Ketua BPK Menghadiri Konferensi Nasional IIA Indonesia di Bali

Jakarta - Skrinews,
Keberadaan auditor internal di Tanah Air wajib mempertahankan integritas dan memiliki kompetensi guna meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan tertentu. Bahkan peningkatan kepercayaan diri Bangsa Indonesia dengan auditor internal di masing-masing perusahaan sudah mulai bangkin karena bekerja sesuai kredibilitas dan kompeten. Jadi ini yang wajib dipertahankan.

Hal ini di ungkapkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), Prof. DR. H. Moermahadi Soerja Djanegara saat membuka acara Konferensi Nasional IIA Indonesia di Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (29/8).

Dijelaskannya, pada era digital saat ini, para auditor internal harus memiliki wawasan yang luas dan mampu memanfaatkan teknologi termuktahir saat ini dalam melakukan auditnya, sehingga para pelaku usaha juga terus berinovasi untuk meningkatkan gagasan mereka.

"Dengan adanya auditor yang akuntabilitas dan diperkuat teknologi yang baik, membawa dampak positif terhadap terwujudnya pemerintahan yang baik (good government) pula," tegasnya.

Lanjutnya, apabila para auditor ini tidak mampu meningkatkan kualitas dirinya, maka dikhawatirkan tidak berfungsi sebagai mana mestinya, sehingga hal ini harus dibangun dengan baik secara berkesinambungan.

"Kredibilitas para auditor internal ini, diakuinya, perlu ditingkatkan kompetensinya mengingat dampak standar INTOSA GOV 9150 tentang "coordination and corporation between supreme audit institutions and internal auditors in the public sector". Dimana saat ini di Indonesia sudah banyak auditor yang kompeten, terbaik dan kredibel dan saya berharap para auditor ini ikut mendukung pembangunan negara Tanah Air," pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Institut Auditor Internal (IIA) Indonesia menambahkan, di Indonesia ada sekitar 30 ribu lebih auditor dan yang menjadi anggota kami kurang dari 3.000 orang. Dari jumlah itu yang baru tersertifikasi sekitar 250 orang.

"Namun para auditor ini rata-rata sudah mengikuti tuntutan zaman dan ke depan akan diupayakan ikut sertifikasi," ujarnya.

Menurutnya, kedepannya IIA Indonesia akan melakukan transformasi untuk proses sertifikasi akan dilakukan secara bertahap yang akan dibantu dengan sukarela oleh IIA Indonesia dan dukungan pihak terkait lainnya.

"Kedepan kami membuat soal-soal terjemahan yang diharapkan banyak orang yang bisa menyerap ilmu ini dan mengikuti standar dan menjadi profesional maupu bersertifikasi internasional," imbuhnya. (Red). (Sumber foto Antara).