerintah.


Tetapi untuk skala kecil seperti pembanguna batu kubur, rumah tempat tinggal dan gereja, itu kami akan merekomendasikan di pantai Marupu serta masih berkoordinasi dengan Gubernur ( surat sudah di konssepkan hanya menungguh ibu Bupati tanda tangan, pungksanya.


**** Eman Ledu ****

( SUARAINDONESIA1.COM ).

Pemda SBD Rencana Gandeng Kabupaten Kupang dan Ngada untuk Mendatangkan Pasir.



Sumba Barat Daya, SUARAINDONESIA1.COM --- Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) melakukan kerjasama dengan Kabupaten Kupang dan Kabupaten Ngada untuk mendatangkan pasir. Kerjasama ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasir di Kabupaten SBD.


Dengan kerjasama ini, Kabupaten SBD dapat meningkatkan ketersediaan pasir untuk kebutuhan masyarakat dan proyek-proyek pembangunan. Pasir yang didatangkan dari Kabupaten Kupang dan Ngada diharapkan dapat memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan.


Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten SBD. Dengan ketersediaan pasir yang memadai, masyarakat dapat melakukan kegiatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur dengan lebih mudah.


Kerjasama antara Kabupaten SBD, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Ngada merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan pasir dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ungkap Misna Kepala Bagian Ekonomi tingkat Kabupaten Sumba Barat Daya ( 28/4/2025 ).


Dengan kerjasama ini sebutnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan daerah, tetapi semuanya masih menanti keputusan bapak Gubernur, pungkasnya.


**** Eman Ledu ****

( SUARAINDONESIA1.COM ).

Film Perang Kota Dari Adaptasi Jalan Tak Ada Ujung Karya Mochtar Lubis Tayang 30 April 2025 Di Bioskop



Jakarta, suaraindonesia1.com -  Sebuah karya terbaru dari penulis dan sutradara peraih 2 Piala Citra untuk Sutradara Terbaik FFI Mouly Surya, “Perang Kota” akan tayang mulai 30 April 2025 di seluruh bioskop Indonesia. Film persembahan Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures dari adaptasi “Jalan Tak Ada Ujung” karya Mochtar Lubis ini akan menghadirkan kisah cinta segitiga di tengah kekacauan perang di kota Jakarta pada tahun 1946. Mempertaruhkan cinta dan perjuangan yang diselimuti pengkhianatan. 

 

Mouly Surya akan membawa penonton ke mesin waktu saat Jakarta kembali diinvasi oleh Belanda pada 1946, di tengah kekacauan kota yang mulai ditinggalkan oleh warga dan pemimpinnya. Ada perjuangan gerilya dari para anak muda yang mempertaruhkan nyawa dan harga dirinya agar bangsa Indonesia yang baru saja merdeka tak lagi jatuh ke tangan penjajah. 

 


“Perang Kota” menyajikan interpretasi kontemporer untuk memaknai nuansa vintage Jakarta dengan lanskap bangunan tuanya namun dipenuhi oleh karakter-karakter yang dinamis dengan gaya busananya yang modis. Jakarta era ‘40-an ditampilkan dengan kontras penuh warna dan kota yang muram, menunjukkan suasana kota yang penuh gejolak di tengah peperangan. 

 

Setahun setelah Indonesia merdeka, Jakarta menjadi medan perang antara pejuang kemerdekaan dan tentara Sekutu yang ditunggangi Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Razia, penangkapan, penembakan, hingga bakar-bakaran. Situasi begitu mencekam, sampai-sampai ibukota pindah darurat ke Yogyakarta. 

 

Perang terjadi di tengah kota. Pertempuran kecil di mana-mana jadi pemandangan sehari-hari. Banyak keluarga kehilangan anggota keluarga mereka, sementara hidup harus tetap berjalan. Ekonomi hancur, bahan makanan susah didapat, harga melambung tinggi. 

 

Di tengah semua itu, Isa (Chicco Jerikho) berjuang untuk keseharian di kota yang terus berperang, Fatimah (Ariel Tatum) bertahan dari perang batinnya, dan Hazil (Jerome Kurnia) bersikeras dengan semangat perjuangannya. Ketiga karakter utama ini menampilkan intrik di antara kekacauan kota, namun juga batin yang berkecamuk.  Fatimah mendamba kehangatan dari Isa, sementara Isa, yang terkena dampak trauma, tak bisa memberikan kepuasan batin bagi istrinya. Hazil, pemuda yang tengah bergairah menjadi pelampiasan hasrat Fatimah. Mouly Surya meramu intrik cinta segitiga dengan perjuangan dan pengkhianatan dengan lugas namun tetap luwes. Pergerakan kamera dari sinematografer peraih empat nominasi Sinematografi Terbaik FFI Roy Lolang juga membawa visual konflik batin dan perang menjadi sebuah film periodik yang memberikan interpretasi segar. Dengan menggunakan rasio aspek 4:3 yang berfungsi sebagai perangkat estetika sekaligus naratif—menambah kesan klasik dan bentuk yang hampir persegi menciptakan suasana intim dan fokus pada karakter. 

