BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Skrinews1 - UPT POLHUT SBD MENUAI PERSOALAN



Watu kawula.SKRINEWS.COM
Lima orang warga desa watu kawula kecamatan kota tambolaka kabupaten SBD diduga kena hajar dari oknum abggotaTNI .

Lima warga tersebut yang di hajar TNI di kantor UPT Polhut SBD adalah warga dusun satu desa watukawula kecamatan kota Tambolaka kabupaten Sumba Barat Daya provinsi NTT .

 berdasarkan data lapangan awak media maupun data langsung yang disampaikan  korban ketika mendatangi sekretariat Media Lokal ia menjelaskan arogan yang dilakukan oleh oknum TNI dan petugas UPT Polhut SBD , bahwa saat petugas UPT Polhut SBD yang dikawal Oknum TNI dalam rangka melakukan pengawasan pemeriksaan tanaman MPTS dilokasi Rehabilitasi beberapa anggota kelompok tidak datang di lokasi rehabilitasi , sehingga kami oleh permainan orang berduit untuk tidak ketahuan bahwa merekalah yang tidak menanam dan bahkan mendapat uang pemeliharaan , akhirnya kami dilapor untuk menghadap dikantor UPT polhut SBD .

 Ketika hari  yang ditentukan kami menghadap di kantor UPT polhut SBD 27/7/2020 ternyata kami dihadapkan dengan seorang  oknum TNI dan kami langsung dihajar dengan menendang dan ditinju . Pada hal kami Hanya karena tidak hadir dilokasi rehabilitas serta tidak termasuk anggota kelompok, hanya sebagai pemakai lahan kawasan Dan sebenarnya hemat pikir kami bahwa khusus khawasan rehabilitas kewenangan UPT Polhut SBD yang mengawasi,menyulam ,membenahi , namun kami sangat mengherankan Birokrasi di SBD sangat tidak sesuai dengan harapan kita bersama dan khusus Kepala UPT polhut SBD kami bisa mengatakan tidak becus dalam menjalankan tugas , ungkap beberapa korban yang di mintai tanggapan oleh awak media .

Mathen B. Selaku kepala UPT Polhut SBD yang dinyambangi awak media diruang kerjanya terkait arogan atau kekerasan yang dilakukan Oknum TNI pada wilayah hukum Polres SBD dan wilayah hukum Kodim 1629 SBD menjelaskan bahwa penanaman pohon legal seperti jambu mete dan pohon mahoni pada lokasi rehabilitasi atau lahan kritis yakni sejak tahun -2019 hingga 2020 . Penanaman anakan pada lokasi rehabilitas atau penanaman MPTS seperti jambu mete dan mahoni selama dua tahun kebanyakan yang mati adalah anakan mahoni dan setiap kali menanam atau menyulam banyak carah yang dilakukan untuk merusak tanaman

berapa heran kita menyulam berulang kali sedang untuk mengadakan anakan jumlahnya cukup besar dan keuangannyapun sangat besar . Nah baru-baru ini benar kami turun pemeriksaan tanaman dan kami minta pengawasan dari TNI , karena beberapa anggota yang masuk dalam blok tidak hadir saat itu , benar kami mintah mereka untuk menghadap di kantor UPT polhut SBD guna dibenahi

Nah ketika beberapa anggota blok atau kelompok hadir sesuai yang dijanjikan benar anggota TNI membenahi mereka ,  adapun kekerasan yang di lakukan oknum TNI artinya agar masyarakat yang masuk dalam blok kedepannya bisa Jerah . Dan kenapa saya katakan jerah " ya " sudah banyak tanaman yang mati akibat dicabut dan berulang di sulam namun tetap saja mati , jadi wajar TNI hajar mereka , sehingga dengan mereka dihajar saat itu juga mereka langsung membuat pernyataan tertulis tidak mengulangi , demikian disampaikan Kepala UPT Polhut SBD di ruang kerjanya  .

Lebih lanjut kepala UPT mengatakan , seandainya saya tidak memiliki rasa kekeluargaan , mungkin keluarga yang ada dilokasi kawasan sudah lama keluar dari lokasi kawasan apalagi dengan melakukan pengrusakan pada tanaman dilokasi rehabilitasi, mungkin mereka sudah keluar dari lokasi kawasan , tetapi saya berharap agar mereka yang sudah terdaftar sebagai pengguna kawasan maupun yang masuk dalam anggota kelompok atau blok dapat melakukan kerjasama dengan kami UPT dan menjaga serta memelihara mpts atau tanaman yang disulam dilokasi rehabilitasi karena untuk kesejahteraan kita bersama , ungkapnya mengakhiri,Liputan Tibo Skrinews).
« PREV
NEXT »