Panggung Sirkus "Raja Bloon"
suaraindonesia1
-
1/04/2019 04:59:00 PM
(Opini)
Skrinews.com _
Sebelumnya saya ingin mengajak Anda berkeliaran serta menganalisis studi kasus. Oh, iya, sori. Bukan kasus maksud saya, sebab kasusnya penganiayaan masih kabur. Maksud saya menganalisis sebuah watak dan perilaku Seorang Raja di Negeri BLOON yang gemar bermain Sirkus.
•••
Sebelumnya: semua nama tokoh, daerah hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, daerah dan sikap bejatnya mohon dimaafkan. Kalau, toh, Anda tetap merasa. Jangan dilaporkan ke pihak yang berwajib. Terimakasih atas kedunguan Anda!
•••
Daerah BLOON nasibnya begitu tragis. Sangat disayangkan, Daerah yang baru beranjak remaja ini disuguhkan dengan pelbagai macam masalah sosial. Dari soal kultur politik yang semrawut, masyarakat tidak mendapat jaminan kesejahteraan, sumber daya manusia lemah, berpikir dan bergerak dibatasi, hingga mendapatkan pemimpin yang berlatar belakang pembunuh. Sebuah bentuk kecelakaan, bukan? Saya akan lebih spesifik membahas soal pemimpin dulu. Karena menurut saya, gejala apapun yang terjadi di Daerah itu, kalau pemimpinnya berpendidikan dan santun, tentu secara sendirinya gejala sosial lainya akan teratasi secara perlahan-lahan.
Soal pemimpin pembunuh tadi, sebaiknya Anda perlu tahu dulu apa motif saya mengatakan dia berlatar belakang pembunuh. Supaya tidak ada dusta di antara kita, eeeeaaa.
1. Sebelum menjadi pemimpin, dia pernah menorehkan sejarah kelam. Dia pernah memukul salah satu masyarakat di tempatnya. Selang berapa Minggu dari kejadian itu, korban yang dipukul tadi meninggal dunia. Konon katanya, selain sikap tempramen yang menempel padanya, dia juga semacam penganggum ilmu hitam. (Wow! sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang manusia, sebab dalam hal ini keyakinan atas Tuhannya tidak ada lagi!). Dia kerap memelihara jin agar hidup bersamanya. Makanya tidak heran setiap orang yang sempat dipukuli, beratnya; meninggal, rendahnya; sakit yang berlangsung lama.
2. Pihak berwajib telah menetapkan dia sebagai tersangka baru-baru ini. Hanya saja hal itu tidak di publikasikan. Selain menjaga citra dia sebagai pemimpin, tentu pihak berwajib cari aman dan nyaman dengan cara menggunakan dia sebagai ATM (Alat Tangkap Menangkap)
Oke. Kembali ke perkara awal. Pemimpin atau penguasa tidak patut menggunakan kekuasaan untuk menipu rakyat. Apalagi penipuan itu dengan landasan regulasi dan citra diri. Maksud saya, jadi pemimpin itu harus apa adanya. Harus mengakui kekurangan. Jangan menggunakan kekuasaan dengan membohongi rakyat. Pemimpin BLOON itu telah mengakali rakyatnya dari semua lini. Bahkan dalam wilayah pendidikan saja menjadi incaran manipulasi olehnya. Media, dan alat pendukung pemerintah pun menyambut kebohongan pemimpin BLOON itu dengan antusias. Itupun antusias muncul karena ada instruksi di sana. Ya ampun, bagaimana bisa rakyatnya tidak menjadi penipu? Wong pemimpinnya penipu kelas kakap.
Kebohongan secara masal oleh pemerintah dalam wilayah pendidikan sangat fatal dan berobat buruk kepada para pelajar. Anda tahu, karena supaya terlihat berpendidikan di mata masyarakat, juga mencari citra baik di mata masyarakat, beliau (Pemimpin BLOON) “lebih sopan” mengikuti kuliah kerja lapangan (KKLP) di salah satu kampus swasta. Aduh. Saya akan sederhanakan.