 

“Ide dasar dari film “Perang Kota” adalah saya ingin menunjukkan kehidupan orang-orang yang berada dalam masa peperangan, dalam konteks di suatu kota yang tengah berada di bawah tekanan. Dengan memberikan banyak warna, ada cinta hingga banyak gejolak yang terjadi. Gaya 1946 juga ditampilkan dengan mendesain kota Jakarta yang banyak memiliki gang-gang sempit. Ini menjadi seperti metafora, bahwa guerilla fighting itu ada di Indonesia. Pertarungan dan peperangan tak terjadi di jalan-jalan besar tapi lewat jalan-jalan kecil,” kata penulis dan sutradara “Perang Kota” Mouly Surya. 

 

Film “Perang Kota” dibintangi oleh Chicco Jerikho, Ariel Tatum, Jerome Kurnia, Rukman Rosadi, Imelda Therinne, Faiz Vishal, Anggun Priambodo, Ar Barrani Lintang, Chew Kinwah, Alex Abbad, Indra Birowo, Dea Panendra, dan lain-lain. Menjadi ko-produksi antara Indonesia, Singapura, Belanda, Prancis, Norwegia, Filipina, dan Kamboja, film ini diproduksi oleh Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures. Dan menjadi ko-produksi bersama Giraffe Pictures, Volya Films, Shasha & Co. Production, DuoFilm AS, Epicmedia, Qun Films, dan Kongchak Pictures. 


Film “Perang Kota” diproduseri oleh Chand Parwez Servia, Fauzan Zidni, Tutut Kolopaking, dan Rama Adi, serta Willawati sebagai produser eksekutif. Film ini juga turut diko-produseri produser Indonesia dan internasional, di antaranya Anthony Chen, Tan Si En, Denis Vaslin, Fleur Knopperts, Isabelle Glachant, Ingrid Lill Høgtun, Marie Fuglestein Lægreid, Linda Bolstad Strønen, Bianca Balbuena, Bradley Liew, Axel Hadiningrat, Giovanni Rahmadeva, Siera Tamihardja, dan Loy Te. 


Film “Perang Kota” juga menggunakan format audio Dolby Atmos, yang akan memberikan pengalaman menonton lebih imersif dan sinema absolut. Sementara itu, tata suara dikerjakan oleh sound designer asal Prancis Vincent Villa, di Kamboja. Vincent Villa sebelumnya juga banyak terlibat di film-film peraih penghargaan dan omberkompetisi di festival film internasional. Untuk sound foley, film ini dikerjakan oleh Yellow Cab di Paris. Yellow Cab merupakan salah satu studio desainer foley terbaik di dunia, yang turut mengerjakan film pemenang 2 Piala Oscar “Emilia Perez” dan “Fight Club”. 


“Ko-produksi dengan para rumah produksi dan kru internasional memberikan nilai tambah bagi film “Perang Kota”. Secara production value juga menjadi lebih meningkat. Ada kontribusi dengan berko-produksi bersama para kru-kru internasional dengan para kru perfilman Indonesia. Terutama untuk VFX, yang menjadikan film “Perang Kota” bisa merepresentasikan visual Jakarta 1946 menjadi lebih sempurna. Lewat kolaborasi internasional ini juga menjadi pertukaran informasi dan pengetahuan bagi sesama pekerja film kita,” kata produser Rama Adi dari Cinesurya. 


“Perang Kota” sekaligus menjadi komitmen bagi Starvision untuk mendukung film-film yang menjelajahi tema-tema yang jarang dieksplorasi oleh sineas Indonesia, sekaligus sebagai upaya memberikan keragaman genre dan tema untuk mendorong pertumbuhan industri perfilman Indonesia. 


“Starvision selalu percaya dengan visi yang dibawa oleh sineas dengan daya eksplorasi terhadap penceritaan yang menawarkan perspektif baru dalam sinema Indonesia. Mouly Surya memberikan kita sebuah karya yang akan memantik kemungkinan-kemungkinan baru yang jarang diceritakan lewat film ini,” tambah produser Chand Parwez Servia dari Starvision. 


