Skrinews - Maluku Utara,
Kehadiran PT. Tri Usaha Baru (TUB) di Kecamatan Loloda Tengah, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku Utara menuai protes dari Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang (AMLT).
Itu karena kehadiran perusahaan tersebut tidak ada persetujuan masyarakat lingkar tambang dalam hal ini enam desa, yakni Desa Aruku, Tosomolo, Bilote, Gamkahe, Barataku dan Pumadada.
Elvis Guru, ketua aliansi masyarakat lingkar tambang mengatakan, kehadiran PT. TUB di enam desa di tolak keras karena perusahaan tersebut dianggap akan merampas hak-hak masyarakat.
“Jadi kehadiran perusahaan tidak ada kesepakatan oleh masyarakat lingkar tambang. Mereka hanya melalui satu desa yaitu Nolu, kemudian pada saat kami melakukan aksi di areal tambang konon pemerintah daerah dan DPRD tidak mengetahui kehadiran Pt. TUB karena ijin eksplorasi IUP yang dikantongi oleh PT. TUB ternyata dari tahun 2008,” kata Elvis.
Kemudian dalam materi penyusunan AMDAL sudah dibahas dua kali yang pertama bersama pemerintah provinsi dan pemerintah halmahera barat. Dalam Pembahasan itu pihaknya sudah mengundal para kades lingkar tambang, namun dalam pengujian materi AMDAL tidak ada satupun kepala desa yang hadir.
Widodo
