BREAKING NEWS
latest
header-ad

468x60

header-ad

Suaraindonesia1 - Fondasi Tiang Jembatan Mahkota II Geser Akibat Longsor, Walikota Samarinda Andi Harun Menutup Sementara


SuaraIndonesia1,Samarinda,Kaltim  -  Walikota Samarinda, Andi Harun, menutup sementara penggunaan jembatan Mahkota II, Senin (26/4/2021). Hal tersebut disampaikan Walikota Samarinda, Andi Harun saat melakukan tinjauan ke lokasi pasca terjadinya abrasi di bawah Jembatan Mahkota II Samarinda bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (ODP) terkait.
Keputusan menutup akses jembatan tersebut mulai diambil lantaran terjadinya abrasi pada Minggu (25/4/2021) kemarin.
“Hari ini saya mengambil keputusan sejak satu jam ke depan yakni pukul 13:00 WITA, jembatan ini ditutup untuk semua jenis kendaraan, sampai ada kendaraan baru,” ucap Andi Harun kepada awak media. Dijelaskannya, alasan penutupan itu diambil lantaran ada pergeseran pylon kearah kanan sebesar 7 milimeter dan turun 33 milimeter.


“Inilah yang mendasari saya mengambil keputusan penutupan sementara Jembatan Mahkota II dari jenis kendaraan,” bebernya.
Kendati demikian, pihaknya meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda untuk per efektif jam 13:00 WITA paling lambat, semua lalu lintas Jembatan Mahkota II sudah dihentikan.
“Pak Herwan diminta saja anggota untuk meluncur penutupan kepada semua sisi,” ujar Andi Harun kepada Plt Kepala Dishub Samarinda.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa abrasi di pinggir Sungai Mahakam yang berakibat longsornya material tanah persis dibawah Jembatan Mahkota II, menimbulkan korban. Lokasi persisnya itu ada di RT 22 Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, sekitar pukul 12:51 WITA, Minggu (25/4/2021).
Aan Riyadi (22) korban yang terbawa oleh material tanah longsor tadi masih dalam pencarian unsur SAR gabungan, sedangkan Galih Sandi Saputra (22) adalah saksi sekaligus korban selamat dari peristiwa ini.
Walikota Samarinda Andi Harun secara khusus menyampaikan belasungkawa atas kejadian yang mengakibatkan korban jiwa ini.
“Secara khusus, kami (dari pemerintah Kota Samarinda), menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban yang diduga menjadi korban pada musibah abrasi atau longsor pada tanah urug,” tulis Andi dalam laman Facebook pribadinya, Minggu (25/4/2021) malam.
Dilanjutkan AH, sapaan akrabnya. Kepada satu korban meninggal dunia, kami sampaikan belasungkawa dan semoga husnul khotimah.
“Dan satu korban selamat kami sampaikan semoga menjadi hikmah dan semoga sehat dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga tercinta,” ungkapnya lagi.
AH pun turut menyampaikan usai kejadian ini, Pemkot Samarinda akan berusaha maksimal dalam rangka pelayanan kepada masyarakat Kota Tepian.
“Kami pastikan bahwa sejak kejadian ini, kini, dan yang akan datang akan terus memonitor dan berusaha melakukan yang terbaik bagi warga kota Samarinda. Wallahu a’lam bish-shawab,” tutupnya.
Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda memimpin operasi Search And Rescue (SAR) dalam pencarian satu orang tenggelam akibat abrasi di sekitar proyek Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kalhol RT 22, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Aan Ariyadi (22) korban yang terbawa oleh material tanah longsor yang sempat timbul tenggelam di perairan Sungai Mahakam siang tadi, kini menjadi target pencarian. Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda Riqi Effendi menjelaskan mendapatkan laporan adanya satu korban tenggelam di Sungai Mahakam, akibat abrasi, pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian.
“Kami tiba di lokasi, anggota langsung melakukam penyisiran disekitar TKP bersama unsur SAR Gabungan dari beberapa Instansi terkait serta relawan gabungan Kota Samarinda untuk mencari korban tenggelam,” tegasnya ditemui, sore hari tadi (25/4/2021).
Kronologis singkat yang didapatkan di lapangan, bahwa saat itu kedua korban (satu selamat) hendak memancing. Pencarian sendiri dikatakannya bahwa sempat melakukan penyisiran ke TKP sekitar abrasi.
Namun pihaknya tidak bisa terlalu dekat karena hingga saat ini kikisan tanah tersebut masih terus bergerak.
“Kami sempat melakukan penyisiran, tetapi tidak di titik terjadinya abrasi, karena kami curigai terjadi susulan (longsor), sehingga kami juga harus safety,” ungkapnya.
“Namun kami tetap bersama tim gabungan melakukan pemantauan dari sisi darat dan air,” tutupnya.
Tepatnya di bawah Jembatan Mahkota II RT 22 kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, terjadi abrasi. Lokasi persisnya ada di tepi Sungai Mahakam yang berakibat pada longsornya material tanah, sekitar pukul 12:51 WITA, Minggu (25/4/2021) hari ini.
Rupanya saat kejadian longsor itu, terdapat dua orang yang sedang duduk memancing didekat pinggir sungai, tak jauh dari area longsor. Aan Ariyadi (22) korban terbawa material tanah longsor, sedangkan Galih Sandi Saputra (22) ialah saksi sekaligus korban selamat dari peristiwa ini.
Keduanya diketahui bertempat tinggal di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Mancing dari pukul 08:30 WITA pagi tadi. Teman (korban) datang pukul 12:00 WITA mau ikut memancing, lalu tidak lama tiba-tiba longsor.
“Longsor itu nggak lama dia datang,” ucap Galih Sandi Saputra saat ditemui dilokasi, Minggu (25/4/2021) siang.
Dilanjutkannya, temannya yang terkena longsor terjatuh ke sungai Mahakam dan sempat timbul, namun hanya sebentar.
“Kena longsor jatuh ke sungai. Sempat timbul awalnya, tapi tenggelam lagi. Saya sempat minta tolong, habis itu ke pinggir telpon keluarganya,” ungkap Galih Andi Saputra.
Saat ini, pencarian terhadap rekannya tersebut masih diupayakan.
Terlihat Tim Search And Rescue (SAR) gabungan dari berbagai instansi terkait dan relawan gabungan Kota Samarinda sudah berada di lokasi kejadian. (spr)* 
« PREV
NEXT »