BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

GK Center Mengadakan Diskusi Publik Ke 3, Dengan Tema "Waspada Investasi".

Kelik Wirawan Saat Jumpa Pers Di Hotel Ciputra Jakarta Dok.Istimewa
skrinews.com Jakarta – Keterangan pers pada diskusi publik ke 3 GK Center dengan Tema "Waspada Investasi"Dilakukan menjelang acara, kemarin, Sabtu 7/10/2017.Pembicara saat keterangan pers adalah Tongam L Tobing Ketua Waspada Investigasi OJK, Kelik Wirawan Ketua GK Center/Staff Khusus LHK, Ahmad Fajar Komisaris Jtrus Bank/Moderator.

Kelik Wirawan saat dimintai keterangan pers mengungkapkan, "Indonesia telah membuat kemajuan yang berarti sejak mencapai kemerdekaan nya. Dan kini berada dalam kelompok negara berpendapatan menengah dengan pendapatan perkapita Indonesia pada 2016 sebesar Rp 47,96 juta pertahun atau mendekati Rp. 4 juta per bulan di tahun 2016 dan berada di urutan ke 16 negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Seperti yang disampaikan pada acara yang digelar di Hotel Ciputra, Jakarta, (7/9/2017).
Wimboh Bersama GK Center Saat Diskusi Publik Di Hotel Ciputra Jakarta
Kelik Wirawan mengatakan, "Human Development Index (HDI) di Indonesia terlihat kian membaik. HDI meningkat dari 0,540 pada tahun 2000 menjadi 0,689 pada tahun 2015, artinya terjadi peningkatan yang konsisten dan signifikan, dimana saat ini Indonesia berada di ranking 113 dan 188 Negara.

"HDI adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia, HDI digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup," lanjut Kelik Wirawan yang saat ini menjabat sebagai Ketum GK Center/Staff Khusus Menteri KLHK.

Dari sisi iklim kesempatan usaha juga membaik, menurut laporan “Doing Business” oleh IFC Indonesia berada pada ranking 128 di tahun 2013 dan menjadi ranking 91 di tahun 2016. Artinya upaya pemerintah untuk mengurangi berbagai hambatan di dalam dunia usaha menempatkan hasil yang menggembirakan," tegasnya

Kelik Wirawan melanjutkan pemaparannya, "Dan yang paling mutakhir adalah laporan yang dikeluarkan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) tahun 2017 bahwa Indonesia berada pada tingkat teratas bersama 6 negara lain yakni: Indonesia, Swiss, India, Luxemburg, Notwegia serta Kanada.

Perlu kiranya kita memberi apresiasi kerja keras serta capaian oleh Pemerintahan Jokowi-JK tersebut yang merupakan modal serta momentum yang sangat berharga yang harus segera ditangkap dengan baik untuk menggairahkan investasi," ucap Kelik Wirawan Ketua GK Center/ Staff Khusus Menteri KLHK.

Kelik Wirawan memaparkan kepada wartawan, "Dibalik kemajuan-kemajuan tersebut terdapat juga tantangan yang harus di selesaikan bersama yakni masih terdapat 27,7 juta penduduk berada di bawah garis kemiskinan," ucapnya.

Di sisi laun Tongam L Tobing menjelaskan kepada wartawan  "Ketimpangan pendapatan dengan ukuran koefisian Gini semakin membesar yakni 0,41 pada tahun 2016 di banding sebesar 0,35 di tahun 2007 atau naik 17%.Apalagi secara kualitatif pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumpu pada ekstraksi sumber daya alam yang jika tidak dikelola dengan baik berpotensi menurunkam kualitas lingkungan hidup.

Dapat dikatakan prioritas Pemerintah terkini adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan untuk mengurangi jurang kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pendapatan tetapi dalam waktu yang sama juga berupaya melindungi sumber daya alam yang menjadi modal pembangunan jangka panjang," ucap Tongam L Tobing.

Tongam  melanjutkannya, "Strategi mempersempit kesenjangan yang semakin dalam adalah dengan membuka akses sumberdaya agar masyarakat mendapatkan iklim berusaha yang lebih baik serta akses pada produk produk investasi untuk mendorong percepatan pembangunan ekonomi.

Sarana investasi yang inklusif membuat segala lapisan masyarakat dapat berinvestasi secara aman dan “returnable” sehingga masyarakat luas akan semakin terbuka pada akses sarana pendapatan yang memadai dan pada akhirnya akan terjadi pemerataan pendapatab di berbagai lapisan," ujar Togam.

Saat ini produk investasi banyak ragam serta variasinya dan dengan kemajuan teknologi informasi semakin mempercayai akselerasi produk produk tersebut di masyarakat. Namun sayangnya percepatan ini tidak disertai dengan daya dukung literasi investasi yang memadai di masyarakat serta kurang ketatnya monitoring dan response di tingkat regulator," tegas Tongam.

Tongam melanjutkan sesi wawancara, "Hal ini terlihat dari beberapa kasus yang terjadi belakangan ini yang menimbulkan kerugian pada masyarakat dan selalu yang paling menderita adalah masyarakat berpenghasilan rendah,berhutang untuk berinvestasi dengan iming-iming tingkat pengembalian(Return) yang tidak rasional dan pada akhirnya jika investasi tersebut gagal bayar mereka akan masuk kedalam jurang kemiskinan.

Kelik Wirawan berpendapat, "Galang Kemajuan (GK) sebagai akselerator capaian ekonomi Nawacita merasa terpanggil untuk mengangkat thema ini agar para pemangku kepentingan serta masyarakat mendapatkan gambaran yang utuh berinteraksi secara langsung serta memberikan masukan apa dan bagaimana sebaiknya yang dilakukan oleh regulator,actors serta perangkat pendukungnya seperti LPS, akademisi untuk menjadikan ekosistem keuangan dan investasi di Indonesia dapat berjalan lebih baik untuk mendorong gairah masyarakat di dalam berinvestasi
GK Center menyoroti beberapa poin yang harus diperhatikan terkait pencegahab investasi palsu yaitu:,

1.Peningkatan program literasi keuangan dan investasi pada seluruh lapisan masyarakat

2.Perlunya Platform informasi yang dapat secara cepat dan tanggap dapat digunakan oleh masyarakat tentang seputar investasi.

3.Perlunyakerangka peraturan yang lebih responsive agar dapat secara cepat dan tepat diambil tindakan sebelum menjadi masalah dengan skala Nasional.

GK Center terus berkomitmen untuk mengakselerasi capaian Nawacita,mensosialisasikan capaian capaian kemajuannya serta mengawal kebijakan pemerintah dengan pendekatan edukasi pemberian informasi yang akuntabel serta memberi masukan yang kritis agar Indonesia mampu menjadi salah satu negara berkekuatan ekonomi
terbesar di dunia secara inklusif dan berkelanjutan.

Apresiasi dan terimakasih saya sampaikan kepada yth Ketua OJK Bpk Wimboh Santosa,Ibu Destri,Prof Rhenal Kasali,Bp Benny Pasaribu,Bp Harijanto,Pak Ahmad Fajar,Pak Arta Djangkar,Ibu Fransiska Sestri dan seluruh pengurus GK Center." tutup Kelik Wirawan yang saat ini menjabat Ketua Umum GK Center/Staff Ahli Khusus LHK yang juga menjabat sebagai Manajer Timnas Sepakbola U16.

Penulis    : Agung
Editor       : Wisman
« PREV
NEXT »