BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews - KADES KAMBATA BUNDUNG MENGERJAKAN BERBAGAI PROGRAM MENGGUNAKAN DANA DESA TAHUN 2019.


Kambata Bundung,Sumtim
Skrinews
"Dugaan sementara mutu dan kwalitas jalan tidak sesuai harapan masyarakat.
Lebih lanjut ditanyakan tentang gedung kantor desa atas penjelasannya,
Bahwa dilakukan rehab berat dan menghabiskan dana 90 Juta,kenyataan tidak sesuai.

Ini sungguh sangat kelihatan seorang Dominggus mengelolah dana ADD yang begitu besar setiap tahun.Di duga ada ketimpangan penyalahgunaan dana menurut beberapa sumber yang  di himpun media ini.

Dana ADD yang di kucurkan oleh pemerintah dan masyarakat mempertanyakan pemberian bantuan oleh Domi tersebut.

Hal-hal lain terkait dana yang digunakan dalam proses peningkatan bada jalan (RABAT) sepanjang 150 Meter,menggunakan Anggaran Rp.135.213.300.Menanyakan tentang bantuan rumah layak huni alokasi dana Rp.134.524.300 dibagikan kepada 13 KK masing-masing mendapatkan Rp.11 lebih,"tandas Domi.

Akan tetapi diadakan kolkulasi Ril penyerapan anggaran tersebut cuman hanya Rp.10.348.023.Jenis program yang tertera di papan informasi ADD,di mana ada 50‰ penjelasan tidak seduai,terkesan asal-asalan.
Konfirmasi lanjutan,"terkait anggaran tahun 2019 total dana sebesar Rp.1.550.402.300.

Pada awal tahun dan tahap kedua sudah pencairan pada pertengahan tahun,serta dana sudah selesai di gunakan atas beberapa aitem program.Namum pembuatan baliho dan papan informasi penggunaan dana ADD baru di buatnya pada bulan Agustus oleh pendamping desa.

Pencairan tahap ke tiga pada pertengahan bulan Desember.Domi menyatakan,ada kekeliruan penulisan angka di baliho atau papan informasi.Bahkan pembuatan baliho atau papan informasi ADD tanpa penjelasannya.

Lebih rinci lagi Domi mengatakan,Ada meubeler kursi kantor,meja kantor dan perabotan lainnya.ketika di tanyakan di mana???.Domi hanya membaca di Laptopnya.Fisik barang tersebut tidak ada.Kejanggalan nampak dengan pernyataan bahkan sempat ia menyatakan,anggaran itu keliru.

Sesuai hasil temuan yang ada di lapangan yang ada di lapangan yang di himpun dari penerima bantuan tersebut,bahwa mereka hanya mendapat bantuan seng sebanyak 50 Rp.37.500.000 tidak sesuai anggaran yang ada di papan informasi dengan total Rp.49 juta lebih.
Bahwa ada ketimpangan dana yang lain.

Belum lagi fisik jalan desa yang sangat rusak.Juga ada perubahan anggaran dari total danaRp.1.550.402.300, menjadi Rp.1.539.306.600.
Jenis program yang dijelaskan Domi di nilai janggal.
Diantaranya,"Peningkatan dan pengelolah tanaman pangan dan alat produksi menyerap dana Rp.46 Juta lebih,Domi menjawab itu hanya topik besar,Juga bantuan tanaman.
Seng 50 lembar,paku 10 kg sedangkan papan tidak diberikan,tetapi pernyataan Doni ia berikan.Ada yang diberikan 80 lembar seng dan paku 10 kg serta papan jenis kayu kepok 50 lembar.
Tentu tidak ada pemerataan pelayanan,Kelor 300 ratus pohon pungkasnya.

Sementara dikalkulasi dana terserap antara pembelian alat pemotong rumput 5 unit harga/unit hanya Rp
4.500.000x5=22.500.
000.Jadi total antara anakan kelor dan alat pemotong Rp.37.500.000 tidak sesuai anggaran yang ada yang tertera di papan informasi dengan total Rp.46 juta lebih.

Ada ketimpangan dana yang lain,belum lagi fisik jalan memprihatikan sepanjang belasan kilo meter menuju rumah kediaman Domi.Sungguh sangat kelihatan Domin mengelolah dana desa yang begitu besar setiap tahun.

Menurut beberapa sumber yang temui media menyampaikan,bahwa dana desa yang di keluarkan pemerintah setiap tahun sangat besar,dan semenjak menjabat kades tahun 2015-2019,bahkan setiap pelaksanaan program tidak diikuti sertakan kami masyarakat,"Sumber masyarakat
« PREV
NEXT »