“Kaninga selalu mendukung film-film dengan kisah kompleks, dan memiliki visi yang kuat; dan “Perang Kota” memiliki hal itu. Sebuah kehormatan untuk bisa kembali bekerja sama dengan Cinesurya, kali ini dengan skala produksi yang lebih besar. Semoga film ini bisa menghadirkan warna unik yang memperkaya katalog perfilman Indonesia yang kian beragam,” ujar produser eksekutif “Perang Kota” Willawati dari Kaninga Pictures. 


Chicco Jerikho, yang memerankan Isa mengungkapkan karakternya memiliki dimensi berlapis. Pada satu sisi, Isa harus menghadapi masalah impotensinya, namun di satu sisi ia juga harus tetap berjuang melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. 


“Isa di film ini memiliki spektrum yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang ada di bukunya. Mouly memberikan multi-dimensi untuk karakter Isa yang harus saya refleksikan di dalam film. Ia sosok yang flamboyan, pejuang, tetapi juga punya perjuangannya sendiri di rumah tangganya bersama Fatimah. Dengan sisi tragisnya yang tak ada ujungnya,” kata Chicco Jerikho. 


Sementara itu, Ariel Tatum mengatakan karakter Fatimah di film ini tidak ditempatkan sebagai sepenuhnya antagonis, meski ia melakukan pengkhinatan terhadap suaminya, Isa. Fatimah harus berjuang dengan kegundahan batinnya dalam mengurus urusan domestik, juga mengurus anak yang dibawa Isa ke dalam rumah mereka. 


“Di bukunya, Fatimah adalah ibu rumah tangga yang berselingkuh dengan Hazil, teman seperjuangan suaminya. Namun Mouly memberikan sedikit transformasi di filmnya. Fatimah membawa pesona sosok perempuan yang tangguh dan mewakili perempuan pada masanya. Fatimah adalah sosok yang kuat, dan keras. Masa 1940-an tentu bukan masa yang mudah bagi perempuan, dan saya bangga Mouly menerjemahkan Fatimah sebagai sosok perempuan yang memiliki daya resiliensi tangguh di tengah perang yang berkecamuk,” kata Ariel Tatum. 


Film “Perang Kota” tayang di jaringan bioskop mulai 30 April 2025. Ikuti perkembangan terbaru film “Perang Kota” persembahan Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures melalui akun Instagram @perangkotafilm, @cinesurya, dan @starvisionplus dan TikTok @StarvisionMovie. 


Report, Wati

Selamatkan Leher dari Tebasan Parang Sumba,Akhirnya Tangan Hermanus jadi Korban,Atas Printah Kepala Desa' Marthen Mete"Jelas Sumber




Panen nggo Ede, SuaraIndonesia1.Com Pada tanggal 24 April  2025 Tepat pada Pukul  17;:30 Wita

Warga Desa' Panenggo Ede di Hebohkan,Kena Tebas dari Parang sumba Berdasarkan Informasi Lapangan  Yang di Peroleh   dari Tim Awak Media,

Beberapa  Nara Sumber Menjelaskan  pada tim Awak Media Ketika Tim Audit Dari  Inspektorat Kabupaten Sumba Barat daya,turun Melakukan Pemeriksaan Program  Fisik jalan Tani   yang bersumber dari  Dana Desa' tahun Anggaran 2025


Penggunanaan Dana Desa' di Desa' Penenggo Ede, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat daya,(SBD) Provinsi Nusa tenggara Timur (NTT)


Kelompok dari  Hermanus Heka Ate, Cekcok Mulut dengan Kelompok 

Hermanus Danga Ngara , bersama Poka, beserta  Rombongan


Karena tidak ada yang saling.Mengalah, Akhirnya dari Hermanus Dangga Ngara,Mencabut Parang Sumba, Langsung Tebas di Leher bagian Kiri ,Korban Hermanus Heka Ate,


 Untungnya Korban Hermanus Heka Ate,Merelakan Tangan Bagian Kiri Menangkis Parang Sumba

Sehingga Merelakan Tangan Kiri Menjadi Korban  Tebas parang Sumba


Menurut Beberapa Sumber terpeya,Sejak Malam tanggal 23 April  2025,Kepala Desa' Mengumpulkan Warga untuk Merencanakan perang pakai Parang.


Saya kumpul Kamu-Kamu ini,saya Mau tegaskan besok dari Pihak Tim inspektorat  Melakukan Audit   Audit Fisik Jala tang di Kerjakan Dengan Volume +100 an Meter, 


Jika Ada Masyarakat yang Datang bicara saya printahkan untuk Potong atau Bunuh ,jelas Warga Mengulangi Ucapan Kepala Desa' Marthen Mete


Jangan Takut tidak Mungkin Kamu Masuk Penjara"ada Dana Desa', Nantinya Saya pakai Tutup dengan Hukum ucap Kepala Desa' Kata Sumber 


Ketika media ini Menelpon Marthen Mete.Selaku Kepala Desa' di Desa' Penggo Ede.


