Waingapu, Skrinews:Liputan
Soleman Dapa Doda
Dalam kunjungannya dari partai HANURA Bapak Drs.Refafi Gah,SH,Mpd menyempatkan dirinya bertemu dengan masyarakat sekaligus menyampaikan Program Gubernur NTT yang baru berjalan satu tahun,serta beberapa pencapaian.
Pertama-tama menjelaskan perjalanan keluar Negeri bersama Gubernur dalam rangka Studi banding.Adapun Negara yang dikunjungi antara lain:London,Eropa,Dubay,Scotlandia selama 16 hari.
Sekambalinya dari sana langsung mengikuti sidang paripurna DPRD membahas anggaran tahun 2020 yang akan datang,Tandasnya
Drs.Refafi Gah SH.Mpd menuturkan, Bahwa pemerintah dalam hal ini Gubernur NTT disetujui banyak fraksi di DPRD.Mengapa dana itu di pinjamkan,karena infrastruktur jalan di setiap kabupaten di NTT mengalami rusak berat sebanyak 906,12 km.Dan panjang keseluruhan jalan akan di selesaikan selama masa waktu 3 tahun kedepan,harus dapat di gunakan
Sebanyak 2,650 km.
Pemerintah harus berani pinjam uang sebanyak itu untuk menyelesaikan persoalan jalan dan jembatan.Tetapi yang paling banyak menyedot anggaran adalah kabupaten Sumba Timur di wilayah selatan,mulai dari Tambundung,PinuPaha,Nggongi,
Kakaha,Melolo,
Malahan dan Waijelu.wilayah tersebut tujuan utama pemerintah .
Gubernur bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan itu,Agar ekonomi dapat berjalan dengan baik.Sehingga pendapatan perkapita masyarakat akan membaik.
Mimpi besar Gubernur NTT memfokuskan program lokomotif di sektor wisata,supaya jalan daerah-daerah destinasi wisata dapat di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun manca Negara,sehingga percikan rupiah dan dolar di rasakan masyarakat.Bukan itu saja Gubernur juga berpikir untuk membawa Propensi NTT untuk bersaing dengan Propensi lainnya di Indonesia.
Gubernur berusaha untuk mengadakan rumah sakit apung terlengkap dan tercanggih dengan nilai anggaran Rp.450 M.Agar pelayanan kesehatan pada masyarakat yang berada di pelosok daerah yang terisolir dapat terjangkau,
sehingga sumber daya manusia benar benar membaik.
Di akhir penyampaian beberapa program pemerintah,beliau juga memperjuangkan agar masyarakat berusaha kecil kecilan dan mendapatkan pinjaman permodalan.
Pemerintah melakukan pemasaran hasil karya masyarakat NTT di antaranya, minuman Sofi yang di minati di London dengan nilai penjualannya perbotol 1juta.Karena setara dengan minuman radlabel,sahake,
siras serta tenun ikat dari berbagai daerah di NTT,"Jelasnya
