BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Warga Bengkong Nusantara Ngadu ke DPRD Tentang Kesulitan Mendapatkan Air Beraih




Skrinews.com -  Batam – Komisi III DPRD Kota Batam kembali menggelar rapat dengar pendapat (RDP) kali yang ke-3 kamis )10 / 1 / 2019 ) terkait keluhan wararga Bengkong Nusantara, Kelurahan Sadai, terkait kurangnya ketersediaan air bersih.


RDP tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Batam Nyanyang Harris Pratamura.dan di ikuti oleh beberapa orang perwakilan dari masyarakat setempat,perwakilan dari kelurahan oleh Sekretaris Kelurahan Sadai, sedangkan  perwakilan dari PT Adhya Tirta Batam (ATB)dihadiri oleh Maslin.


Di hadapan anggota dewan itu, Ketua RW 13 Hatman menjelaskan duduk persoalan. Katanya, selama bertahun-tahun, warga di sana sangat kesulitan mendapatkan air bersih.


“untuk mendapatkan air bersih sebagai kebutuhan hidup sangat sulit, Untuk mandi saja masyarakat harus menggunakan air galon,” kata Hatman di hadapan anggota dewan yang hadir.


Hatman juga mengatakan, selama ini, warga harus membeli air bersih yang diantar lori. sebelum masuk ke RDP, permasalahan ini sudah disampaikan ke berbagai instansi. Termasuk kepada BP Batam.


Kata Hatman, semestinya di tengah kota sangat tidak elegan jika kebutuhan air bersih tidak terpenuhi. Padahal lami hodup dikota tapi rasanya seperti di kampung saja.  


Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh  beberapa perwakilan warga yang hadir, kami  sudah melayangkan permohonan kepada  ATB, namun ATB tidak memasang  pipa lantaran belum ada izin dari BP Batam sebagai kuasa pengguna lahan. “kami berharap saluran iar bisa dimasukan secepatnya Jangan sampai berlarut-larut,” ucap warga lain.


Di tengah RDP itu, Maslin juga  buka suara. Katanya, pihak ATB sebagai satu-satunya perusahaan yang mengolah air di Batam, bukan menolak menyambungkan pipa di hunian warga Bengkong Nusantara. tetapi, persoalannya adalah masalah izin lahan yang belum diterbitkan izin oleh BP Batam.


“Belum adanya izin yang diberikan oleh BP Batam kepada ATB menjadi penyebab utama masyarakat tidak bisa mendapatkan  saluran pipa ATB,” ucap Maslin.


Berdasarkan catatan Maslin, dan sesuai data permohonan, sekitar 2000 kepala rumah tangga yang berdomisili di Bengkong Nusantara tersebut. Dan diprediksi membutuhkan 10 ribu kubik air per harinya.


Mendengar keluhan warga dan tanggapan ATB, Nyanyang Harris Pratamura sangat menyesalkan. Kata dia, dengan tiga kali digela RDP tak kunjung ada penyelesaian yang baik, maka patut ia pertanyakan ada apa.


“Sangat disesalkan berulang kali diadakan RDP tetapi tidak kunjung dapat titik temunya,” ujarnya.


Ia berharap, jika memang benar persoalan izin lahan dari BP Batam menjadi penghambat penyambungan pipa, harus segera diakhiri. Ia mengatakan, air bersih adalah salah satu pokok kehidupan, maka dengan itu harus  segera direalisasikan.


Dalam waktu dekat, Nyanyang berjanji akan melakukan komunikasi kepada pihak BP Batam membahas persoalan itu. Dan meminta warga untuk bersabar atas proses ini. Ia mengatakan, proses ini tidak bin sala bin langsung jadi.


“Sangat diharapkan masyarakat Bengkong Nusantara tetap tenang dan percayakan kepada DPRD Kota Batam untuk melakukan komunikasi demi menjawab keluhan masyarakat,” tutup Nyanyang.



( yudes )
« PREV
NEXT »