Dari Media "Selamat Helo Bapak Desa' mohon Maaf  Saya Mau Konfirmasi terkait Terjadinya Masyarakat bapak Desa' Kena Potong  dengan Parang apa Benar bapak Desa'?


Kepala Desa' benar ada Warga Saya Kena Potong dengan Parang,tapi saya tidak ada di tempat Kejadian Kaka ,Jawab Kades Pada Media


Saya ada sama- sama Dengan Pihak Inspektorat Melakukan Pemeriksaan Program Fisik jalan yang Bersumber dari Dana Desa' Kaka,Saya dapat Informasi dari Masyarakat juga Kaka kata kades Marthen Mete, Lewat Via telepon Genggamnya 

(Liputan Tibo, SuaraIndonesia1.Com)

Stefen dan Digma Menerima Sakramen Pernikahan di Gereja Kristen Karuni.



Langat, SUARAAINDONESIA1.COM -- Pada tanggal 27 April 2025, Stefen dan Digma secara resmi menerima Sakramen Pernikahan di Gereja Kristen Karuni. Prosesi pernikahan yang sakral dan penuh kasih ini dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat kedua mempelai.


Setelah prosesi pernikahan, acara resepsi pernikahan berlangsung di keluarga mempelai wanita. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai hiburan dan hidangan lezat, serta dihadiri oleh banyak tamu undangan yang datang untuk memberikan ucapan selamat kepada kedua keluarga mempelai.


Stefen dan Digma berharap agar pernikahan mereka dapat menjadi awal yang baik untuk membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Mereka berdua juga berharap agar dapat saling mendukung dan mencintai satu sama lain sepanjang hidup mereka.


Selamat kepada Stefen dan Digma atas pernikahan mereka! Semoga pernikahan mereka dapat menjadi contoh bagi pasangan lainnya dan membawa kebahagiaan bagi kedua belah pihak.


**** Eman Ledu ****

( SUARAINDONESIA1.COM ).

DEDI AFRIYAN WAKA DUA DPRD KABUPATEN SAROLANGUN MEMBUKA LANGSUNG LIGA SOCCER SANTRI SE-KABUPATEN SAROLANGUN



Sarolangun_Suaraindonesia1.com Dedi Afriyan Wakil Ketua Dua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Sarolangun menghadiri sekaligus membuka pertandingan sepakbola Liga Soccer Santri Nasional (LSS) Daarul Aula Cup II 2025, Minggu (27/04/2025) di lapangan sepakbola sungai benteng, Kelurahan Sungai Benteng, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun.


Liga Soccer Santri (LSS) Daarul Aula Cup II ini juga dihadiri Waka Dua DPRD Sarolangun Dedi Afryan, Camat Singkut Dahlan, Lurah Sungai Benteng Singkut Fikri dan Para Pimpinan Pondok Pesantren, tim sepakbola dan masyarakat khususnya masyarakat Singkut.



Liga Soccer Santri (LSS) Daarul Aula Cup II 2025 Pondok Pesantren Se-Kabupaten Sarolangun Dedi Afryan dalam sambutannya mengatakan, "kegitan ini untuk mengembngkan bakat santri di bidang olahraga sepak bola, membina dan mengembangkan rasa persaudaraan sesama santri, bagi para santri merupakan ajang kompetisi sehat yang tetap di landasi prinsip-prinsip sportivitas persaudaraan," katanya


Liga Soccer Santri (LSS) Daarul Aula Cup II 2025 yang diikuti 12 dua belas kesebelasan mereka merupakan utusan dari setiap Pondok-pondok Pesantren  Se-Kabupaten Sarolangun dan ada juga Kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Muara Tara, jelasnya. Sementara itu Dedi berpesan dengan adanya Liga ini kita kembangkan bakat dan prestasi santri dibidang olahraga pesepak bola dan jahui Narkoba,"jelas Dedi. 



Dahlan Camat Singkut menyampaikan,“ Melalui kompetisi ini, tentunya kita harap akan dihasilkan bibit-bibit olahragawan, khususnya dibidang olahraga pesepak bola dengan momen yang baik ini, selaku camat dan pribadi, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bekerjakeras menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini, saya berharap seluruh rangkaian pertandingan dapat terselenggara dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah di rencanakan dengan menjunjung tinggi semangat sportifitas demi mencapai prestasi yang membanggakan sportifitas dengan mengedepankan rasa persahabatan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan dalam rangka meningkatkan solidaritas sesama santri," tandasnya. 


