Home
Nusa Tenggara
Politisasi Demokrasi, Politik Pemecah Keharmonisan Rakyat
Politisasi Demokrasi, Politik Pemecah Keharmonisan Rakyat
suaraindonesia1
-
1/06/2019 01:52:00 PM
Oleh:Muh.Akbar Umbu Nay.SH
Sumba Barat Skrinews, Salam demokrasi cerdas.
Secara global seluruh masyarakat indonesia telah memasuki tahun politiik.Khususnya masyarakat di pulau sumba saat ini mengalami situasi sosial,politik dan hukum yang sangat dilematis atas problematika yang ada.Secara internal, mentalitas masyarakat sumba sangat terombang- ambing atas issue yang di bangun oleh para politikus.Issue Ekonomi,Hukum,Sosial, Infastruktur dan Bahkan Agama serta ras terlibat, maka pantas tahun politik ini desibut politik pemecah keharmonisan rakyat.Jika ia berangkat dari suatu golongan atau ideologi maka kekuasaannya hanya dan untuk di prioritaskan pada seideologi atau seummatnya,bukan untuk semua golongan.
Wajar dalam berpolitik mengeluarkam gagasan-gagasan,visi-misi penjinak rakyak.Bukan karena kerakusan kekuasaan jabatan sehingga politik yang tidak mendidik atau mencerdaskan diterapkan dan disampaikan kepada rakyat (memfitnah dan berprasangka buruk). Kebanyakan elit politik yang pluralistik cenderung anarkis, serta otoriter dalam mengeruk kesempatan dan méngkait kekuasaan menjadi faktor penghambat bagi pemulihan yang ada.
Kegagalan tersebut biasanya di tandai dengan percekcokan antar elit kekuasaan,baik antara eksekutif, legislatif dan maupun antar partai politik itu sendiri di saat berkontestasi.
Pesta demokrasi yang seharusnya menjadi pelajaran dan pengalaman demi kepentingan umum mala hanya bersifat tambal sulam,menjadikan manusia setengah hati.
Eksekutif dan legislatif lebih mengedepankan kepentingan ideologi partai, perut dibawah perut, dan bahkan syahwat politik mengorbankan kepentingan umum (nasib rakyat),demi kepentingan tersebut. Paska pesta demokrasi, hubungan masyarakat masih saja terpecah bela, sama lainnya tidak dewasa dalam berpolitik dan anehnya mereka yang duduk di bangku kekuasan berdiri menari sambil tertawa melihat rakyat yang gaduh.
Sebagai masyarakat pemilih yang cerdas jangan mudah terbawah issue yang memecah keharmonisan rakyat. Anggota calon legislatif dan team sukses berkampenye menjatuh atau merendahkan lawan politiknya maka tidak perluh untuk di hormat dan katakan bapak / ibu tidak pantas meliki jabatan. Pemilih yang cerdas bisa menela’ah dari priode kepriode tentang produktifitas DPRD, mengenai hukum, ekonomi,sosial dan pendidikan yang sangat lemah di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan lebih mengedepankan kepentingan internasional dan nasional ketimbang lokal.Seringkali hal tersebut di katakan untuk kepentingan negara agar terlihat di rakyat mereka sedang bekerja. Eh ternyata hanya sebagai formalitas untuk jalan-jalan, mendapat upah tambahan dan bahkan menghabiskan uang rakyat.
Mustari
Postingan Populer
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Telah terjadi musibah kebakaran yang menimpa warga desa Mali iha kecamatan Kodi Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tengg...
-
Salah satu penerima manfaat RLH 2023 hingga 2024 haknya belum diberikan oleh pemerintah desa waitaru SBD - SuaraIndonesia1.Com, Kementerian ...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com--Tak Terima Namanya Dicatut Dan Dipalsukan Tanda Tangannya 2 (dua) Warga Desa Bandar Setia Dusun Karang R...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com- Terkait Pemberitaan Pemalsuan Tanda Tangan 2 (dua) Warga Bandar Setia Dusun Karang Rejo Yang Berinisial S...
-
Nasional-Skrinews.Com.Bitung. Seiring terjadi Kejadian perkelahian antar kampung tinombala atas dan bawah, kecamatan maesa, kelurahan p...
-
GOWA - JAKARTA | SKRINEWS. COM/ Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan, "Alumni dari SMA Salis angkatan 85 Sung...
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Program pemasangan meteran listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu di Desa WeeKabala, Kecamatan Loura Sumba Bar...