Gambar: Kepala Balai Sungai Merauke Papua Nimbrot Rumaropen , ST.MT
Merauke skrinews.com
Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Merauke Nimbrot Rumaropen ,ST ,MT kepada media skrinews.com diruang kerjanya menjelaskan kegiatan kami di 2019 berdasarkan laporan pembangunan monitoring progres fisik sekitar 82% keuangan 58%
faktor penyebab karena memang paket-paket kami yang nilainya agak besar kebanyakan baru tanda tangan kontrak di akhir bulan Mei 2019 sedangkan pekerjaan harus selesai Desember 2019
Itu karena sumber dana bukan dari APBN sumber dana SBSN (surat Berharga Syariah Negara) dari kementerian keuangan persyaratan administrasi cukup ketat karena itu namanya pinjaman
baru bisa dibuka blokirnya baru selesai kontrak dipenuhi dibulan Mei 2019 yang seharusnya Januari sebelumnya kontrak harus sudah ada itu kendalanya
Puji Tuhan Hampir semua pekerjaan bisa selesai, diKabupaten Merauke , di Kabupaten BovenDigoel , Kabupaten Wamena dan Kabupaten Mapi
Yang agak Lambat di Kabupaten Asmat sama Kabupaten Yahukimo itu alasannya karena masalah Lokasi , mobilisasi material alat dan keamanan yang jadi keterlambatan.
Proses administrasi keterlambatan sudah kami ikuti semua sampai SDM segala macam sampai kontraktornya juga bersedia menyerahkan jaminan dan akan dikenakan denda keterlambatan
" Peraturan menteri keuangan yang mengatur apabila pekerjaan yang melewati tahun anggaran dengan denda keterlambatan maksimum 90 hari tetap diikuti katanya
"sesuai dengan permintaan presiden bahwa akan ada reorganisasi seluruh instansi di pemerintahan PUPR kita semua berharap bekerja sesuai Moto PUPR bekerja keras bergerak cepat bertindak tepat
Kami harap sesuai arahan pak menteri kita kerja lelang lebih cepat mudah mudahaan progresnya lebih baik lagi ditahun 2020 singkatnya (Rahman )