Pewarta : Djarnawi Kusuma

Grib Jaya Kerjasama dengan PT All Qurni Bagas Pratama: Meningkatkan Legalitas dan Kepastian Hukum.



SUARAINDONESIA1.COM -- Grib Jaya SBD  melakukan kerjasama dengan PT All Qurni Bagas Pratama untuk meningkatkan legalitas dan kepastian hukum dalam melakukan kegiatan kerjasama dengan  PT All Qurni Bagas Pratama karena telah terdaftar di semua lini dan memiliki legalitas hukum yang jelas, ungkap Esty.


PT All Qurni Bagas Pratama sebutnya bahwa telah memenuhi semua persyaratan hukum dan terdaftar di semua lini. Dengan demikian, Grib Jaya dapat memastikan bahwa segala kegiatan atau program yang dilakukan, semuanya  legal dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.


Ketua DPC Grib Jaya SBD, Esty Bili kepada media SuaraIndonesia1.Com menjelaskan bahwa tujuan utama Grib Jaya bekerjasama dengan PT.All Qurni Bagas Pratama adalah menghalau TPPO. Program tersebut adalah program pemerintah dimana pemerintah telah membuka peluang untuk mengirim Calon PMI keluar Negeri sebanyak 1,7 juta orang. 


Adapun faktor perekrutan dan pengawasan maupun pendampingan sebut Esty adalah hal yang dikedepankan serta tugas pengawasan di lakukan oleh Grib Jaya yang di mulai dari proses awal pemberangkatan hinggah tiba di majikan serta di awasi setiap saat, ungkapnya.


Dan terkait dengan Kontrak maksimal 2 tahun. Dimana dalam 2 tahun PMI bekerja di wajibkan untuk membawa pulang rejeki  ke keluarga yang dengan pengawasan kepulangan PMI dari majikan hinggah tiba dengan selamat di pangkuan keluarga, pungkas ibu ketua DPC Grib Jaya SBD, Esty Bili.


Selain itu Juga terkait dengan Calon PMI, Jika ada anggota Grib Jaya yang merekrut calon tenaga kerja, tentunya atas kerjasama dengan PT All Qurni Bagas Pratama yang bergerak di bidang ketenaga kerjaan dan sudah memiliki kapastian hukum dan perlindungan yang jelas.


Kerjasama dengan PT All Qurni Bagas Pratama sebutnya diharapkan dapat meningkatkan kepastian hukum dalam berbagai kegiatan atau program Grib Jaya. Dengan demikian, Grib Jaya dapat memastikan bahwa kegiatannya dilakukan dengan transparan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.


Masyarakat berharap agar kerjasama antara Grib Jaya dan PT All Qurni Bagas Pratama dapat sukses dan membawa manfaat bagi semua pihak. Dengan legalitas hukum yang jelas dan kepastian hukum yang terjamin, Grib Jaya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan melakukan kegiatannya dengan lebih efektif.


**** Eman Ledu ****


( SUARAINDONESIA1.COM ).

SAPA: DPRA dan DPRK Tidak Bermanfaat Bagi Rakyat, Hanya Habiskan Anggaran



Banda Aceh – Suaraindonesia1, Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) menilai bahwa lembaga legislatif di Aceh, baik Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) maupun Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota (DPRK), tidak menunjukkan kinerja yang berdampak langsung bagi kepentingan rakyat. 


Sebaliknya, keberadaan mereka justru dinilai hanya menjadi beban anggaran daerah tanpa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.


“DPRA dan DPRK di Aceh hanya menjadi beban anggaran rakyat. Anggaran besar yang seharusnya bisa dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat langsung, malah dihabiskan untuk gaji, tunjangan, dan fasilitas dewan,” kata Ketua SAPA, Fauzan Adami, Sabtu 26 April 2025.


Selain itu, program pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota dewan tidak sepenuhnya mencerminkan aspirasi dan kebutuhan rakyat secara nyata. Justru sebaliknya, Pokir kerap disalahgunakan demi kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompok tertentu.


“Pokir menjadi sumber masalah yang merugikan rakyat. Tidak ada keterbukaan, dan mereka pun tidak berani mempublikasikannya. Ini membuktikan ada yang tidak sehat dalam pengelolaan Pokir,” tegas Fauzan.


SAPA menilai fungsi pengawasan dewan tidak berjalan dengan baik. Banyak program pemerintah yang tidak sesuai kebutuhan rakyat tetap disetujui setiap tahun. 


Melihat kondisi yang terus memburuk dan kebijakan yang sering kali tidak berpihak pada rakyat, dengan alasan itu SAPA mengusulkan agar DPRA dan DPRK dibubarkan atau jumlah kursi legislatif dikurangi hingga 50 persen.


