BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

DUA TAHUN PERJALANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT (LPER)

Perkumpulan yang diawali dari ngopi bareng dikawasan perkantoran Bidakara pada akhir tahun 2014. Mereka adalah Tonny Hendratono, Wakil Rektor III
UBM Jakarta, Fransisca Sestri, Professional, Dr. Srinita, Dosen Universitas Seik Kuala, Rachmawati, Aghata Maryuningsih dan Obie Maulana. Mereka adalah relawan-relawan Jokowi yang ingin membantu UMKM bisa mandiri dan membuka lapangan kerja.

Pada tanggal 15 Januari 2015 di sebuah rumah makan Sederhana, sekarang Batik Kuring, maka Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) di bentuk dengan Akta Notaris Nenden Esti Nurhayati, sekaligus sebagai Ketua bidang Hukun dan Legal.

Susunan Pengurus Inti :  Ketua, Drs. Haryo Tienmar, mantan Waketum RKIH (Rumah Kreasi Indonesia Hebat). Wakil Ketua Dr. Srinita. Sekjen, DR. Fransisca Sestri. Bendahara, Rachmawati Yuwono. Sebagai Ketua Dewan Pembina, DR. Benny Pasaribu, memberikan masukan-masukan kepada LPER agar menjalin kerjasama dengan BUMD dan BUMN agar organisasi bisa eksis kedepan nya.

Beberapa program kerja yang dilakukan adalah :

Seminar Nasional pada April 2015, mengangkat tema “Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Koperasi Menuju Kedaulatan Pangan Dan Menyambut MEA 2015” dihadiri oleh Deputy Kepala BPPT Bidang SDA, Prof.DR. Wimpie N Aspar adalah Dewan Pakar Lembaga ini.  Pembicara Utama Dr. Pariaman Sinaga, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Budiman Sudjatmiko, Anggota Komisi II DPR RI, Euis Saedah, Dirjen IKM dan Keynote Speaker nya Deputy Menko Perekonomian V Bidang Investasi & Kewirausahaan,  disitulah awal di temukan relasi UMKM Banyumas industri makanan bahan baku  singkong yang  selanjutnya menjadi bagian dari LPER.

Beberapa cabang yang sudah dibuka :

1.       WLPER Cabang Medan pada Juni 2015 dipimpin oleh Dr Eri Yusni, Dosen Universitas  Sumatera Utara.

2.       WLPER Banyumas pada bulan Oktober 2015 di pimpin  oleh Joni Rusmanto, pemilik kelompok tani dukuh Kalilirip, Pekuncen, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah.

3.       WLPER Klaten pada bulan Maret 2017 di pimpin oleh Subron  Nurudin staf  marketing Abia Art  industry kerajinan Bambu dari desa Jambukulon  Klaten Jawa Tengah.

4.       WLPER Agam dan Bukittinggi, September 2017 di pimpin oleh Drs. Khalid  Efendi bekerja di  bagian Litbang Kemendagri Adam. Diresmikan di desa Lasi, Agam, Sumatera Barat.

 Perjalanan LPER yang sudah dua setengah tahun ini tidak mudah, karena dalam kiprahnya, harus berintegrasi dengan dunia digital, yang menjadi tantangan para pelaku usaha tingkat UMKM. Namun demikian para pengurus LPER tidak bosan  mengadakan kerjasama dengan beberapa Kementerian  seperti KKP, KOMINFO, BPPT dan Kemeterian Koordinasi Perekonomian.  Terakhir bersama Kadin Indonesia merumuskan soal sulitnya  KUR di akses para UMKM dan Ketersediaan tenaga terampil di Indonesia menjadi tantangan meningkatkan daya saing  produk di pasar global. (sestri)
« PREV
NEXT »