LEWA SKRINEWS
Masyarakat Lewa Sumba Timur mengharapkan keamanan terhindar dari pencurian dan perampokan,agar kehidupan masyarakat Lewa hari-kehari aman,hewan peliharaan sering lenyap dari pencurian dan perampokan dan selalu meresahkan masyarakat kecamatan Lewa Sumba Timur.
Melalui Via Tlf Bpk Matius Reni Djawa mengatakan pada media ini.Bahwa faktor lain dan momen-momen penting seperti perkawinan,pacuan kuda, pesta dan acara budaya,itu bisa terjadi karena desakan seperti itu.Sehingga pencurian dan perampokan kerap terjadi.
Kondisi pencurian selama ini meningkat dengan adanya pesta adat dan pacuan kuda.Jangan sudah terjadi baru ada pengamanan,itu sudah terlambat dan sering terjadi seperti demikian bahwa aparat selalu terlambat mengnalisa sesuatu untuk ciptakan kamtibmas yang nyaman. Jelasnya.
Diakatakan,Kondisi di Kecamatan Lewa sekarang mencekam dan masyarakat tidak bisa tidur setiap malam,tinggalkan rumah beberapa jam saja sangat sulit,karena pencurian dan perampokan selalu ada.
Kami masyarakat kecamatan lewa tetap melaksanakan siskamling untuk pencegahan dari para pencuri dan perampokan,kita tidak bisa limpahkan kepada aparat saja,karena jumlah personil terbatas.Tetapi timbal balik ketika ada pangajuan laporan,aparat juga jangan menunggu laporan,aparat dan masyarakat harus sinergitas,apabila masyarakat bergerak sendiri ketakutan,karena tidak dilengkapi senjata.
Harapan saya,Aparat dan masyarakat harus bergandeng tangan,keduanya jangan lengah saling siaga terus.Sedangkan hewan curian dibawah ke Sumba Tengah,Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut setiap pos-pos keamanan harus ketat untuk menjaganya, aparat juga harus mengetahui semua jalan-jalan pintasan di padang-padang,bukan saja di jalan besar,sehingga ada laporan perampokan maka jalan-jalan tikus dipadang langsung di jaga ketat bersama masyarakat,seperti jamannya Kapolsek lewa dulu pak John Nisa Pewali.Ketika pencurian dan perampokan melintasi jalur jalan besar maupun dipadang- padang agar segera bertindak cepat jangan lama-lama.Ucap bp Matius Reni DJawa menutup pembicaraan.
(Skrinews)
