Skrinews.com,_Menyikapi penyebaran berita bohong, fitnah atau biasa disebut hoaks di tahun politik seperti saat ini, semakin menunjukkan pengaruh dan efek yang negatif bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Terlebih, berita bohong atau fitnah yang menyebar, telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik maupun ekonomi tertentu dari pihak yang menghendaki kerusakan dalam hidup bermasyarakat.
Dengan beredarnya berita bohong, palsu, fitnah atau hoaks, yang menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat, telah dianggap sebagai informasi atau berita yang benar akibat masifnya berita hoaks itu. Sementara, masyarakat juga tidak memiliki pengetahuan dan sumber yang cukup, untuk membedakan informasi atau berita yang diperolehnya benar atau salah.
Dalam hal ini, Longki Djanggola selaku Gubernur provinsi sulawesi tengah, telah beredar di media cetak / koran mengatas namakan media Mercusuar, yang mana disebutkan beliau terlibat dalam gerakan people power dengan mendanainya.
Saat di konfirmasi oleh wartawan Skrinews.com lewat Whatsapp (WA), Longki membantah soal berita tersebut, beliau mengatakan bahwa itu berita editan, hoaks, alias fitnah yang sengaja dibuat oleh oknum tertentu.
"Berita itu editan, yang sengaja dibuat, dan terindikasi gorengan dari oknum-oknum tertentu, yaitu pihak yang tidak bertanggung jawab, karena mereka lah yang pertama meneruskan berita tersebut. Sayang nya cara nya terlalu kasar dan kampungan. Intinya, itu fitnah dan hoaks," Pungkasnya, minggu (19/05/19).
Beliau berharap, agar masyarakat selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial, semuanya harus merasa bertanggung jawab untuk mengendalikan.
Mari kita selalu menggunakan media sosial dengan sebaik-baiknya, terutama dalam hal ini, supaya kita berhati-hati dalam melakukan postingan, apa yang kita posting, selalu mencek ricek sebelum kita berbagi informasi, termasuk juga kita mengedukasi ke FB dan WA-WA grup yang kita ikuti dan lain sebagainya, kita harus selalu melakukan debunk, atau kita memaparkan bahwasannya ini adalah berita hoaks, dan inilah yang sebenarnya.
Adapun Tasman Banto, selaku pemimpin redaksi Mercusuar, juga sangat berkeberatan dengan ulah penyebar hoaks tersebut.
Katanya, "kita pertimbangkan untuk menempuh jalur hukum atas tindakan tersebut," ungkapnya.
Saat ini, Tim advokasi dan Hukum DPD Partai Gerindra Sulteng yang di pimpin oleh Arena Jaya Parampasi, tengah menyiapkan berkas untuk melaporkan kasus penyebaran hoaks ini ke pihak polisi.
"Ada beberapa oknum yang akan kami laporkan ke pihak polisi, senin, 20 mei 2019. Mereka adalah sesuai penelusuran Tim kami, telah melakukan penyebaran hoaks, melalui akun media sosial mereka, jelas kami akan berdasarkan laporan UU ITE," tutupnya.
Mnr/investigasi