BUPATI INTAN JAYA NATALIS TABUNI S,S, M.Si BERGERAK CEPAT MENDAMAIKAN KONFLIK DUA KELOMPOK BERTIKAI

Intan Jaya, SKRINEWS

Konflik antara dua kelompok warga terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Diketahui konflik tersebut melibatkan dua kampung yaitu kampung Bilogai Distrik Sugapa dengan Kampung Bilai Distrik Homeo. Jajaran pemerintah Daerah Kabupaten Intan Jaya bergerak cepat menengahi dan mendamaikan konflik Perang Saudara tersebut.

Dengan menggunakan helikopter, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, S.S, M.Si berangkat bersama Frokopimda Kabupaten Inta Jaya menuju lokasi perang saudara. Menggunakan Helikopter untuk mempercepat waktu sampai di Kampung Bilai, Sebab untuk menuju lokasi konflik saudara yang cukup sulit, dan medan berbukit, dibutuhkan waktu lebih dari 3 jam bila melalui jalan darat dari Sugapa ibu kota Kabupaten Intan Jaya dan 15 jam dari Nabire.

Rombongan berangkat dari Bandara Nabire, Senin (29/10/2018) sekitar pukul 9.20 WIT dan tiba di Kampung Bilai kurang lebih 50 menit kemudian.

Sesampai di tempat kejadian perkara atau konflik, rombangan Bupati Intan Jaya langsung berdialog dan mediasi dengan masyarakat yang bertikai dari Kubu keluarga Belau dari Kampung Bilogai dan kelurga belau kampung Bilai.

Sebelumnya diketahui, pertikaian dipicu masalah pemerkosaan yang dilakukan oleh Olinus Belau keluarga wilem Belau dari bilai terhadap Berta Sondegau, istri dari Jacob Belau dari Bilogai.

Dalam Mediasi antara Frokopimda selaku penengah Konflik Horizontal dengan warga, terungkap bahwa pihak korban pemerkosaan sudah meminta agar pihak pelaku segera membayar kulit Bia dan denda, serta mengembalikan perempuan yang diperkosa dan dilarikan kampung bilai agar dikembalikan kepada suaminya sah atau suami pertamanya.

“Tetapi dari pihak pelaku mengulur-ulur waktu permintaan denda, sehingga terjadi perang saudara. Dan sekarang di hadapan Bupati dan dihadapan Frokopimda sebagai saksi kami sudah lepas tali busur panah sebagai tanda berhenti perang dan tidak mau perang lagi,” kata perwakilan keluarga korban.

Mendengar hal tersebut, pihak pelaku pun menarik nafas lega dan berjanji akan segera membayar denda secara adat Budaya setempat.

“Kami juga sudah melepas busur panah, tapi untuk pembayaran denda dan kulit Bia, kami akan minta waktu paling lama sampai hari Rabu akan dibayarkan", kata pihak pelaku.

Menanggapi pernyataan kedua belah pihak yang bertikai, "Bupati Natalis Tabuni mengatakan bahwa dirinya juga Anak adat jadi saya juga secara pribadi akan sedikit menyumbang uang untuk masalah pembayaran denda ini karena saya juga bagian dari kelurga belau, karena Marga belau ada di 3 wilayah yaitu kelurga belau yang tinggal di Bilogai, Bilai dan di kampung Hondae Distri Hitadipa Kab.Intan Jaya", tuturnya.

"Sedangkan untuk korban yang sudah terkena panah akibat perang dari kedua belah pihak akan dikirim ke rumah sakit Timika dan Nabire, dan akan dibantu Biaya pengobatanya di tanggung oleh Pemerintah Kabupaten Intan Jaya untuk biaya pengobatannya,” kata Bupati.

Korban terkena panah di pihak keluarga belau yang ada 7 orang, semuanya ringan dan sebagian korban terkena luka panah dibagian kaki dan tangan dan saat ini semuanya sudah di larikan evakuasi ke Nabire untuk penanganan medis lebih lanjut. Sedangkan korban di pihak keluarga belau dari Bilogai ada 8 orang terkena panah, 6 di antaranya luka ringan dan 2 dikabarkan luka berat, 4 korban sudah diberangkatkan ke RS Timika untuk penanganan lebih lanjut serta selebihnya di bilogaj karena ringan.

Dalam perundingan perdamaian perang saudara yang berakhir sekitar pukul 14.40 WIT  ini, turut serta dalam rombongan Frokopimda antara lain Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, Ketua DPRD Kabupaten Intan Jaya Melianus Duwitau, Dandim 1705 Paniai-Nabire Jerry Sitinjak, L.O Polres paniai, Intan Jaya, Sekwan Kab. Intan Jaya, Kadis P&P, Pasi Intel Dim 1705 PN, Kabag Humas Kab. Intan Jaya, dan Kepala Distrik Homeo, Pastor Paroki Bilai, Tokoh Masyarakat, Kapolsek sugapa, Dandramil sugapa, Dandramil Homeo, Kapolsek Sugapa, kapolsek Homeo, Pabung koramil Intan Jaya.

Senin: Tanggal 29 oktober 2018

Laporan : Humas Bupati Intan Jaya

Penulis: Rahman Kaperwil Papua Papua Barat