BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Dinas Kominfo Pemkab Blitar Gelar Bimtek Penyusunan Data Spasial Guna Mendorong Kemajuan Pembangunan

Blitar skrinews, – Bupati Blitar Rijanto memberikan perhatian besar pada akurasi data. Menurutnya penyajian data yang akurat memberikan peranan yang besar pada proses pembangunan. Hal itu disampaikan Rijanto saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam rangka Urgensi Data Sebagai Pendukung Kebijakan dan Penyusunan Data Spasial, di ruang rapat Candi Sawentan, Kantor Bupati Blitar, Kanigoro, Selasa (4/12/2018).

Kegiatan Bimtek digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Blitar itu diikuti seluruh kepala OPD dan Camat se-Kabupaten Blitar serta Pengelola data seluruh OPD dan Kecamatan se Kabupaten Blitar. Hadir sebagai sebagai narasumber, Kepala Dinas Kominfo Pemkab Blitar, Eko Susanto dan Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar, Sunaryo.

Rijanto mengatakan peran data dan informasi merupakan gambaran yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan arah maupun kebijakan pembangunan yang diharapkan. Pola perencanaan yang tepat sasaran dan sistem pengawasan yang baik merupakan langkah yang tepat untuk menggerakkan roda pembangunan.

“Hal tersebut akan sangat mungkin terealisasi jika data dan informasi dijadikan sebagai ujung tombak serta dijadikan parameter untuk merencanakan pembangunan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang,” ucap Rijanto.

Ditegaskan, dalam konteks pembangunan yang  akuntabel, akurasi dan validitas data mutlak diperlukan. Untuk itu dalam mewujudkan pembangunan yang  baik, akuntabel dan berkesinambungan  sesuai dengan cita-cita dan harapan masyarakat Indonesia dan Kabupaten Blitar khususnya,   maka  perlu “satu data” dalam pembangunan. Satu  data ini, lanjut bupati, sangat penting karena data akan menjadi  dasar dan bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil suatu keputusan/kebijakan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Satu Data Indonesia.

“Kalau kita melihat pembangunan secara lokal atau  daerah, sebenarnya  banyak hal yang menjadikan satu data pembangunan itu  sangat penting. Di antaranya adanya indikator kinerja pembangunan yang harus ditunjang oleh kepastian data dan informasi, dan keinginan untuk meningkatkan  kualitas perencanaan melalui penyediaan basis data yang handal dan akurat, serta  jaminan ketersediaan data sektoral,” tambahnya.

Bupati menambahkan, Pemkab Blitar telah melakukan sejumlah upaya untuk membangun data statistik daerah. Salah satunya yaitu dengan menjalin kerja sama / MoU dengan instansi vertikal penyedia data statistik secara makro yaitu BPS Kabupaten Blitar.  Melalui  kerja sama ini diharapkan tujuan penyusunan satu data ini dapat terwujud sehingga dapat mendukung program – program Pemerintah Daerah untuk mewujudkan “Masyarakat Blitar Lebih Sejahtera Maju dan Berdaya Saing”.

Lanjut Bupati , perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini dan terus didorong oleh inovasi di bidang penyajian data dan informasi, menjadikan data dan informasi bukan lagi sebagai pelengkap bagi  instansi pemerintah. Khususnya dalam menjalankan aktivitasnya. Namun informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang bisa menentukan arah kebijakan dan perencanaan pembangunan.

Untuk merealisasikan hal tersebut tentunya dibutuhkan data yang lengkap berupa data dan informasi multi sektoral yang bisa didapat baik dari internal dinas, maupum peran stakeholder dan masyarakat. “Perkembangan teknologi informasi seperti computer, gadget serta aplikasi pendukungnya merupakan faktor penunjang cepatnya penyebaran informasi yang bisa dimanfaatkan baik oleh instansi pemerintah sendiri maupun oleh masyarakat luas pada umumnya. Peranan ini akan menjadi sangat penting terutama apabila teknologi informasi digunakan dalam pengolahan data sebagai dasar perencanaan sampai pengambilan kebijakan. Untuk itu penyediaan data yang valid, akurat dan berkesinambungan mutlak dibutuhkan,” tandas Bupati yang dikenal peduli dan dekat dengan rakyat.

