Home
Nusa Tenggara
Skrinews - BIAYA DAN SISTEM PENDIDIKAN DI MATA ORANG KECIL
Skrinews - BIAYA DAN SISTEM PENDIDIKAN DI MATA ORANG KECIL
suaraindonesia1
-
11/09/2019 11:33:00 AM
Atambua NTT,Skrinews
Laporan Yakub Konda
Kata itulah yang di ucapkan seorang bapak ini bernama Pilipus kehi, 47 tahun asal desa Fatuketi kecamatan Kakuluk mesak Atabua NTT bersama temannya bernama Ferdinandus taek asal desa Takerin kecamatan Tasifeto Timur.
Mereka menceritakan tentang kisah perjalanan mereka dari Atabua menuju Kumai kalimantan dengan tujuan untuk mencari kerja di kebun kelapa sawit,Saat itu kebetulan Skrinews satu seperjalan dalam kapal laut.
Dia menceritakan tentang kesulitan ekonominya yang sangat memprihatikan sehingga beliau memutuskan untuk pergi menggais rejeki walau harus meninggalkan anak dan istri yang sudah tentu dalam waktu yang sangat lama.
Bapak dari enam orang anak ini mengaku anaknya yang pertama sudah memasuki semester ke tujuh di salah satu universitas di kupang dan yg kedua juga baru masuk semester satu di universitas yang berbeda yang juga ada di ibu kota propinsi NTT ini.
Beliau mengaku sangat kesulitan dalam membiayai anaknya bukan saja biaya yang harus di bayarkan di kampus tapi biaya makan minum dan biaya bayar kos jg sangat berat sekali,"Tandasnya.
Sementara penghasilan kami hanya bergantung dengan hasil sawah tadah hujan yang dimana dalam satu 1 tahun kami hanya kerja dimusim hujan saja dan hasilpun sangat bergantung dengan curah hujan, kalau curah hujannya tidak stabil maka kamipun gagal panen bahkan gagal tanam," Imbuhnya.
Saya harus bisa sekolahkan mereka walau saya harus tinggalkan adik-adik mereka yang masih kecil dengan ibunya di kampung yah demi untuk merubah nasib keluarga, saya mulai sadar di era yang serba modern ini kita harus bisa mengimbanginya dengan pendidikan yang mapan, mereka jangan seperti saya lagi yang hidupnya susah karena SDM saya tidak ada, saya melihat anak - anak tetangga saya yang sudah berhasil dan mereka menjadi kebanggaan dan panutan keluarga di kampung. Katanya dengan mata yang berkaca - kaca.
Antara keinginan dan semangat saya untuk perjuangkan nasib mereka dan disisi yang lain saya juga harus rela tinggalkan istri mengurus sendiri anak-anak yang masih kecil, tapi inilah hidup yang sesungguhnya bahwa hidup ini adalah perjuangan dan harus di jalani dengan sabar.
Walau daerah tujuan kami saat in adalah yang katanya bagus untuk mendapat penghasilan menurut kabar orang tapi yang namanya perasaan orang yang belum pernah datang ditempat ini sebelumnya maka inipun masih teka-teki buat saya. Saya hanya berdoa semoga sang Maha kuasa selalu menyertai saya dengan keluarga yang saya tinggalkan.
Disaat yang berbedapun skrinews bertemu juga dengan seorang bapak yang bernama Darius Tay Pekambani, 45 tahun warga RT. 16 RW. 06 Kelurahan Kawangu kecamatan Pandawai. yang kebetulan juga masih satu seperjalan di atas kapal Awu saat itu.
Beliau juga menceritakan tentang perjalanan beliau dari pulau Alor untuk mengikuti acara wisuda anaknya disana. Beliau mengaku bahagia ketika bisa berdiri dengan anaknya memakai pakaian kebesaran mereka disaat di wisuda namun memang harus di akui ini bukan akhir tapi ini hanya sebuah legalitas admintasi yang harus di penuhi disaat melamar kerja. Semua masih berproses. Beliau mengeluhkan sistem pendidikan di indonesia saat ini jika di bandingkan dengan yang dulu dimana kalau sudah mendapat ijasah yah tinggal ikut testing tp sekarang masih ada tahapan proses pendidikan yang lain lgi yang saya sendiri tidak paham harus ambil ikut ujian kompetensi atau msh banyak lagi tahapan lain, kita orang tua ini di bingungkan dengan aturan aturan yang banyak sekali, bukannya semakin hari sistem pendidikannya semakin dimudahkan tapi semakin ke sininya malah semakin rumit dan sulit,"Katanya..
Beliau berharap dengan mentri pendidikan yang baru sekarang ini betul serius memperhatikan Sistem dan kwalitas pendidikan di indonesia secara baik dan tolong jangan di buat rumit dengan tahapan - tahapan yang membuat anak - anak kami yang sudah menyandang titel Sarjana menjadi kesulitan,"Ungkapnya
Postingan Populer
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Telah terjadi musibah kebakaran yang menimpa warga desa Mali iha kecamatan Kodi Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tengg...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com- Terkait Pemberitaan Pemalsuan Tanda Tangan 2 (dua) Warga Bandar Setia Dusun Karang Rejo Yang Berinisial S...
-
Salah satu penerima manfaat RLH 2023 hingga 2024 haknya belum diberikan oleh pemerintah desa waitaru SBD - SuaraIndonesia1.Com, Kementerian ...
-
Tamiang Hulu- Suaraindonesia1com--Tak Terima Namanya Dicatut Dan Dipalsukan Tanda Tangannya 2 (dua) Warga Desa Bandar Setia Dusun Karang R...
-
Nasional-Skrinews.Com.Bitung. Seiring terjadi Kejadian perkelahian antar kampung tinombala atas dan bawah, kecamatan maesa, kelurahan p...
-
GOWA - JAKARTA | SKRINEWS. COM/ Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan, "Alumni dari SMA Salis angkatan 85 Sung...
-
SBD,SuaraIndonesia1.Com,Program pemasangan meteran listrik gratis untuk masyarakat kurang mampu di Desa WeeKabala, Kecamatan Loura Sumba Bar...