SKRINEWS BUKITTINGGI AGAM .
Agam sungai puar,kecamatan palembayan.seorang petani menceritakan keluh kesah nya kepada awak media dengan nada rendah menceritakan" hidup sebagai petani ini memang senang dan bangga tidak ada pikiran berat dan telah saya jadikan bertani itu sebagai hobby saya "ungkap pak Riko Wahyudi ( petani ) kepada awak media.
Dan selama ini pak Riko merasa bangga dan senang mengolah dan bercocok tanam di kampung halaman nya.
Tapi setelah wabah ini atau covid-19 ini masuk dan melanda dunia sudah hampir setahun pula lamanya ,demi keluarga tercinta pak Riko tetap berusaha dan tidak berputus asa untuk bertani walaupun harga panen tidak sebanding dengan modal dan tenaga yang telah dia lakukan.
Sekarang kalau panen pak riko hanya cukup tuk makan saja,sebelum wabah ini atau covid -19 ini melanda semua petani termasuk pak Riko merasa senang dan bahagia karena harga panen sebanding dengan harga modal,tidak terlalu murah,tidak sama dengan sekarang harga panen anjlok atau terlalu murah terkadang ada yang tidak laku di pasaran,maka di sini lah para petani merasa lelah dan banyak yg sudah malas untuk bertani dan bercocok tanan karena harga panen tidak sebanding dengan modal dan usaha.
Tapi sekarang apalah daya mau tidak mau pak riko dan para petani lain di kampung ini trpaksa tuk bertani dan hanya dapat berdo'a agar covid -19 yang sedang melanda negeri ini cepat berlalu,agar para petani dan semua umat manusia di dunia ini dapat hidup seperti sebelum wabah ini melanda.
Editor : Mudis maryono
Penulis : tim