Langkah ini dinilai sebagai solusi untuk mengurangi pos-pos anggaran yang tidak memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. 


Dengan pengurangan anggaran yang tidak efektif, pemerintah dapat bekerja lebih optimal, sementara masyarakat akan lebih fokus mengawal kebijakan publik secara langsung.


Revolusi ini memang tidak mudah. Namun, perubahan besar bisa terwujud jika kaum muda dan mahasiswa bersatu, bergerak, dan tidak tinggal diam menyaksikan ketimpangan yang terus terjadi.


"Jangan biarkan Aceh semakin terpuruk! Saatnya anak muda dan mahasiswa bangkit, bersatu, dan mendesak pemerintah untuk mengevaluasi, mengurangi atau bahkan membubarkan DPR demi mewujudkan kesejahteraan rakyat," pintanya.

Visi dan Misi Grib Jaya SBD di berbagai Desa Se- SBD Terutama Desa Bondo Boghila Kecamatan Loura: Tiga Batu Tungkuh.



SUARAINDONESIA1.COM -- Grib Jaya SBD memiliki visi dan misi yang jelas untuk mengembangkan program hortikultura di Desa Bondo Boghila, Kecamatan Loura. "Visi dan misi" ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan ekonomi desa.


Visi Grib Jaya SBD adalah menjadi organisasi yang unggul dan berkelanjutan dalam pengembangan hortikultura di Kabupaten Sumba Barat Daya. Dengan visi ini, Grib Jaya SBD berkomitmen untuk meningkatkan produksi hortikultura dan membuka peluang bagi masyarakat.


Misi Grib Jaya SBD adalah meningkatkan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan hortikultura yang berkelanjutan. 


Dengan misi ini, Grib Jaya SBD berkomitmen untuk bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah desa untuk meningkatkan produksi hortikultura dan membuka peluang bagi masyarakat.


Grib Jaya SBD mempunyai Tema "" Tiga Batu Tungkuh "" Tema Grib Jaya ini merupakan semangat dan komitmen Grib Jaya SBD itu sendiri untuk mengembangkan program hortikultura di beberapa desa se SBD khususnya di  Dunia Pertanian. dan salah satu desa seperti Desa Bondo Boghila berdasarkan pantauan media ini adalah salah satu desa yang sangat sangat salut Grib Jaya dimana berdasarkan pantauan bahwa masyarakat desa BondoBoghila tercatat 99 persen adalah masyarakat petani tulen ( perlu mendapat perhatian extra ) atau pola pertanian yang lama dapat di ubah dengan pola pertanian Kekinian dalam hal ini bagai mana mengedepankan Panggilan Rasa Kemanusian ( Misi Sosial Kemanusiaan ) sebut Wakil ketua1 DPC GribJaya SBD. karena pada saat kami lakukan Sosialisasi sebutnya, masyarakat desa BondoBoghila sangat menerima kami dan seperti yang disampaikan kades tadi bahwa kehadiran Grib Jaya SBD sangat membantu sekali melakukan sepak terjang bagai mana membuka ruang di tengah masyarakat terutama dalam membuka serta mengolah lahan tidur  untuk bercocok tanam terutama di dunia Pertanian (  Horticultura, ungkap Wakil ketua1.


Pantauan media ini, Dengan semangat dan komitmen ini, Grib Jaya SBD diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan ekonomi desa.


Masyarakat melalui kepala desa berharap agar Grib Jaya SBD dapat sukses dalam mengembangkan program hortikultura di berbagai desa se SBD terutama di Desa  Desa Bondo Boghila.


Dengan visi dan misi yang jelas, Grib Jaya SBD diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan ekonomi desa.


**** Eman Ledu ****

( SUARAINDONESIA1.COM ).

Grib Jaya: Membantu Masyarakat Mengolah Lahan Tidur untuk Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi



SUARAINDONESIA1.COM --- Grib Jaya memiliki tujuan utama untuk membantu masyarakat mengolah lahan tidur demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dalam dunia Pertanian.


Menurut Wakil Ketua 1 DPC Grib Jaya SBD, Agustinus K.Loba, Organisasi ini  bersinergi dengan pemerintah secara umum, termasuk TNI-POLRI, untuk mencapai tujuan tersebut, sebutnya.


Lebih lanjut, Wakil ketu1 DPC Grib Jaya SBD, Gusti Loba kepada media SuaraIndonesia1.Com menyampaikan bahwa Grib Jaya berfokus pada pengolahan lahan tidur untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat agar dapat meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup mereka.


Selain itu, di sebutkan kalau Grib Jaya SBD bersinergi dengan pemerintah dan TNI-POLRI untuk mencapai tujuan utama mereka. Sinergi ini ungkapnya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program pengolahan lahan tidur dan membawa manfaat bagi masyarakat, pungkasnya.


