BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - PANEN RAYA TANAMAN SORGUM


Mailiru Sumtim,
Skrinews,Liputan:
(Soleman D.D)

Kegiatan Panen Raya Sorgum di kelurahan Mailiru kecamatan Kambera Sumtim,sempat  hadir,Pemda,Kadis  pertanian,LSM,dan para petani,Rabu,(18/12/19)

Pada kesempatan ini Kepala Bapeda Bertholomeus Gama mengatakan,Satu hal Sumba Timur rasakan saat ini adalah soal data,tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia itu sendiri.

Dari hasil evaluasi dan survei kita menunjukan Sumba Timur cukup tinggi angka Stuntingnya orang pendek atau orang kerdil.itu di sebabkan Gizi yang kurang.

Kenapa tinggi angka stunting di Sumba Timur khususnya kelurahan Mailiru kecamatan Kambera,catatan kami terakhir bahwa dari dua ribuan anak balita sekitar tiga ratusan anak yang terdata sebanyak anak yang stunting.

Sebuah problem kondisi yang kita tidak boleh abaikan,persoalan stunting ini dampak jangka panjang kedepan.Untuk itu instansi terkait seperti pertanian untuk revitalisasi mengairah kembali sumber-sumber pangan lokal kita.

Berbicara soal makan pada umumnya
masyarakat kita sudah bergeser komsumsinya.
Kami ucapkan
terimakasih  banyak, karena hari ini sudah membuat inovasi baru bagi kita.Tinggal bagaimana kita arahkan masyarakat agar sejahtera.artinya kesiapan pangan  jangan lagi menjadi bumerang setiap tahun,"Tandas Bertholomeus Gama

Ketika diwawancarai media Skrinews Ketua kelompok tani Mauliru Organik Martinus Nukuwan Wanja mengatakan,
Dalam perjalanan kami selama ini sebagai petani ada kendala-kendala yang memang kami hadapi terutama kami sebagai petani yang saat ini kita sedang ada kegiatan.

Bermulanya dan pertama kami menanam Sorgum apa adanya,tetapi kami tidak berhenti,
sebenarnya Sorgum ini ditanam pada musim hujan bukan pada musim kemarau. Tetapi kami berpikir,bahwa nenek moyang kita dulu sebenarnya digunakan sebagai makanan popularitas mereka.sekarang kami mencoba kembali membangkitkan tanaman Sorgum agar di dapat kembali oleh masyarakat sekitar kita,satu persoalan kami hadapi selama kami menanam pada musim hujan,pada musim kemarau kami kendala dalam soal sarana dan prasarana.

Sarana dan prasarana ini menjadi kendala buat kami dari sisi penyiraman, Karena kami menanam di musim kemarau.tetapi kami swadaya sendiri dan bagaimana caranya supaya air sungai kambaniru ini dengan begitu banyak kami dapat naikan pada musim kemarau untuk tanaman Sorgum ini

Bersyukur juga kami melihat bahwa hasil juga bagus,tetapi ada kendala memang kami rasakan sebagai petani Sorgum.Ketika Sorgum berbuah masak susu dimakan oleh burung.Itu salah satu kendala yang vital.

Kami coba berpikir jalan keluarnya supaya tidak di makan oleh burung.kami mencoba membeli   kantung plastik untuk membungkus,
tetapi dalam perjalan itu,ketika kami membungkus Sorgum itu supaya jangan di makan burung.pada awalnya yang masak susuk itu akhirnya perkembangannya  kurang bagus,karena tidak menyerap udara.

Ini menjadi persoalan buat kami,sehingga tidak menghasilkan kualitas yang baik.
Sebenarnya kami memang menginginkan harus seperti itu.Pada hari ini juga kami membuat sebuah kegiatan ini dan kami hadirkan dari instansi-instansi terkait khusnya pertanian yang dapat mendengarnya,
sehingga kegiatan seperti ini menunjang program kami ini.

Kami memiliki selusi,kami membuat alat yang sederhana dan memakai motor yang rongsokan.
Memang di lihat hasilnya tidak sesamaksimal tidak seperti yang kami harapkan, berarti kami jalan apa adanya.Dalam
kekompakan kelompok cukup bagus,program ini bukan satu hamparan saja,tetapi kami ada beberapa titik yang kami lakukan,"Jelas Martinus
« PREV
NEXT »