BITUNG - Bertempat di akses jalan menuju perusahan PT. MSM Kelurahan Pinasungkulan, Kec. Ranowulu, Kota Bitung, berlangsung aksi spontanitas penutupan jalan dalam hal ini, penghadangan mobil dan karyawan PT. MSM yang dilakukan oleh pihak Keluarga Kolengen akibat kekecewaan kepada pihak perusahan yang melanggar perjanjian.
Aksi spontanitas penutupan jalan dan penghadangan mobil serta karyawan PT. MSM, mendapat pantauan dari Babinsa Koramil 1310-01/Bitung Sertu Doni Tawera selaku Babinsa Pinasungkulan dan Personel Polsek Ranowulu, (3/9/2020).
Aksi spontanitas pihak Keluarga Kolengen ini timbul dikarenakan sesuai perjanjian awal bahwa selama belum ada kesepakatan pembayaran maka pihak perusahan dilarang melakukan kegiatan Blasting di area seputaran kebun milik dari keluarga kolengen. Tapi nyatanya pada Rabu (2/9) sekitar Pukul 17.00 Wita pihak perusahan melaksanakan Blasting.
Adapun tuntutan dari pihak Keluarga Kolengen bahwa mereka meminta untuk bertemu langsung dengan Bpk. Yusak (Wakil Presiden Direktur PT. MSM/TTN). Permintaan tersebut dipenuhi dan perwakilan Keluarga Kolengen yakni Bpk. Fery Kolengen berbicara langsung Via telepon dengan Bpk. Yusak. Dan selanjutnya akan diadakan pertemuan yang akan dilaksanakan di rumah Bpk. Fery Kolengen di Kelurahan Pinasungkulan.
Setelah tuntutan Keluarga Kolengen dipenuhi, penutupan jalan dibuka dan kendaraan PT. MSM dan Karyawan dipersilahkan untuk melintas.
Dikatakan Sertu Doni, Mediasi merupakan salah satu bentuk alternatif penyelesaian masalah secara damai melalui musyawarah, sebelum masuk ke ranah hukum. Tujuan dilakukan mediasi agar permasalahan yang terjadi tidak berkembang dan dapat menimbulkan konflik massa.
"Setiap permasalahan yang dihadapi, sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan melalui musyawarah bersama, sehingga tidak menimbulkan kerugian pihak manapun. Saya menghimbau agar warga tidak melakukan hal-hal di luar kewenangannya, agar kondisi keamanan wilayah dapat selalu terjaga dengan baik," tegas Babinsa Sertu Doni Tawera.