Beliau mengikuti program wajib kampus yang tiap tahun dilakukan oleh pihak kampus. Dan sasarannya adalah semester akhir. Menurut informasi, beliau ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum di kampus swasta itu. Nah, letak kebohongannya adalah;
1. bagaimana mungkin beliau menjadi mahasiswa sementara ijazah akhir studi SMA-sederajat tidak jelas adanya. Lantas dia kuliah menggunakan ijazah apa?
2. Untuk mengikat kuliah kerja lapangan itu, memiliki persyaratan berupa nilai yang memadai. Untuk menunjang nilai tersebut, tentu dengan cara aktif kuliah, tugas dibuat (apabila ada). Kalau seperti beliau yang jarang menetap di Daerah, yang sukanya keluyuran tidak jelas begitu mana bisa mematuhi prosedur itu?
3. Kalau pun kelas karyawan yang menjadi alasannya, lebih tidak rasional. Kelas karyawan setahu saya jadwal kuliahnya hanya di hari Jumat, Sabtu, Minggu. Atau paling tidak, kelas karyawan memiliki jadwal kuliah di malam hari. Lah, bagaimana mungkin selama per semester beliau bisa aktif masuk kelas, sementara jadwal di hari libur itu digunakannya untuk mencari solusi masalah yang dialaminya, membuka acara-acara seremonial, dan bersemedi dikala waktu senggang.
4. Kuliah kerja lapangan ditempatkan di desa-desa yang telah ditentukan oleh pihak akademik kampus. KKLP pun membutuhkan waktu yang lama. Bisa jadi 2 Minggu, atau sampai 2 bulan. Lah, beliau ini, kan sibuk. Bagaimana mungkin mengikuti prosesnya. Mungkin hanya pengambilan sampel saja, agar terlihat beliau meskipun Pemimpin tetap harus berpendidikan. Hhiiu, pendidikan otakmu!
Ini kan dengan jelas penipuan!
Parahnya, Media membantu penipuan itu, pula. Bukan hanya media saja. Bahkan kaum akademisi yang seharusnya menjadi penengah dalam urusan pendidikan, justru membantu penipuan ini terjadi. Lantas, apakah ini yang perlu kita sapa dengan pemimpin? Pemimpin yang latar pendidikan tidak jelas dan suka keroyok masyarakatnya dengan penipuan.
Pemimpin seperti itu boleh masuk keranjang SAMPAH. Jika anda setuju!
Baiklah, ada baikanya untuk sementara saya akhiri coretan ini dan marilah kita nikmati secangkir kopi dengan penuh kedunguan.
Penulis; adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengalami kesulitan dalam proses pemindahan tali "Toga"
(TKM 08)
Postingan Populer
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Telah terjadi musibah kebakaran yang menimpa warga desa Mali iha kecamatan Kodi Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tengg...
-
Salah satu penerima manfaat RLH 2023 hingga 2024 haknya belum diberikan oleh pemerintah desa waitaru SBD - SuaraIndonesia1.Com, Kementerian ...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com--Tak Terima Namanya Dicatut Dan Dipalsukan Tanda Tangannya 2 (dua) Warga Desa Bandar Setia Dusun Karang R...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com- Terkait Pemberitaan Pemalsuan Tanda Tangan 2 (dua) Warga Bandar Setia Dusun Karang Rejo Yang Berinisial S...
-
Nasional-Skrinews.Com.Bitung. Seiring terjadi Kejadian perkelahian antar kampung tinombala atas dan bawah, kecamatan maesa, kelurahan p...
-
GOWA - JAKARTA | SKRINEWS. COM/ Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan, "Alumni dari SMA Salis angkatan 85 Sung...
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Program pemasangan meteran listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu di Desa WeeKabala, Kecamatan Loura Sumba Bar...