BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

SUKA DUKA WARTAWAN SKRI DI KOTA BITUNG, DALAM MELIPUT EKSEKUSI PEMUKIMAN WARGA DI WILAYAH LAHAN KEK, DIHALANGI WARGA DENGAN BAMBU RUNCING.

Skrinews.com- Bitung, Sekitar dua ratus prosonil gabungan POLISI TNI SP3 turun melakukan eksekusi tana kawasan ekonomi khusus, diWilaya manembo nembo bitung, kelurahan tanjung merah, kecamatan matuwari. hari ini tgl: 9- 11/2017, ketika SATUAN POL PP Akan melakukan eksekusi tiba tiba  mendapatkan perlawanan yang cukup serius dari warga, sehinggah wartawan skri ikut kejar kejaran bersama aparat hanya untuk meliput atau mengambil gambar, koordinator luputan nasional Jemmy Ishak memantau langsung kegiatan wartawan skri di lokasi tersebut.

Proses eksekusi lahan tersebut sempat terjadi ketegangan antara warga dan satuan pol pp,
Warga menghadang pol pp dengan beberapa senjata tajam berupa bambu runcing batu dan katapel agar rumah mereka tidak di bongkar

Akhirnya polisi dan Tni melakukan pembershian untuk menyita senjata tajam bambu runcing yang dimilik warga, setelah itu ketegangan usai dan proses eksekusi berjalan dengan baik

Menurut pengakuan seorang bapak yang berpenduduk di wilayah tersebut' mengatakan kepada skrinews.com, kami sudah berulang kali berdiskusi dengan pemerintah kota dari 2015 yang lalu agar bisa di perhatikan nasib kami supaya diberikan tempat tinggal yang layak, tapi pembicaraan atau diskusi tidak ada solusi,

Kasihan kalau sudah begini saya dan warga lain harus tinggal dimana sedangkan makan aja kita sulit apalagi mau bangun tempat tinggal dan kalau memang ini suda jadi nasib kita, yah tidak apa apa tapi kitakan juga warga bitung? sudah bertahun tahun tinggal dan berpenduduk di sini harus nya pemerintah melihat dengan nasib kita

Ternyata diketahui  pada warga sebelumnya sudah dialokasikan oleh pemerintah ke rusun wangurer, dengan membayar biaya iuran
sebesar Rp 400.000/ bulan, itu pun sudah termasuk biaya air dan lampu, warga tidak mau tinggal di rusun dengan alasan kami tidak mampu untuk membayar iuran dengan harga empat ratus ribu rupiah perbulan.

Penulis : Jemmy Ishak
Editor    : Awd
« PREV
NEXT »