Di Terminal Petikemas Bitung, Alat Berat ( Crane ) Sering Mengalami Kerusakan Hingga 12 Jam

Foto: Ratusan Sopir beserta truck Kontainer yang memblokir jalan masuk Terminal Petikemas Bitung, Sulawesi Utara


WWW.SKRINEWS.COM - Bitung, Alat berat berupa pengangkut kontainer ke truck sejumlah 6 unit yang digunakan di Terminal Petikemas Bitung ( TPB ) sering mengalami kerusakan

Akibat dari seringnya mengalami kendala pada peralatan tersebut hingga mengakibatkan ratusan sopir truck kontainer pengangkut memblokir jalan masuk ke area Terminal Petikemas Bitung, Sulawesi Utara pada Senin(29/01/2018) sejak pukul 13:00 wita

Bukan hanya para sopir saja yang ikut memblokir jalan masuk ke areal terminal, para pelaku usaha jasa pengangkutan juga turut dalam aksi tersebut

Kejadian kerusakan pada peralatan di TPB sudah seringkali terjadi, hal ini tentu saja membuat para sopir dan pelaku usaha jasa pengiriman barang yang menggunakan jasa Pelindo lV menjadi geram

" Peralatan yang mereka miliki sejumlah 6 unit, namun yang beroperasi hanya 2 unit, itupun hanya 2 jam saja beroperasi dan setelah itu akan mengalami kerusakan hingga berjam-jam. Hal ini sudah berlangsung sejak tahun lalu dan berulang-ulang. Tentu saja sangat merugikan " tandas salah satu sopir

Sering rusaknya peralatan di TPB Bitung diketahui ternyata sudah berlangsung lama, ditambah lagi dengan tidak adanya perhatian dari pihak terkait  dengan kondisi yang ada sehingga oleh para pengguna usaha jasa beranggapan bahwa
pemerintah pusat seolah-olah tidak mengetahui akan keadaan tersebut

Seperti yang disampaikan oleh Safi'i " ini adalah kondisi klimaks dari para sopir dan pengguna jasa, karena setelah selama ini bertahun-tahun kami menyebut bahwa pemerintah pusat tidak menganggap disini ini ada, karena kondisi ini sudah berlangsung lama" tegasnya

Alat pengangkut kontainer ke truck atau sering disebut Crane yang sering dikeluhkan oleh para sopir dan pengguna jasa sering rusak 6 hingga 12 jam apalagi ketika mendekati hari libur nasional

"Kami melaksanakan aksi damai ini, tidak anarkis. Dengan tujuan menyampaikan aspirasi dan pendapat kami terkait dengan pelayanan di tempat ini"

Mewakili seluruh Sopir dan pengguna jasa TPB, Safi'i menyampaikan bahwa " GM Pelindo sini sebagai kepanjangan tangan dari Direktur Utama Pelindo lV yang ada di Makassar, kepanjangan tangannya dari Menteri BUMN untuk bisa memperhatikan tempat ini, dalam hal penyediaan alat yang memadai dalam rangka pelayanan di tempat ini"

Kembali ditegaskan oleh Safi'i  " jadi, apapun biaya yang diterapkan oleh pemerintah lewat BUMN, kami tidak menentangnya dan kami patuh untuk membayarnya termasuk untuk pembayaran penumpukan di tempat ini berapapun biayanya kami tetap bayar, nah kebalikan daripada itu kami mengharapkan dari pihak Pelindo lV untuk bisa menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan pekerjaan tentunya"

Jika hal ini masih terus saja dibiarkan berlangsung oleh pihak TPB Pelindo lV maka tingkat kerugian yang timbul semakin besar dari pihak sopir dan pengguna jasa akibat dari membengkaknya biaya operasional


Rep : Sur
Edtr: Tzr