Salah satu anggota DPRD Kab. Boalemo Aswan Djamaludin dari ALEG PKS, akhirnya angkat bicara soal konser ini, menurutnya Pemda Boalemo tidak ber perasaan
"Saat ini banyak saudara-saudara kita yang ada di Palu sedang ditimpa bencana Gempa dan tsunami, olehnya saya merasa keberatan terhadap pemda boalemo yang hanya justru mempertontonkan euforia semacam tak perduli dengan mereka yang tertimpa bencana.
untuk itu saya selaku legislatif Kab.Boalemo sangat menyesali keputusan pemda pada peringatan ulang tahun Daerah hanya akan akan mengadakan konser yang kesannya negatif itu, apapun alasannya saya keberatan serta menolak keras, karena banyak keluarga kita yang ada dipalu saat ini sedang berduka.
Seharusnya Pemda membuat acara-acara religi seperti dzikir akbar untuk sama-sama mendo'akan mereka yang saat ini sangat membutuhkan Do'a dan bantuan dari kita semua". Tegas aswan
"Apalagi Daerah kita ini kan memiliki semboyan 'Boalemo Damai Bertasbih' bahkan serambi madinah, seharusnya ini sebagai cermin untuk kita berkaca menuju kebaikan, tunjukan kepada dunia kalau kita adalah daerah bertasbih. Bukan malah mengundang artis yang memiliki Goyangan itik itu sementara saudara kita di palu sedang berduka, dimana hati nurani pemda.
jika konser ini tetap dilanjutkan, maka saya menyimpulkan bahwa pemda boalemo tidak punya hati nurani dan kemanusiaan, intinya saya menolak keras konser itu." Tutup Aswan
Saat dihubungi Via selullar Dadang Moridu ketua panitia Konser menuturkan akan mempertimbangkan kembali acara 'konser' pada perayaan HUT Boalemo ke 19 tersebut.
"Kami selaku panitia pelaksana akan melakukan meeting 'musyawarah' kembali .terkait hal ini, dikarenakan beberapa pertimbangan. Kami juga mengerti" pungkas Dadang
Maman AA
