Waingapu-Sumba Timur- Skrinews,
Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena memaafkan sekelompok orang yang membakar balihonya saat berdemo di kantor DPDII Partai Golkar Waingapu Kabupaten Sumba Timur pada Rabu, 9 Januari 2019 kemarin. Demikian diungkapkan oleh Ketua DPD I Partai Golkar ini ketika dihubungi media telawat telepon.
Melki Laka Lena menjelaskan dirinya sudah maafkan sehingga semua kembali ke mekanisme dan aturan main yang berlaku.
Kisruh ini merupakan akibat adanya SK pemberhentian sementara Gideon Bili Yora (GBY) ketua DPD II Sumba Timur yang juga merupakan bupati Sumba Timur saat ini. Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan memaafkan pelaku, walau sebenarnya banyak pihak yang mendorong untuk diproses hukum dan proses organisasi segera berjalan di Kabupaten Sumba Timur.
“Tidak boleh emosional dan harus kepala dingin terhadap respon dinamika semacam ini. Berbagai jalur di DPD PG NTT dan para senior terus berkomunikasi ke pak Gideon, pak Palulu dan berbagai pihak untuk mendorong proses organisasi berjalan normal dan tidak perlu emosional ungnkapnya.
Lebih lanjut Melki Laka Lena menjelaskan Gideon adalah senior Golkar dan kami yakin dirinya dewasa dan matang untuk lalui semua proses ini dalam mekanisme dan aturan main organisasi. SK di tangan PLT yang segera ke Sumba Timur bersama beberapa senior untuk merapikan Golkar Sumba Timur.
“Proses PLT tetap jalan seperti biasa dan respon ke Mahkamah Partai tetap tidak halangi proses PLT di Sumba Timur tuturnya lebih lanjut.
Seperti diketahui sekelompok orang yang terdiri atas simpatisan, Kader dan Pengurus Golkar Sumba Timur melakukan aksi simpatik untuk GBY yang digelar didepan kantor DPD II partai Golkar Sumba Timur pada tanggal Rabu, 9 Januari 2019 mulai dari jam 15.00 Wita.
Kegiatan yang bertagline GBY tidak sendiri ini berawal dari aksi tanda tangan penolakan SK yang dikeluarkan DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur yang memuat tentang pemberhentian sementara Ketua dan Sekretaris DPD II Partai Golkar Kabupaten Sumba Timur.
Pantauan media aksi simpatik ini berjalan cukup panas hingga terjadi pencoretan spanduk Melki Laka Lena selain itu juga sepanjang trotoar dinyalakan lilin dan berakhir dengan pembakaran Spanduk Melki Laka Lena. (OT),--
