Home
Sumatra Selatan
SYAROPAL ANAM MASIH ADA DI KOTA PAGAR ALAM
SYAROPAL ANAM MASIH ADA DI KOTA PAGAR ALAM
suaraindonesia1
-
8/27/2019 05:24:00 PM
SkriNews-Sumsel Pagar Alam . Syaropal Anam adalah salah satu kesenian yang masih terjaga di masyarakat dan di tampilkan saat Menyambut tamu dalam suatu kegiatan atau memperingati Hari kebesaran juga dalam kegiatan yang ada dimasyarakat misalnya Upacara adat yang ada dimasyarakat.Syaropal Anam juga sering ditampilkan pada saat penyambutan tamu pada resepsi pernikahan , mengiringi pasangan pengantin(arak-arakan) ketika akan memasuki tempat resepsi pernikahan.
Jumlah pemain Syaropal Anam ini juga cukup unik karna para pemain tidak boleh ganjil tapi Harus genap mulai dari 6 orang 8 orang dan seterusnya,dan setiap orang mempunyai ketukan irama masing-masing dalam setiap tepukan. Alat Saropal Anam sama seperti selerti yang lainnya selerti Robana , hadro dan yang lainnya,tapi irama tepukan dan dendang lagu yang membedakannya.
Masyarakat Pagar Alam khususnya lebih mengenal Robana yang sering dimainkan oleh kaum hawa yaitu ibu-ibu.Untuk Syaropal Anam ini dimainkan langsung oleh bapak-bapak juga anak laki-laki dan irama yang dilantunkan pun berbeda dengan lantunan Robana dan hadro tapi pada keasaman lantunan lagi yang dinyanyikan tetap berisi Sholawat Nabi ,pujian-pujian ,rasa sukur kepada sang pencipta juga tentang petuah kehidupan dalam bermasyarakat.
Dikatakan Nasrun salah seorang pemain Syaropal Anam dan juga pelatih bapak-bapak yang lain mengatakan hampir di setiap daerah di Sumatera-selatan punya ciri khas masing masing Dalam memainkan alat musik terbangan, bersautan saling balas syair berisikan sholawatan anggotanya juga sesekali melakukan gerakan seperti tari-tarian .Saat ini bisa dibilang sudah cukup langka yang bisa memainkan Syaropal Anam ini apalagi anak-Anak usia muda entah tidak dikenalkan atai mereka lebih suka alat musik modern.
Kami berharap kedepan Syaropal Anam ini akan mendapat perhatian dari pemerintah agar bisa kembali eksis dan dimainkan di setiap kegiatan ,entah itu penyambutan tamu besar,pesta perkawinan ,pesta adat dan hari-hari besar lainnya.Maka dari itu butuh perhatian khusus dari para orang tua yang masih bisa memainkan terbangan untuk kembali mengaktifkannya di setiap kampung masing-masing,agak nantinya anak-anak muda penasaran dan mau belajar untuk memainkan alat terbangan ini,ucapnya. (Az)
Postingan Populer
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Telah terjadi musibah kebakaran yang menimpa warga desa Mali iha kecamatan Kodi Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tengg...
-
Salah satu penerima manfaat RLH 2023 hingga 2024 haknya belum diberikan oleh pemerintah desa waitaru SBD - SuaraIndonesia1.Com, Kementerian ...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com--Tak Terima Namanya Dicatut Dan Dipalsukan Tanda Tangannya 2 (dua) Warga Desa Bandar Setia Dusun Karang R...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com- Terkait Pemberitaan Pemalsuan Tanda Tangan 2 (dua) Warga Bandar Setia Dusun Karang Rejo Yang Berinisial S...
-
Nasional-Skrinews.Com.Bitung. Seiring terjadi Kejadian perkelahian antar kampung tinombala atas dan bawah, kecamatan maesa, kelurahan p...
-
GOWA - JAKARTA | SKRINEWS. COM/ Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan, "Alumni dari SMA Salis angkatan 85 Sung...
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Program pemasangan meteran listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu di Desa WeeKabala, Kecamatan Loura Sumba Bar...