TNI AL TERUS MELAKUKAN PENCARIAN TENTARA AS YANG HILANG AKIBAT TABRAKAN KAPAL PERANG AS (AMERIKA SERIKAT)

TANJUNGPINANG - Tim SAR Malaysia kembali menemukan tiga korban diduga 10 tentara Amerika Serikat (AS)
yang hilang pasca tabrakan antara kapal perang AS USS John S Mccain (DDG) 56 dengan MV Alnic MC berbendera Liberia, Rabu (23/8/2018). Hingga kini sudah empat korban ditemukan diduga semua korban insiden kapal perang AS yang bertabrakan.

Kepala Dinas Penerangan Pangakalan Utama TNI AL Mayor Laut Josdy Damopoli membenarkan informasi penemuan ketiga korban yang ditemukan tim SAR Malaysia. Dia menuturkan, pencarian terus dilakukan untuk menemukan enam orang korban lagi yang masih hilang.

"Kemarin ada tiga lagi ditemukan oleh tim SAR Malaysia, tinggal enam orang lagi yang dicari," kata Josdy saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2017).

Dia menyampaikan, untuk identitas korban belum diketahui karena yang menemukan tim dari pihak Malaysia. "Kemungkinan jasad yang ditemukan dibawa ke Singapura,. TNI AL terus membantu melakukan pencarian di wilayah perairan Indonesia dengan menurunkan  empat armada Kapal Perang Indonesia (KRI), combat boat, dan empat kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla), dan satu unit helikopter yang diturunkan.

Khusus KRI pencarian dibagi dua zona wilayah Utara dan Selatan, masing-masing dua KRI mencari korban di zona yang ditentukan. "Jangkauan pencarian diperluas ke wilayah Indonesia karena kejadian sudah beberapa hari otomatis korban bergeser. Pencarian di pesisir dibantu  Patkamla," ujar Josdy

Di tempat terpisah, Kepala Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Kepri Djunaidi mengatakan, hingga kini belum menerima informasi terkait penemuan jasad tiga korban.  Namun, hari keempat pencarian Basarnas Kepri juga melakukan perluasan pencarian korban. Dalam pencarian ini Basarnas menurunkan dua kapal, yakni KN SAR Purworejo dan KN SAR Romeo Bravo 209.

"Belum ada kita terima informasi penemuan tiga jasad korban. Yang jelas kita terus melakukan pencarian,jangkauan pencarian diperluas ke wilayah perairan Kijang, Bintan Timur," kata Djunaidi. (Maidil)