![]() |
Foto doc skrinews.com |
SULUT-SKRINEWS.COM, Puluhan warga yang menolak pemukimannnya di eksekusi, bertahan dengan berbagai senjata tajam, Kamis(09/11/2017), yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus , kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari Kota Bitung.
Bambu runcing menjadi senjata untuk bertahan bagi para warga saat pemukiman mereka hendak digusur
Proses eksekusi lahan tersebut sempat terjadi bersih-tegang antara warga yang enggan meninggalkan rumahnya untuk dibongkar oleh Satuan Pol PP
Ketegangan antara warga dan aparat akhirnya dapat diredam setelah pihak Kepolisian bersama TNI menyita seluruh senjata berupa benda tajam yang dipersiapkan para warga sebelumnya
Diketahui bahwa para warga sebelumnya sudah dialokasikan ke Rusun Wangurer oleh pemerintah setempat, namun mereka kembali lagi ke pemukiman lama dengan alasan bahwa mereka tidak mampu membayar iuran bulanan sewa rusun sebesar Rp.450.000/ bulan, hingga oleh pihak pengelola rusun memutuskan semua fasilitas yang disediakan untuk penghuni seperti listrik dan air bersih.
" Tinggal di rusun mereka suruh kami untuk membayar, tapi kami tidak mampu, listrik dan air tidak mereka berikan lagi, lantas kami diusir. Kami mau kemana lagi? Terpaksa kesini lagi" tutur Ibu Welmi, salah satu korban eksekusi lahan.
Termasuk pihak Kepolisian, TNI, serta Salpol PP turut disiagakan guna pengamanan dalam proses eksekusi tersebut.
" Kami tetap akan menempati lahan disini sekalipun hanya beratapkan terpal " pungkas salah satu warga (tzr)