Di akhir sambutannya Rijanto mengajak seluruh ASN di jajaran Pemkab Blitar untuk bekerja keras dan menyajikan data yang berkualitas untuk pembangunan Kabupaten Blitar ke depan. Bupati juga mengajak seluruh OPD untuk membangun dan meningkatkan peran data yang lebih baik, untuk pembangunan Kabupaten Blitar khususnya yang lebih bermanfaat.

“Sudah kita pahami bersama bahwa data itu mahal, tapi jauh lebih mahal membangun tanpa data. Pemahaman ini yang masih perlu kita tanamkan kepada diri kita sebagai Aparatur Sipil Negara. Mari kita tunjukkan bahwa kita sudah bekerja bersama secara nyata, secara profesional, berintegritas, dan amanah, menyediakan data berkualitas,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Pemkab Blitar, Eko Susanto, di kesempatan ini menyampaikan bahwa bagi Pemerintah Daerah data  memiliki fungsi  yang sangat strategis. Selain sebagai dasar suatu perencanaan dan membuat keputusan, data juga sebagai alat pengendali dan evaluasi terhadap pelaksanaan suatu kegiatan.

“Peran data dan informasi merupakan gambaran yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan arah maupun kebijakan pembangunan yang diharapkan. Pola perencanaan yang tepat sasaran dan sistem pengawasan yang baik merupakan langkah yang tepat untuk menggerakkan roda pembangunan. Hal tersebut akan sangat mungkin terealisasi jika data dan informasi dijadikan sebagai ujung tombak serta dijadikan parameter untuk merencanakan pembangunan baik jangka pendek, menengah maupun panjang,” paparnya.

Dikatakan, di era teknologi informasi yang sangat berkembang saat ini bahwa data bukan lagi menjadi sebuah pelengkap, namun telah menjadi sebuah kebutuhan. Berbagai inovasi di bidang penyajian data dan informasi telah banyak dilakukan baik oleh instansi maupun praktisi.

Bagi pemerintah daerah, lanjut Eko, kebutuhan akan data dapat digunakan sebagai arah kebijakan dan perencanaan pembangunan. Untuk merealisasikan hal tersebut tentunya dibutuhkan data yang lengkap berupa data dan informasi multi sektoral serta data berbasis lokasi atau data spasial yang saat ini sedang dikembangkan Pemkab Blitar.

Menurutnya, dengan data berbasis lokasi  bisa menggabungkan berbagai jenis data pada satu titik tertentu yang ada di wilayah, menghubungkannya, menganalisanya, hingga memetakan hasilnya. Data yang diolah oleh sistem  adalah data spasial yakni data yang berorientasi pada geografis dan  mempunyai koordinat tertentu. "Pentingya data spasial, kita akan tahu data peternakan dimana saja, produksinya berapa kita jadi tahu. Data spasial akan memudahkan kita dalam update data dan monitoring. Sehingga nanti pembinaan kepada masyarakat akan mudah, semisal bagi peternak yang populasinya kecil akan kita bantu,” jelasnya.

Kecenderungan tren saat ini, kata Eko, kebanyakan pemberitaan di Blitar masih didominasi berita-berita negatif seperti berita kasus dan kriminal. Oleh sebab itu dia mengajak seluruh OPD untuk setiap hari membuat konten berita-berita positif sebagai bagian dari marketing dalam mengajak investor dan wisatawan agar datang ke  Kabupaten Blitar.

“Berita-berita positif itu penting untuk mempromosikan Kabupaten Blitar. Coba sekarang searching di internet dengan kata Blitar, yang muncul mayoritas adalah berita negatif. Kita harus merubahnya, sekarang ini OPD kan sudah ada PPID, sudah dikonsep semua, seluruh OPD sampai dengan desa bisa dikirim dan akan kita tayangkan sebagai berita positif. Sebenarnya seluruh elemen di Kabupaten Blitar ini bergerak ke arah positif, antara positif dan negative sebenarnya banyak positifnya, namun minim publikasi,” tuntasnya.



Cristian
« PREV
NEXT »