BITUNG - Antisipasi demo mogok massal, dilaksanakan apel gelar pasukan (6/10) guna pengamanan seruan aksi mogok massal nasional oleh konfrensi pekerja buruh, bertempat di Jalan Sam Ratulangi depan Kantor Walikota Bitung, Kel. Bitung Tengah, Kec. Maesa, Kota Bitung.
Hadir dalam pelaksanaan Apel Gelar Pasukan tersebut adalah Kapolres Bitung AKBP. F.X. Winardi Prabowo, SIK, Danyon Marhanlan VIII Bitung Letkol Mar. Auliadi Santoso,M. Tr. Hanla, M.M, mewakili Dandim 1310/Bitung Kasdim Mayor Inf Vino S. Onibala, S.Pt., PJU Polres Bitung, Para Kasat, Kapolsek se-Jajaran Polres Bitung, Kapolsek Maesa AKP Taufiq Arifin, S.Hut, SIK., Kasat Pol PP Pemkot Bitung Hery Benyamin, Danramil 1310-01/Bitung Lettu Inf Julen Kasiaheng, Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemkot Bitung Bpk. Wenaas CH. Luntungan, SH MH dan Kepala KSOP Bpk. Mursidi.
Dalam kesempatan itu Pjs. Walikota Bitung Drs. Edison Humiang menyampaikan, dampak dari Pandemi Covid-19 di Indonesia kian kompleks dan dengan mudah memicu keresahan masyarakat.
"Covid 19 telah menyebabkan berbagai persoalan serius di seluruh lini dan sektor kehidupan masyarakat," ungkapnya.
Ia memaparkan, Pandemi covid-19 atau virus corona, seperti kita ketahui bersama tak hanya dari segi kesehatan tetapi juga membawa persoalan ekonomi sosial politik dan termasuk di dalamnya ketenagakerjaan.
Dalam pertemuan bersama forum konsultasi dengan forkopimda dan dinas tenaga kerja beberapa pekan yang lalu, telah saya paparkan bahwa setidaknya saat ini di Indonesia sudah ada 1.085.284 orang pekerja informal dirumahkan dan 380.221 orang pekerja ter-PHK.
"Pekerja informal yang terdampak sebanyak 318.959 calon pekerja imigran yang terdampak sebanyak 34.179 orang, pemulangan pemagangan sebanyak 465 orang," jelas Pjs. Walikota.
Lanjutnya, permasalahan tersebut tentunya berpotensi membuat angka pengangguran diperkirakan meningkat hingga 3-5 % terutama pada 4 sektor pariwisata, perdagangan, manufaktur dan pertanian permasalahan ini menjadi alasan terjadinya aksi protes massa dari masyarakat terdampak.
"Tentunya, pemerintah Kota Bitung bersama seluruh unsur forkopimda Kota Bitung dan banyak pihak terkait yang peduli terus bersinergi dan berjalan bersama demi mengantisipasi berbagai dampak yang dapat dilumpuhkan oleh pandemi covid 19, namun harus disadari pandemi masih terjadi di pekerjaan besar ini belum selesai," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Staf Kodim 1310/Bitung yang ditemui usai pelaksanaan apel, menuturkan, dalam rangka mengatisipasi aksi mogok masal oleh konfederasi serikat buruh pekerja, serta terjadinya gejolak ditengah - tengah masyarakat yang diakibatkan oleh covid-19, TNI - POLRI bersinergi bersama pemerintah Kota Bitung yang terus terjaga menjaga keamanan masyarakat di Kota Bitung.
"Pekerja formal dan informal yang terdampak covid-19 dirumahkan dan sebagian di PHK. Permasalahan tersebut berpotensi membuat angka pengangguran meningkat. Apel kesiapan pengamanan ini bertujuan mengantisipasi pergerakan massa oleh konfederasi pekerja buruh tersebut, " pungkas Kasdim 1310/Bitung.
Peserta apel pada kegiatan itu diikuti oleh 1 SST Kodim 1310/Bitung, 2 SST Yonmarhanlan VIII Bitung, 5 SST Polsek jajaran Polres Bitung, 1 SST Satuan Sabhara Polres Bitung, 1 SST Satuan Narkoba Polres Bitung dan 1 SST Sat Pol PP Pemkot Bitung.