Tanah Datar 30 oktober 2018
Skrinews.com Tanah Datar, pramugari Lion Air JT610 yang tenggelam di lautan Karawang bersama kru dan seluruh penumpang adalah salah orang warga kenagarian tanjung kecamatan sungayang,yang juga satu kampung dangan Maidil salah seorang kepala koordinator wilayah sumatra malaysia media Skrinews.
Di mata orang kampungnya, tepatnya di jorong Balai Tabuah, kenagarianTanjuang Sungayang, Tanah Datar, Mery yang akrab disapa ternyata dikenal sebagai anak gadis semata wayang yang menjadi tulang punggung bagi keluarganya.
Dulu, Mery ini sewaktu sekolah, harus pulang kampung dengan alasan usaha bapak dan ibunya bangkrut. Dan saat ada peluang untuk penerimaan pramugari, dia ikut untuk mendaftar dan Lalu diterima. Akhirnya Mery memboyong ibu dan bapaknya untuk kembali ke Jakarta.
Obrolan hangat yang ada di “kedai kedai” di Jorong Balai Tabuah, Nagari Tanjung Sungayang, Kecamatan Sungayang sampai saat ini masih menjadi buah tentang jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Karena dalam pesawat tersebut salah satu awak kabinnya adalah anak kemenakan mereka, yaitunya Mery Yulyanda.
Meski Mery besar dan tumbuh di kota Jakarta, namun ia pernah mengenyam pendidikan di tanah kelahiran kedua orang tuanya, Keberadaan Mery di kampung halamannya pun memberikan kesan positif bagi warga Jorong Balai Tabuah kenagarian tanjung sungayang.
” Mery Yulyanda lahir di Jakarta dari pasangan Yulmahdi dan Aida. Kedua orang tua Mery berprofesi sebagai pedagang di ibu kota,” ucap Face Andrief selaku Walinagari Tanjung Sungayang.
"Face " Walinagari juga mengatakan, sekitar tahun 2012 Mery bersama keluarganya pulang dari Jakarta ke kampung halamannya, kepulangan keluarga Mery ini karena masalah ekonomi, yang mana saat itu ayahanda Mery sempat bangkrut dalam usaha dagangnya.
" Face " Wali Nagari tanjung juga menambahkan, saat Mery diterima bekerja sebagai pramugari, orang tuanyapun pernah datang kepada dirinya untuk meminta pendapat. Berbagai pertimbanganpun diberikan kepada orang tuanya.
Orang tua mery kalo ada apa apa selalu datang ke saya. Dan saya selalu memberikan pertimbangan, dan memikirkannya secara matang, karena Mery merupakan putri semata wayang,” ucapnya.
( Maidil )
Skrinews.com Tanah Datar, pramugari Lion Air JT610 yang tenggelam di lautan Karawang bersama kru dan seluruh penumpang adalah salah orang warga kenagarian tanjung kecamatan sungayang,yang juga satu kampung dangan Maidil salah seorang kepala koordinator wilayah sumatra malaysia media Skrinews.
Di mata orang kampungnya, tepatnya di jorong Balai Tabuah, kenagarianTanjuang Sungayang, Tanah Datar, Mery yang akrab disapa ternyata dikenal sebagai anak gadis semata wayang yang menjadi tulang punggung bagi keluarganya.
Dulu, Mery ini sewaktu sekolah, harus pulang kampung dengan alasan usaha bapak dan ibunya bangkrut. Dan saat ada peluang untuk penerimaan pramugari, dia ikut untuk mendaftar dan Lalu diterima. Akhirnya Mery memboyong ibu dan bapaknya untuk kembali ke Jakarta.
Obrolan hangat yang ada di “kedai kedai” di Jorong Balai Tabuah, Nagari Tanjung Sungayang, Kecamatan Sungayang sampai saat ini masih menjadi buah tentang jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Karena dalam pesawat tersebut salah satu awak kabinnya adalah anak kemenakan mereka, yaitunya Mery Yulyanda.
Meski Mery besar dan tumbuh di kota Jakarta, namun ia pernah mengenyam pendidikan di tanah kelahiran kedua orang tuanya, Keberadaan Mery di kampung halamannya pun memberikan kesan positif bagi warga Jorong Balai Tabuah kenagarian tanjung sungayang.
” Mery Yulyanda lahir di Jakarta dari pasangan Yulmahdi dan Aida. Kedua orang tua Mery berprofesi sebagai pedagang di ibu kota,” ucap Face Andrief selaku Walinagari Tanjung Sungayang.
"Face " Walinagari juga mengatakan, sekitar tahun 2012 Mery bersama keluarganya pulang dari Jakarta ke kampung halamannya, kepulangan keluarga Mery ini karena masalah ekonomi, yang mana saat itu ayahanda Mery sempat bangkrut dalam usaha dagangnya.
" Face " Wali Nagari tanjung juga menambahkan, saat Mery diterima bekerja sebagai pramugari, orang tuanyapun pernah datang kepada dirinya untuk meminta pendapat. Berbagai pertimbanganpun diberikan kepada orang tuanya.
Orang tua mery kalo ada apa apa selalu datang ke saya. Dan saya selalu memberikan pertimbangan, dan memikirkannya secara matang, karena Mery merupakan putri semata wayang,” ucapnya.
( Maidil )