Agar dapat di kerahui secarah. Menyeluruh di kalangan masyarakat, Wakil ketua1, Gusti Loba kepada media ini menjelaskan bahwa "  Tujuan utama Grib Jaya SBD " adalah : Membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.


Dengan mengolah lahan tidur dan meningkatkan produktivitas sebutnya, Grib Jaya tetap mendukung agar dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.


Masyarakat berharap, agar Grib Jaya SBD  dapat sukses dalam mencapai tujuan utama mereka.


Juga Dengan sinergi yang baik antara Grib Jaya SBD, pemerintah, dan TNI-POLRI, diharapkan program pengolahan lahan tidur dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.


**** Eman Ledu ****

( SUARAINDONESIA1.COM )

Grib Jaya SBD Bangun Kerjasama dengan Kepala Desa untuk Program Hortikultura




SUARAINDONESIA1.COM --- Grib Jaya SBD membangun kerjasama dengan kepala desa se-Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) untuk mengembangkan program hortikultura. Kerjasama ini menawarkan penyediaan lahan sebesar 400 hektar untuk program hortikultura, salah satunya di wilayah Desa Bondo Boghila, Kecamatan Loura.


Program hortikultura ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat. Dengan penyediaan lahan yang luas, program ini dapat meningkatkan produksi hortikultura dan membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan.


Kerjasama antara Grib Jaya SBD dan kepala desa diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat demi menunjang Ekonomi yang lebih sejahterah. Grib Jaya SBD di dalam mendorong tentunya agar dapat meningkatkan produksinya dan terutama meningkatkan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat desa.


Grib Jaya berharap agar program hortikultura ini dapat sukses dan membawa manfaat bagi masyarakat. Dengan kerjasama yang baik antara Grib Jaya SBD dan kepala desa, program ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat desa.


Kepala desa BondoBoghila, Agustinus Bulu Batu kepada media SuaraIndonesia1.Com terkait program Hortikultura ( Lombok,Tomat dan jagung ) mengatakan bahwa dirinya sangat sangat menerima Grib Jaya yang benar benar membantu masyarakat dalam hal Program yang dapat menguntungkan masyarakat. Menurutnya sangat sangat siap melaksanakan tawaran kegiatan seperti : Horticultura: Lombok dan Tomat apa bila Air sudah tersedia termasuk di bidang pangan, ungkapnya.


Dan lahan yang sudah saya siapkan kata  kades, dalam satu dusun tiga sesuai prediksi sebesar 400ha serta lahannya sangat layak sebut kepala desa.


Kades berharap: Dengan adanya kerjasama dari Grib Jaya ungkapnya, desa tertinggal jadi desa maju, dan desa yang  berkembang, tutupnya.



**** Eman Ledu ****

( SUARAINDONESIA1.COM ).

Kasus Penganiayaan Anak Dilaporkan Sejak Desember 2024, Polres Bogor Terkesan Kalah terhadap Preman



Bogor - Suaraindonesia1, Empat orang anak mengalami penganiayaan berat oleh puluhan preman berbadan gempal, bernama Mus dkk, pada 16 Desember 2024 lalu, di Kampung Ciburial Citra, Desa Batu Layang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Peristiwa mengenaskan yang dialami oleh Rusandi (17 tahun) dan 3 rekannya itu telah dilaporkan ke Polres Bogor kesesokan harinya, 17 Desember 2024.


Na’as, kasus yang ditangani oleh penyidik bernama Andri tersebut terkesan diabaikan alias tidak diproses sebagaimana mestinya. Bahkan, hingga kini keluarga korban sebagai pelapor belum mendapatkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) sekali pun. Mungkin polisi Bogor takut terhadap para preman tersebut.


"Sudah empat bulan sejak dilaporkan kasus ini, tapi belum diproses sama sekali oleh Polres Bogor. Para pelaku penganiayaan masih berkeliaran di luar, belum ditangkap. Bahkan kami belum mendapatkan sekali pun SP2HP atas kasus ini," ungkap nenek korban, Tiur Simamora (73 tahun) kepada Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, Jumat, 25 April 2025.


Kasus penganiayaan bermula dari adanya dugaan peristiwa kenakalan remaja, yakni Rusandi dan ketiga kawannya dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita sebaya mereka. Menurut cerita Nenek Simamora, keempat cucunya itu diajak oleh seorang wanita ke sebuah rumah kosong.


Di tempat itu, cewek yang kita inisialkan saja sebagai Bunga ini mengajak keempatnya meminum ciu (sejenis minuman alkohol) yang sudah disediakan sebelumnya oleh Bunga. Kejadian selanjutnya, diduga terjadi pelecehan seksual terhadap Bunga oleh keempat anak lelaki tersebut.


