Skrinews - Meneladani Jejak Perjalanan KH. Muhammad Abubakar
suaraindonesia1
-
10/30/2019 06:14:00 PM
Skrinews.com_Dzikir bersama yang dilakukan oleh keluarga besar Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta di Masjid Alkhairaat untuk mengenang sembilan tahun wafatnya KH. Muhammad Abubakar pada selasa kemarin 29/10/2019 berlangsung penuh khidmat. Selain para santri, acara dzikir yang dimulai selepas magrib tersebut juga dihadiri oleh beberapa Abna’ Alkhairaat yang saat ini berkiprah di pemerintahan.
Diawali dengan dzikir bersama yang dipimpin langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta, Ustadz Sudarman Pusi, Lc. M.H.I. Acara kemudian dilanjutkan dengan tausiah yang lebih menekankan kepada pengenalan kembali sosok KH. Muhammad Abubakar kepada para santri yang tidak sempat bertemu beliau, sekaligus satu bentuk upaya menanamkan kecintaan terhadap Alkhairaat.
Para pemberi tausiah mewakili beberapa generasi. Yang pertama diwakili oleh Pengasuh Pondok, H. Raflin Kamumu sebagai generasi awal sekaligus sahabat almarhum yang sama-sama menimbah ilmu di Alkhairaat menuturkan bagaimana kegigihan almarhum semasa belajar di Alkhairaat. “Karena kesungguhannya dalam belajar, saya yang awalnya kakak kelasnya di Pesantren Al Huda, hanya dalam kurun beberapa bulan saja, sudah menjadi adik kelas. Lalu tidak lama beliau dikirimkan ke Alkhairaat Palu. Saya pikir, setelah saya dikirim ke Palu, akan bertemu beliau lagi dengan status sebagai seorang santri, tapi ternyata dugaan saya salah, karena setibanya saya di Palu, beliau sudah berganti status sebagai seorang pengajar di madrasah Alkhairaat. Padahal, baru sekitar satu tahun lebih beliau belajar di Palu. Dan salah satu pesan ustadz Muhammad “Iqra’ Tarkab” teruslah membaca, maka pasti kalian akan meningkat,” tutur Ustadz Raflin Kamumu.
Setelah itu dilanjutkan oleh Komisaris Daerah (Komda) Alkhairaat Kabupaten Boalemo, yang menceritakan bahwa ”sosok ustadz Muhammad Abubakar adalah orang yang sangat suka menyambung silaturrahmi. Sebelum beliau wafat, hampir setiap pagi beliau berjalan kaki untuk menyambangi rumah-rumah sahabatnya hanya untuk menanyakan bagaimana kabar mereka hari itu.”
Kemudian, pengenalan sosok KH. Muhammad Abubakar dari santri generasi awal Alkhairaat Tilamuta yang diwakili ustadz Dahrin Moo. Sebelum bercerita tentang ustadz Muhammad, ustadz Dahrin lebih dulu mengawalinya dengan bercerita tentang bagaimana suka-dukanya menjadi santri Alkhairaat yang mengundang tawa ratusan santri dan jamaah yang hadir saat itu. “Ustadz Muhammad itu tegas, ‘tukang pukul’, saya pernah beliau pukul, tapi karena pukulan beliau saya Alhamdulillah bisa seperti ini. Dan yang paling penting, bersamaan dengan pukulan beliau, selalu terucap doa dari lisannya untuk kami Allah Yahdik (semoga Allah memberikan kalian hidayah lewat pukulan ini). Nah, bagusnya dipukul ustadz Muhammad, setelah itu pasti makan enak. Dan saya hampir tiap hari makan enak,” kata ustadz Dahrin yang kembali mengundang tawa para jamaah.
Terakhir, tausiah ditutup oleh KH. Fahry Djafar, murid pertama almarhum di Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta. Berbeda dengan ustadz Dahrin, ustadz Fahry mungkin adalah satu-satunya santri yang tidak pernah merasakan pukulan dari ustadz Muhammad. Jangankan pukulan kata ustadz Fahry, cubitan dan bentakan dari almarhum Alhamdulillah tidak pernah beliau rasakan. Selanjutnya ustadz Fahry mengatakan, bahwa beliau bersama almarhum itu tidak lama, hanya sekitar setahun setelah itu beliau direkomendasikan oleh ustadz Muhammad untuk melanjutkan ke Palu. Walaupun hanya setahun bersama ustadz Muhammad Abubakar, tapi tiga tahun belajar di Palu, seperti hanya mengulang kembali apa yang pernah dipelajari sama ustadz Muhammad bahkan lebih. “Andai apa yang ada di memori kepala saya bisa diperlihatkan, saya masih bisa memutarkan kembali dengan jelas bagaimana cara ustadz Muhammad mengajar. Betapa sangat terlihat terang ketulusan dan keikhlasan beliau dalam mengajar,” tutup ustadz Fahri mengakhiri tausiahnya.
“Kegiatan seperti ini harus terus dilangsungkan. Agar generasi yang hari ini mondok di Pesantren Alkhairaat Tilamuta bisa lebih mengenal sosok tauladan Alm. KH. Muhammad Abubakar dalam jejak perjuangannya membesarkan Pondok Pesantren Alkhairaat Tilamuta, terlebih kesungguhan dalam menimbah ilmu,” pungkas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Boalemo, bapak Lahmudin Hambali, yang juga merupakan Abna’ Alkhairaat./Amr
Postingan Populer
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Telah terjadi musibah kebakaran yang menimpa warga desa Mali iha kecamatan Kodi Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tengg...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com--Tak Terima Namanya Dicatut Dan Dipalsukan Tanda Tangannya 2 (dua) Warga Desa Bandar Setia Dusun Karang R...
-
Salah satu penerima manfaat RLH 2023 hingga 2024 haknya belum diberikan oleh pemerintah desa waitaru SBD - SuaraIndonesia1.Com, Kementerian ...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com- Terkait Pemberitaan Pemalsuan Tanda Tangan 2 (dua) Warga Bandar Setia Dusun Karang Rejo Yang Berinisial S...
-
Nasional-Skrinews.Com.Bitung. Seiring terjadi Kejadian perkelahian antar kampung tinombala atas dan bawah, kecamatan maesa, kelurahan p...
-
GOWA - JAKARTA | SKRINEWS. COM/ Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan, "Alumni dari SMA Salis angkatan 85 Sung...
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Program pemasangan meteran listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu di Desa WeeKabala, Kecamatan Loura Sumba Bar...