Skrinews1 - Boalemo
Pengesahan RUU Cipta Kerja saat ini mendapat penolakan dari Mahasiswa, Masyarakat, LSM dan juga buruh di seluruh wilayah Indonesia dan melakukan Demonstrasi menolak pengesahan RUU tersebut, Bukan hanya di pusat Ibu Kota Negara saja akan tetapi hampir di seluruh pelosok negeri yang ada di Indonesia.
Di Kabupaten Boalemo, masa Aksi yang menamakan Aliansi Pemuda Mahasiswa Bersatu Kabupaten Boalemo yang juga menolak pengesahan RUU Cipta Kerja, melakukan aksi Unjuk Rasa, dengan titik awal berada di Jembatan Suharto, ketika berada di titik aksi pertama masa aksi berhasil berdialog dengan Bupati Boalemo dengan cara mencegat Mobil yang dinaiki oleh Bupati Darwis Moridu.
Pada dialog tersebut masa aksi menyampaikan tuntutan meraka terkait pengesahan RUU Cipta Kerja dan juga beberapa tuntutan terkait persoalan yang ada di Kabupaten Boalemo diantaranya pemotongan gaji Honorer selama bulan Oktober sampai November sebesar 50 persen dan pada bulan Desember tidak lagi diterimakan.
Dialog yang berjalan secara baik dan teratur tersebut akhirnya menjadi tidak terkendali dengan hadirnya salah seorang Kepala Dinas yang datang membubarkan Dialog tersebut bahkan oknum Kepala Dinas tersebut berani membelakangi pimpinannya Darwis Moridu Bupati Kabupaten Boalemo.
Salah satu Orator Aliansi Pemuda Mahasiswa Bersatu Kabupaten Boalemo Guslan Batalipu merasa kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum Kepala Dinas yang sesuka hati membubarkan dialog antara Masa Aksi dan Bupati Boalemo tersebut.
"Kami sangat menyesal dengan hadirnya kepala Dinas Pendidikan di tengah-tengah dialog Bupati dengan Masa Aksi, karena Bupati Boalemo masih ingin bertatap muka langsung dengan masa aksi, pembubaran yang dilakukan tersebut terlihat sangat arogan dan tidak menghargai pimpinan sehingga tidak mencerminkan dirinya sebagai Kepala Dinas Pendidikan". Tegas Guslan
Guslan juga menambahkan bahwa Kejadian seperti ini sungguh sangat mencoreng nilai kepemimpinan Bupati Boalemo, sehingga menimbulkan kekecewaan terbesar terhadap masyarakat yang tergabung dalam Aksi dan juga warga sekitar yang hadir menyaksikan dialog tersebut.
Penulis : Izan, Maman
