MENHUB GANDENG BNN ANTISIPASI PILOT BERNAKOBA


Semarang.31 Desember 2017
SKRINEWS. COM

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan sedang menyiapkan sistem yang akan menjadi barikade mencegah terulangnya kasus pilot yang mengonsumsi narkotika, termasuk sabu-sabu.

"Tadi pagi saya ketemu Pak Buwas. Akan membuat suatu format tertentu agar kalau mau menembak tikus, tidak membakar rumahnya semua," katanya, di Semarang, Sabtu malam (30/12), mengacu pertemuannya dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso (Buwas).

Menanggapi kembali kasus tertangkapnya pilot maskapai penerbangan yang positif mengonsumsi narkoba, Budi mengakui gejala pilot menggunakanya bukan terjadi di Indonesia saja, melainkan juga di sejumlah negara lain, yang juga menerapkan pengamatan terhadap gaya hidup (lifestyle) awak penerbangan sipil.

"Kami akan membuat satu konsep tertentu, memang pernah dilakukan di negara maju. Kami akan belajar dari negara tersebut, aplikasikan, dan lakukan satu kajian, pengamatan, dan penelitian terhadap lifestyle pilot," katanya.

Ia tidak menginginkan kasus pilot yang mengonsumsi narkoba kembali terulang, apalagi jika ternyata nanti banyak ditemukan kasus serupa akan menjadi bumerang karena tidak melakukan langkah preventif.

Oleh karena itu, Budi menegaskan perlunya membuat semacam barikade untuk mengantisipasi terjadinya kasus pilot yang mengonsumsi narkoba.

Berkaitan dengan sanksi, ia menyebutkan bagi pilot yang mengonsumsi narkoba sudah jelas hukuman (punishment) untuknya, yakni dimulai dari skorsing hingga larangan terbang yang dilakukan setelah ada pembuktian yang tidak membutuhkan waktu lama.

"Saya pikir harus secara langsung melakukan satu punishment yang sesuai dengan kesalahannya. Apabila terbukti positif menggunakan itu, maka tidak ada jalan lain, kecuali dicabut sertifikatnya sebagai penerbang," kata Direktur Utama Angkasa Pura II (AP II) periode 2015--2016 itu.

Untuk permasalahan pidana yang menjeratnya sebagai pelaku penyalahgunaan narkoba, menurut dia, tetap berjalan sesuai dengan ranahnya.

"Bagi maskapai, kami akan evaluasi bagaimana mereka melakukan pembinaan. Makanya, kami akan membuat satu konsep tertentu sebagai barikade supaya kasus serupa tidak terjadi lagi," demikian Budi Karya Sumadi.

Ia menjelaskan bahwa pilot merupakan profesi yang mulia dan memiliki tanggung jawab besar kepada penumpang, sehingga seharusnya sadar untuk selalu mawas diri dan melakukan gaya hidup yang baik, bersih dari narkoba.

Ada pun kerja sama dengan BNN meliputi pemeriksaan kuku dan rambut untuk mengidentifikasi riwayat seseorang pernah menggunakan narkoba.

"Karena lewat kuku dan rambut ini pengguna yang lama juga ketahuan, bahkan jika dia tidak melakukan pada saat itu, bisa di-warning," ungkapnya.

Kerja sama ini sebagai upaya preventif agar tidak terulang kembali awak pesawat yang kedapatan mengonsumsi narkoba dan minuman keras sebelum menjalankan tugasnya.

Sebelumnya pada awal Desember 2017, oknum pilot Lion Air JT 92 berinisial MS (48) tertangkap tangan sedang mengisap sabu. Sabu tersebut diselipkan di dompet milik MS yang dibawa dari Tangerang. MS pun diamankan di Mapolres Kupang Kota.

Editor Awd
Sumber