Skrinews.com,Balikpapan, Kaltim - Hari ini Senin (30/12/2019) bertepatan denga ahir tahun Aliansi mahasiswa di Provinsi Kalimantan Timur termasuk di Kota Balikpapan berencana kembali mengelar unjuk rasa talaok revisi UU KPK dan RKUHP di Gelar di Gedung DPRD Balikpapan.
Demo kali ini diperkirakan lebih besar dan di gadang-gadang bekapasitas lebih besar daripada demo yang di selengarakan sebelumnya. Sebab aliansi mahasiswa tidak hanya berasal dari salah satu kampus saja melaikan juga hamper dari semua kampus yang berada di Kalimantan Timur.
Direncanakan demo tersebut nantinya juga dilakukan sacara serentak mulai dari kantor DPRD daerah hingga ke kantor DPRD Provinsi Kalimanatan Timur. Di Kota Balikpapan misalnya , Demo mahasiswa tersebut akan di mulai pada pukul 10.00 Wita, sementara persiapan dimulai dari pukul 0.30 Wita.
“Ya kita akan melakukan demo lagi di Kantor DPRD, yang poasti penolakan kita masih sama seperti kemaren yaitu penolakan Undang-Undang KPK dan RKUHP,Kita menutut itu juga agar tidak di sahkan oleh Presiden,” kata Karmila sala satu mahasiswa di Balikpapan yang bakal mengikiti demo.
Aksi unjuk rasa tersebut nantinya akan mendapat pengawalan ketat dari aparat penegak hukum kepolisian. Soal unjuk rasa tersebut menoliak revisi UU kpk dan RKUHP oleh Mahasiswa, menggangap bertentangan dengan demokrasi Indonesia.
Di tempat terpisah, pagi ini masiswa dari tiga perguruan tinngi di sangatta yakni Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kutai Timur, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Sangatta (Stais) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara (Stienus) Sangatta Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur mengelar aksi damai.
Mereka tergabung dalam aliansi mahasiswa Kutai Timur ini akanb mmengelar unjuk rasa di tiga titk keramaian. Mulai pukul 8.00 pagi ini, kami berkumpul di kampus masing – masing, Ungkap salah seorang masiswa kepada Skrinews.com.
Kemudian bergerak ke kawasan Simpang Pendidikan dan berkumpul barsama-sama rekan laninnya disitu. Selanjutnya kami juga akan ke Gedung DPRD Kutim dan terahir Ke Kantor Polres Kutai Timur di Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi,” ucap Jendral Lapangan Leonardo,(30/12/2019) pagi.
Lanjut Leonardo, menurutnya aksi ini bentuk gerakan atas rasa simpati para masiswa di Kutai Timur atas kondisi Indonesioa yang tak kujung membaik saat ini. Refomasi Tahun 1998 telah di hianati oleh orang-orang yang anti demokrasi. Sehingga kami mahasiswa dan elemen masyarakat yang pro demokrasi memutuskan mengelar aksi, ujarnya.
Ada rencana aksi unjuk rasa dari seluruh masiswa di tiga perguruan tinggi di Sangatta, membuat jajaran kepolisian meningkatkan kewaspadaan. Hali ini sebagi langka antisipasi terjadinya kerusuhan dalam aksi tersebut.
Kapolres Kutai Timur, AKBP Teddy Ristawan didampingi Kabag Oprasional Kompol Rezky mengatakan pihaknya mengerahkan sekitar 250 personil dari jajaran Dalmas (Pengendalian Massa) Satuan Sabara. Ratusan personil ini langsung di sebar ke beberapa titk aksi, yakni di Simpang Pendidikan, Gedung DPR Kutim dan Mako Polres Kutim. Harapanya tidak terjadi hai-hal yang tak diinginkan.
Namun Sebagai langka Antisipasi perlu dilakukan pengamanan menyeluruh dengan melibatkan banyak personil kepolisian. Baik itu personil berseragam ,maupun yang berpakaian preman. Para kasat nantinya akan berada di lokasi aksi unjuk rasa untuk membantu keamanan. (spr)
