Kendari 31/12/2019
Salah Satu Petugas PEOJF Kembali di rugikan Oleh Pihak CIMB Niaga Auto Finance,Setelah Di berikan Surat Kuasa Untuk Menangani Beberapa Unit Mobil Yang kategori nya Wanprestasi di Perusahaan Pembiayaan Tersebut,Hal ini Dikeluhkan Oleh salah Satu Petugas PEOJF Yang Terdaftar Di P.T yang sudah Ada MOU nya dengan CIMB Niaga Auto Finance
Hal ini Sudah Dua kali Saya Alami,Sebelumnya Penanganan Di Wilayah Sulawesi Tengah Tepatnya Di Luwuk Banggai Yang secara Langsung Kordinasi nya dengan Ficky M sebagai pemagang bucket di Finance tersebut,adapun dari hasil kordinasi dengan Ficky M adalah pres Pelunasan Maka Dengan Tekhnis dan Langkah-Langkah Persuasif hingga Kesimpulanya Debitur Akan melakukan Penyelesaian dengan estimasi waktu yang sudah di sepakati, Namun Pada Hari H yang di Tunggu2 Tidak di sangka Pihak CIMB Niaga yang di wakili Oleh Ficky M pada waktu itu Melakukan Proses Pelunasan Secara Diam2 Dan tidak Melibatkan atau memberitahukan pada Saya Sebagai Petugas PEOJF Dengan Niat Untuk Memanipulasi Succes Fee Pihak ke Tiga Yang sudah berupaya Mengorbankan Waktu,Pikiran Dan Tenaga,juga bukan sedikit Biaya Yang Saya Habis kan untuk Menjumpai Debitur Yang kebetulan jarak Tempuh Saya ialah Dari Manado Via Udara ke Luwuk Banggai
"Ucap Ridwan Sebagai Petugas PEOJF Yang Di Peras jasanya Dari Oknum CIMB Niaga tersebut Kordinasi Via Telp ..
Kembali Lagi Hal Serupa Di Alami Ridwan Ketika Melakukan Tugas Nya di Wilayah Kendari Lewat Surat Tugas Yang Diberikan Secara Langsung Oleh Oknum Karyawan CIMB Niaga Cabang Kendari,Sebut Saja (Ate) Sebagai Pemegang Bucket Yang Di Percayakan Perusahan Pembiayaan PT CIMB Niaga,
Menurut Ridwan Bahwa Dalam Proses Penanganan Tersebut Dalam Hal Ini Debitur Atas Nama Hardon Sudah di Jumpai Yang Kebetulan Pemegang Unit Bukan Lagi Atas Nama Debitur Akan Tetapi Di Kuasai Oleh Saudara Dari Mantan Isteri Debitur,Kata Ridwan" Dalam Penanganan ini Tentunya Harus Mengedepankan Langkah-Langkah Persuasif Berhubung Pemegang Unit masih Kerabat Nya Debitur Juga,dengan upaya langkah Persuasif Sehingga yang Bersangkutan Bersedia Untuk Di Ajak Ke kantor Dan membicarakan nya dengan (Ate) untuk Menyelesaikan Kewajiban Tersebut,namun Pada wktu itu Pemegang Unit belum Bisa menyelesaikan berhubung masalah Financial,
Menurut Ridwan" untuk menangani pemegang unit ini kiranya Butuh proses Kehati Hatian Karena Dampak Nya Cukup Besar,Akan Tetapi (Ate) Sebagai pemagang bucket terus mendesak Dan Memaksa Ridwan Dan Team nya untuk Meng Eksekusi Unit Tersebut,selang waktu Dua Hari Kemudian Ridwan Dan Team Menghubungi yang bersangkutan namun jawaban nya masih sama dengan sebelumnya akan tetapi karena Tekanan Maka Rekan Saya Dance mengambil Tindakan Pencegatan Tanpa Perhitungan Alhasil Proses eksekusi itu mengalami Kontak Fisik dengan beberapa orang yang masih kenal dekat dengan Pemegang unit tersebut,Namun dalam kedaan Genting pada saat Itu Ridwan juga sempat kena Bogem dari pemegang unit dan tidak lepas dari Amukan Masa..
Permasalahan Itu Pun Berlanjut ke Pihak Yang Berwajib yang tentunya Kedua Pihak Baik Dari Debitur Atau Pelaksana PEOJF sama2 melakukan Pelaporan Yang Pada Akhir Nya Rekan Saya Dance Dan Beberapa Orang Pelaku Pengeroyokan Di Amankan Sampai Pada Proses Persidangan.
Menurut Ridwan Ada beberapa Hal Yang Harus Di Perhatikan Dalam Meng handle Penanganan Semacam ini,Dan semestinya Pihak Pemberi kuasa tidak Harus memaksa jika Pelaksanaanya masih mencari Alternatif lain guna menhindari Hal-Hal Yang tidak di Inginkan
Begitu juga Dance Yang Hanya mengandalkan Nekat Tanpa perhitungan,dampak nya Sangat membahayakan dan Akibat Nya Ridwan Pun di Keroyok Akibat kecerobohan Dance.
Yang Lebih Parah Lagi setelah proses berjalan sampai Debitur sendiri datang ke kantor CIMB Niaga untuk Pelunasan Pihak CIMB Niaga dalam Hal Ini (Ate) tidak memberitahukan kalau sudah ada penyelasaian di lakukan secara diam diam, Alasan Nya Ate kalau succes fee nya Hanya akan membayarkan Pengacara Dan Hakim,tanpa sepeser pun di bayarkan Kepada Ridwan.
Saya Kaget wkt menghubungi Ate,kalau Debitur sudah melakukan pelunasan sejak november 2019 lalu dan saya Pun Tidak di berikan Upah sesuai dengan rekaman pembicaraan wkt lalu antara saya dengan Arter (ate) sebagai pemegang bucket nya Debitur atas nama Hardon bahwa pasti bagian saya Ada setelah Penyelesaian,Namun Arter sendiri mengingkari dan tidak komitment dengan alasan kalau saya tidak menghadiri sidang saksi untuk Dance Dan katanya lagi kalau Dance yang jalani hukuman maka saya tidak Mendapat kan Hak saya,,
Dengan wkt yg sangat pendek di konfirmasikan oleh Arter tentunya saya tidak bisa hadir sehubungan ikatan kerja dengan Clien Saya yang sdh saya emban pada waktu itu,
"Ucap Ridwan
Ridwan juga sangat merasa dirugikan dengan cara Curang oleh oknum karyawan CIMB tersebut Seolah hanya memeras tenaga orang lain dan apakah dalam pelaksanaan itu saya harus di polisikan juga agar dapat Hak saya" ? Kata Ridwan..
Semestinya Petugas PEOJF Harus Profesional Dan Menghindari unsur Pidana,bukan Harus Di Pidanakan Dulu Baru Dapat Hak Nya,,,Its Cruel Kata"Ridwan....
redaksi
