Informasi dari warga sertifikat Prona sudah diurus sejak 2016, namun belum diterimah warga hingga september 2018 ini.
Salah seorang warga yang sering di sapa (Ta No'u) menuturkan sudah dua tahun warga menunggu diberikannya sertifikat, padahal semua pensyaratan sudah kami penuhi.
Bahkan warga sudah membayar uang pengurusan sertifikat Prona sebesar Rp.250.00 kepada pemerintahan Desa sebelumnya Yakni Bpk Erwan Djibu (X) Kepala Desa.
"Padahal kami sudah mengurusnya dan sudah menyetor uang sebesar 250 ribu untuk keperluan adminidtrasi dari tahun 2016, dan sampai saat ini kami belum mendapatkan sertifikat." Ungkapnya
Saat ini sekitar 165 orang yang belum menerimah sertifikat Prona tersebut. Bahkan tidak segan-segan sebahagian masyarakat memberanikan diri mendatangi kantor Desa untuk menanyakan bahkan mendesak Pemerintah Desa yang saat ini Dijabat Oleh Ruis Adam (Kepala Desa).
Sementara pemerintah Desa saat dikonfirmasi pihak Media, Ruis Adam (Kepala Desa) mengatakan, belum mengetahui kejelasan berapa orang yang sudah menyetor uang dan yang belum menerimah sertifikat Prona tersebut.
"Yang jelas saya selaku Pemerintah Desa menyayangkan persoalan ini dan pastinya akan berusaha mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya, tetapi dengan catatan saya hanya akan membantu menggali informasi terkait persoalan ini." Ungkapnya
Karena kata Ruis, yang tahu persis kepengurusan sertifikat tersebut adalah Pemerintahan yang lama, kami tidak tahu menahu berapa orang yang telah menyetor uang dan yang belum, karena Arsip saja kami tak punya. Ungkapnya
"Informasi dari Badan Pertanahan Nasional BPN Kab. Boalemo yang kami terimah saat ini bahwa mana tanah yang belum dikeluarkannya sertifikat Prona tersebut masih bermasalah karena sebahagian tanah belum memiliki surat X dari HGU sebelumnya. Tutup Ruis Adam
Abdul Majid Rahman (AMR)
Kabiro SkriNews Boalemo
