BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - Proyek Perubahan Ina Kabola”



Tambolaka-
Skrinews

Proyek Perubahan INA KABOLA (INternet Aman, KreAtif, BerbObot dan berhasil gunA) yang merupakan proyek Kabid TIK Ester Dada Gole, SP dilaksanakan launching oleh Assisten I Fransiskus Adi Lalo di aula SMAK St.Alfonsus Weetebula Sabtu (14/12/19).

Launching kegiatan ini  disaksikan oleh Wakil Ketua I DPRD SBD, Syamsi P. Golo, ST bersama beberapa anggota, Plt Kadis Kominfo SBD Ir.Yohanes Frin Tuka, Kepala SMAK St.Alfonsus Saverius Najo dan guru-guru,Ketua BPS SBD,serta tamu undangan lainnya.

Sambutan Bupati SBD yang dibacakan oleh Fransiskus Adi Lalo mengatakan saat ini masalah internet bukanlah suatu hal yang langkah, hampir setiap orang mengenal yang namanya internet dan sebagian orang sudah bergantung pada internet. Internet (International Networking) merupakan jaringan yang bersifat global dan mendunia. Saat ini orang menggunakan internet untuk berbagai macam keperluan untuk mendukung aktivitas sehari-harinya.

Menurut Kementrian Kominfo jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta orang dan berada pada peringkat ke-8 dunia, suatu jumlah yang sangat besar. Jumlah pengguna didominasi oleh remaja usia 15-19 tahun yang mencapai angka 80%.Untuk pengguna facebook Indonesia berada di peringkat 4 dunia.

Kepsek SMAK St. Alfonsus, Saverius Najo dalam sambutannya mengatakan pihaknya  sangat berbangga karena Pemda SBD melalui Dinas Komonikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kementrian Kominfo sekolahnya mendapatkan bantuan WIFI.

Tahun ini juga SMPK St.Aloysius melaksanakan UNBK karena sudah mendapatkan bantuan dari Dinas.Kami berharap dengan adanya Wifi ini guru dan siswa bisa menggunakan sebaik-baiknya demi keperluan pendidikan dan penambahan wawasan melalui internet. Kami sangat berterima kasih dengan adanya internet INA KABOLA dan pada tahun 2020 siyap untuk mengikuti UNBK tuturnya.

Ester Dada Gole, SP dalam pemaparan materinya menjelaskan akan membangun pusat data centre dimana semua data akan tersimpan yang jaraknya dari kota 30-40 Km.Jika terjadi gejala alam di pusat pemerintahan seluruh data tidak hilang,karena semuanya sudah tersimpan di pusat data center.Kita akan menjamin keamanannya sehingga tidak mudah orang membukanya ungkapnya.

Kabid Ester menjelaskan saat ini di SBD belum adanya infrastruktur data center, belum dibangunnya disaster recovery center dan TIK, belum adanya layanan pengembangan intranet,belum adany akses internet yang dibangun oleh Pemerintah untuk masyarakat, belum tersedianya integrasi layanan publik dan kepemerintahan dan kurangnya SDM di bidang TIK dan masih banyak lagi yang masih menjadi pekerjaan rumah Kominfo SBD.

Ester berharap dengan proyek perubahan INA KABOLA ini tujuan jangka panjangnnya adalah melakukan sosialisasi di 10 kecamatan, menerapkan INA KABOLA di 10 kecamatan untuk pembayaran PBB dan Perijinan online, evaluasi dan penyempurnaan INA KABOLA secara kontinyu, serta penyusunan Rencana Anggaran INA KABOLA tahun 2022 dan seterusnya.

(OC$/MUS),-
« PREV
NEXT »