Skrinews.com, Balikpapan,Kaltim - Presiden RI jokowidodo meresmikan jalan Tol Balikpapan Samarida Kalimantan Timur. Dengan agenda meresmikan jalan Tol Balikpapan Samarinda, Seksi Samboja-Samarinda sepanjang 58,47 kilometer dan mengujungi calon Ibu Kota Negara Baru di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Presiden RI Joko Widodo tiba di Bandar Udara Intenasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan mengunakan pesawa ke Presidenan Indonesia 1, selasa (17/12/2019) tiba pukul 9.50 Wita.
Presiden Jokowi dan rombongan disambut langsung oleh Gubenur Kalimantan Timur Isran Noor dan sejumblah pejbat terkaet. Dalam kujungan kerja ini, Jokowi didampingi sejumblah menteri cabinet Indonesia maju,antara lain menteri , Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Thohir, Menteri, Perncanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Dalam Negri Titi Karnavian,dan Sekertaris Negara Promono Anung.
Presiden Jokowi terlebi dahulu di agendakan untuk bertemu dengan toko masyarakat, tako Agama,dan Toko Adat setempat.
Selanjudnya Presiden Jokowi menuju gerbang Tol Samboja untuk meresmikan ruas Tol Balikpapan – Samarinda (Balsam) seksi Samboja-Samarinda.. Jalan Tol yang dibangun sejak November 2016 ini akan memangkas waktu tempuh antara Balikpapan-Sa,marinda, dari semula 3 jam menjadi 1 jam. Rencanaya ruas tol ini akan diperpanjang hingga kepusat Ibu Kota Baru.
Tol Balikpapan-Samarinda seksi 2-4 yang menghubungkan Samboja –Samarinda sepanjang 58,47 kilometer. Pemerintah pusat dan daerah membantu dana sebesar Rp 2,8 triliun, sementara Badan Usaha Milik Negara Tol (BUJT) sebesar Rp 9,97.triliun.
Untuk seksi 2 hingga 4, pembangunanya mengunakan dana BUJT, yakni PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda (JMBS).Jasa Marga Memegang 62,1 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh Wijaya Karya hingga PT PP.
Presiden RI Joko Widodo selanjudnya dijawadwalkan meninjau lokasi Ibu Kota Negara di Kawasan konsewsi hak pengusaan hutan (HPH) PT Internasional Timber Corporation in Indonesia (ITCI), di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Di lokasi ibu kota itu , Pemerintah menyiapkan lahan seluas 180.000 hektare.
Selain untuk ibu kota Negara lahan tersebut di alokasikan untuk berbagai sarana pendukung termasuk kawasan hijau, untuk kantor kementerian dan lembaga Negara, sekitar butuh lahan 4.000-6.000 hektare. Pembangunan tahap pertama mencakup area inti yakni seluas 4.000 hektare.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Manoarfa mengatakan pemerintahan ibu kota baru berbentuk Provinsi baru seluas tatal 256.000 hektare. Di dalamnya ada 56.000 hektere yang menjadi daerah ibu kota. Di dalam 56.000 hektare akan dibangun ada kawasan pemerintahan seluas 5.600 hektare, Area 56.000 hektare diatur oleh city manager yang bukan bagian dari daerah otonom.
Calon Ibu Kota Negara Indonesia yang Baru di desain dengan mengunakan kota cerdas (smart city). Setidaknya ada tiga cluster di ibu kota baru itu, yaitu cluster pemerintahan, pendidikan, dan teknologi, serta masi bisa ditambah cluster wisata.
Pemerintahan Ibu Kota Baru membutuhkan angaran sekitar Rp 466 triliuwasta, yang efektif di mulai 2024. Angaran itu direncanakan daro APBN, swasta, serta kerja sama dengan badan usaha. (spr)
