Terduga Perusak Taksi "Online" di Batam Ditangkap, Satu Masih Buron



Skrines.com Batam - Seorang terduga perusakan mobil taksi online di jalan antara Mega Mall dengan Pelabuhan Feri Internasional Batam Centre,
ditangkap, Kamis (21/9/2017) pagi.

"Saat ini, Polresta Barelang dan Polsek Batam Kota sudah menangkap satu pelaku. Sedangkan pelaku yang lain masih dalam pengejaran," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga  Jumat (22/9/2017).

Dalam kejadian tersebut, terdapat puluhan orang yang menghentikan mobil berwarna merah, mengintimidasi pengemudinya hingga menggulingkan mobil itu.

Polda Kepri bersama jajarannya, lanjut Erlangga, tidak memberikan toleransi atas aksi-aksi persekusi atau main hakim sendiri seperti yang menimpa sejumlah pengemudi mobil pribadi diduga taksi online oleh sekelompok orang yang merasa tidak senang dengan kehadiran transportasi tersebut.

"Bagi pelaku persekusi akan dikenakan tindakan tegas oleh kepolisian. Kami tidak akan memberikan toleransi terhadap aksi-aksi seperti itu," katanya.

Disekitar Pelabuhan Internasional Batam Centre dan Mega MalI, kasus persekusi terhadap sopir taksi dan ojek online sudah beberapa kali terjadi.

Hal serupa juga beberapa kali terjadi di Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, serta sejumlah pusat perbelanjaan lain di Batam.

Jumat siang, dua mobil diduga sebagai taksi online juga dihentikan oleh sejumlah orang di sekitar Bundaran Rajawali Bandara Hang Nadim Batam. Pengemudi mobil tersebut diintimidasi dengan cara diteriaki dari jarak dekat, ditunjuk-tunjuk dan diminta keluar.

Sejak kehadiran transportasi online di Batam, sopir taksi dan ojek konvensional sudah beberapa kali melakukan unjukrasa dan mogok di Kantor Wali Kota Batam dan Kantor Pemerintahan Provinsi Kepri di Graha Kepri Batam.

Mereka dengan tegas menolak keberadaan transportasi online yang dinilai akan mengancam keberadaan taksi dan ojek konvensional.

Sementara sejumlah masyarakat Batam juga sempat berunjukrasa mendukung keberadaan taksi dan ojek online yang dinilai sangat memudahkan masyarakat beraktifitas.

Beberapa kali rapat yang dilakukan antara pemerintah, perwakilan taksi dan ojek pangkalan  online belum membuahkan hasil. (Maidil)