Kejadian ini memicu kemarahan orang tua dan keluarga besar si Bunga, yang akhirnya mendatangi keempat anak itu dan menganiaya mereka secara brutal dan beramai-ramai. Atas peristiwa tersebut, kedua belah pihak, orang tua Bunga dan orang tua Rusandi saling membuat laporan polisi ke Polres Bogor.


Semestinya, kedua laporan polisi dari kedua pihak diproses hukum secara profesional. Namun faktanya, laporan orang tua Bunga diproses dengan cepat, keempat anak-anak itu langsung ditangkap dan ditahan, sudah hampir 4 bulan.


Menaggapi kasus tersebut, Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke, mengatakan bahwa dirinya tidak mempersoalkan proses hukum yang dijalani keempat anak tersebut. Tetapi dia sangat menyesalkan, Polres Bogor tidak memproses hukum laporan penganiayaan berat yang dialami dan telah dilaporkan oleh para korban penganiayaan.


"Jika persitiwa pelecehan itu benar adanya, maka keempat anak-anak itu harus diproses hukum sebagaimana mestinya. Namun, adalah wajib bagi aparat penegak hukum untuk belaku sama terhadap laporan Rusandi cs atas penganiayaan berat yang mereka alami. Jangan timpang, laporan sebelah saja yang diproses, polisi harus netral, harus berlaku adil, tidak boleh hanya menjadi polisi bagi satu pihak saja, sementara menjadi penonton untuk pihak sebelahnya lagi," ujar Wilson Lalengke.


Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu juga menyesalkan proses penahanan atas keempat anak itu yang sudah ditahan begitu lama tapi belum dilimpahkan ke Kejaksaan. Menurut informasi, Kejari Bogor menolak mem-P21-kan kasus ini karena tidak cukup bukti atas pelanggaran pidana yang dilakukan oleh anak-anak itu.


"Jika informasi itu benar, ini merupakan kegagalan Polres Bogor dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum yang baik dan benar. Mereka bekerja sekenanya saja, bahkan cenderung sesuka hati saja, tanpa memperdulikan nasib anak-anak itu. Mereka akhirnya tidak bisa ke sekolah dalam waktu yang sudah cukup lama," sesal mantan guru PPKN di beberapa sekolah menengah di Riau ini.


Dalam pengaduannya, Nenek Simamora berharap bantuan dan dukungan organisasi PPWI dalam memperjuangkan keadilan bagi keempat cucunya. Pasalnya, dalam proses penanganan kasus ini pihak Polres Bogor bersama keluarga Bunga memeras keempat anak tersebut untuk membayar ratusan juga rupiah jika mereka mau dilepaskan.


"Tolonglah kami Pak, dari manalah kami dapat uang sebanyak itu, makan pun kami hanya bisa makan ubi, apa tidak kasihan kami orang kecil ini. Pihak Polres dan keluarga si cewek mendesak kami membayar 200 juta agar anak-anak kami bisa dilepaskan," kata Tiur Simamora memelas sembari menambahkan bahwa dalam peristiwa itu, si cewek yang mengajak anak-anak itu minum ciu yang sudah dibelinya terlebih dahulu.


Ketika dikonfirmasi, penyidik Polres Bogor, Andri, mengatakan bahwa pihaknya sedang memproses laporan para korban penganiayaan itu. "Sedang saya proses ya bapak. Terima kasih sebelumnya," tulis Andri melalui WA ke Ketum PPWI Wilson Lalengke.


Ketika dipertanyakan kemampunan Polres Bogor menangani kasus penganiayaan secara bersama-sama sebagaimana diatur dalam Pasal 170 KUHPidana tersebut, Andri tidak memberikan jawaban sepatah kata pun. Juga ketika ditanyakan kenapa mesti dibiarkan para preman menganiaya anak-anak secara beramai-ramai, polisi ini diam seribu bahasa.


Wilson Lalengke yang dikenal luas sangat getol membela warga terzolimi di berbagai tempat itu mengharapkan agar Kapolres Bogor memberikan atensi serius atas kasus tersebut. Tokoh pers nasional itu bahkan meminta Kapolda dan Kapolri mengevaluasi secara terus-menerus anggotanya yang tidak mampu bekerja, agar segera diberhentikan saja.


"Rakyat sudah lelah menjadi sapi perah membayar kebutuhan hidup para polisi tapi mereka tidak bekerja untuk rakyat. Semestinya anggota polisi yang tidak bisa bekerja secara professional, segera dibina atau dibinasakan alias diberhentikan saja," tegas Wilson Lalengke. (APL/Red)